Harder than we thought

139 8 0
                                    





"So, how's your day?" Tanyanya.
"Bang, ini baru jam 12, belum ada yang terjadi, dan tolong, jangan sok inggris, gak cocok banget" sindir ku.

Dia abang ku, satu satunya keluarga ku yang ada di korea. Michael namanya, Michael Grey. perawakan nya jauh berbeda dengan ku, dia tinggi berambut kecoklatan dengan mata yang cukup sedang berwarna hitam, gaya rambutnya yang bervolume dan kulit putih nya cukup membuat nya terlihat seperti idol korea. Tapi tetap saja dia terlihat jelek bagiku.

Dia tertawa renyah mendengar sindiran ku, aku melihatnya berusaha membuka jaket nya setelah membuka boots nya, aku tertawa melihatnya kekesusahan karna sarung tangan tebal dan lengan jaket yang tebal.
"Sini kubantu"
"Ah.. Adik yang baik" ujarnya.

"Jadi pacar mu siapa? Aku ini abang mu, setidak nya beritahu namanya"
Tanyanya selagi duduk di sofa dan menyalakan tv. Aku terdiam sejenak, aku dan Daniel sudah sepakat hubungan kami hanya dapat diketahui oleh eomma nya Daniel dan manager wanna one.

"Kepo kau bang haha" ujar ku.
Dia hanya mencibir lalu menonton tv.
"Hei ambil kan aku minum aku haus, lalu jan lupa laporan untuk klien, jam 4 nanti aku ada rapat dan kau juga harus ikut, jangan lupa direvisi takutnya kau typo"

"Aku akan pura pura tak mendengar mu, namun akan aku lakukan karna kau abang ku" balasku lalu melakukan apapun yang dia katakan. Dasar abang kampret.

"Oh? Hei (YN) ada wanna one di tv!" Aku melepas earphone ku saat sedang merevisi file laporan untuk klien. Aku menoleh dan reflek aku berteriak kegirangan.

"AAKKHHH WANNA ONE!!! BESARKAN VOLUME NYA BANG!" Aku bergegas duduk di depan tv.
"Astaga! Telinga ku bisa pecah bodoh!" Aku tak menghiraukan nya lalu beralih mengamati ke 11 laki laki kesayangan ku. Acara music ini sedang menayangkan music video beautiful, aku langsung bernyanyi mengikuti lirik, tak memperdulikan abang ku yang mungkin sedang menatapku aneh. Ah biar saja aku tak peduli, lagipula jangan pernah berkata perempuan terobsesi ketika sedang jatuh cinta. Aku jatuh cinta pada mereka..

Aku tak berhenti tersenyum bahkan ketika sudah berada didepan laptop lagi.
"Sudah jan tersenyum seperti itu, kau terlihat seperti pennywise" Aku melempar pulpen ke arah nya.

"Hahaha, sudah jam 3, ayo berangkat" abangku beranjak ke toilet. "Tapi revisi nya belum selesai"
"Selesaikan dimobil, aku akan kencing lalu kita berangkat" ucapnya lalu menghilang dibalik pintu.
Aku mendengus kesal lalu bersiap siap.


KANG DANIEL'S POV

"Ah.. Akhirnya pulang lagi, terima kasih hyung sudah mengantarku" ucap ku kepada manager hyung.
"Sama sama daniel, jaga diri mu ya, kabari kalau sudah baikan"
Aku mengangguk dan menawarinya mampir sebentar namun dia menolak, dia harus mengurus member lain.

Aku menekan password rumah dan masuk.
Aku berjalan masuk menuju ruang tamu, rumah terasa sepi.
"Eomma? Aku pulang!" Teriak ku sekencang yang ku bisa, suaraku masih terlalu serak untuk berbicara keras keras.
"Ah! Iya sebentar!" Samar samar suara eomma menjawab ku. Aku duduk di sofa, meraih ponsel dan menyalakannya hanya untuk melihat wajah kekasih ku yang ku jadikan lockscreen.

Dia tersenyum ke arah kamera sambil memakan es krim favorit nya. Sungguh manis. Tak sadar senyum mengembang di bibir ku, hanya berpisah beberapa jam saja aku sudah rindu.

"Anak eomma saking demam nya sampai senyum sendiri ya" suara eomma mengagetkan ku.
"Ah tidak eomma haha, (YN) cantik bukan?" Tanya ku memperlihatkan lockscreen ponsel ku. Aku bagai anak kecil yang dengan bangga memamerkan gambar yang digambar sendiri.
Eomma mengangguk yakin. "(YN) tidak ikut?" Tanya eomma sambil duduk disamping ku, dia menyuruhku melepas jaket ku. "Tidak, dia harus bekerja, padahal aku ingin dua malaikat ku merawat ku selagi sakit" ujar ku dengan nada maja selagi melepas jaket. Eomma mengelus pipi ku gemas. "Dia bekerja juga untuk mandiri, agar nanti kalian bisa menikah" aku sedikit terkejut dengan kata kata eomma.

"Eomma aku masih 22 tahun, belum siap menikah" ucapku
"Ya suatu saat nanti, sudahlah kau pasti lelah, sana ke kamar, eomma siapkan makanan kesukaan mu dulu"
Aku tertegun sebentar lalu mengangguk mengerti dan beranjak ke kamar ku.

DECEMBER 2018 ; KANG DANIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang