Part 3

345 21 3
                                    

*Justin POV

Ya Tuhan terimakasih karena Kau telah mempertemukan ku dengan Karen dan Jeslyn. Aku memang sangat bersyukur dan senang karena aku masih bisa melihat mereka, tapi rasa senang ku berganti dengan kesedihan di saat aku tau bahwa Karen memang tidak ingin aku bertemu dengannya dan anakku, Jeslyn.

Ku rasa aku memang ayah yang bodoh karena telah menelantarkan mereka. Membiarkan Karen berjuang sendiri dengan susah payah untuk membesarkan Jeslyn. Karen memang benar, ayah macam apa aku ini? Aku memang laki-laki pengecut dan tak bertanggung jawab. Aku menelantarkan mereka dan lebih memilih wanita seperti Selena yang hanya mencintai uangku saja.

Tuhan, aku memang bodoh mencampakkan Karen begitu saja. Ku mohon maafkan kesalahan ku dan biarkan aku menebus semua rasa bersalahku ini. Izinkan aku bersatu dengan Karen dan menjadi ayah yang baik untuk putriku Jeslyn.

Aku memang pernah melakukan kesalahan di masa lalu, tapi apa ini hukuman untuk ku Tuhan? Aku tak bisa bertemu dengan anak ku sendiri. Ku mohon Tuhan kau boleh menghukum ku apa saja, tapi tidak dengan Karen dan Jeslyn. Mereka istimewa untuk ku Tuhan, mereka istimewa. Aku tak bisa hidup tanpa mereka.

Ku ambil ponsel ku dari saku celana ku. Mencari suatu nama di sana lalu menelepon nya.

"Hallo, aku sudah menemukan mereka dan aku mau kau mencari tau alamat rumah dan sekolah putriku" Ku putuskan sambungan telpon itu dan kembali memasukannya ke dalam saku celanaku.

Sedikit ku rapihkan penampilan ku karena setelah ini aku masih harus bertemu dengan beberapa penggemar ku.

**************

*Karen POV

Aku menarik tangan Jeslyn keluar dari gedung sialan itudan segera menuju halte bus. Ku lihat Jeslyn menangis seseorang di genggamanku. Maafkan Mommy sayang tapi dia memang tak pantas untuk di sebut sebagai Daddy mu.

"Mom Jeslyn tidak mau pulang, Jeslyn ingin bertemu dengan Daddy" lirih Jeslyn aku berlutut untuk menyamakan tinggi badan ku dengannya

"Jeslyn dengarkan Mommy sayang, dia bukan ayahmu nak okay?"

"Lalu mengapa Mommy bertengkar dengan Uncle Justin? kenapa dia bilang kalau aku adalah putrinya Mom? Kenapa Mom menarik paksa tangan ku?Kena-"

"CUKUP JESLYN!! Jika Mom bilang dia bukan Daddy mu berarti ya bukan, apa kau tidak mengerti?!" ucap ku dengan nafas yang menggebu-gebu. Jeslyn hanya diam sambil sesegukan dan menatap ke bawah tak berani menatap ku. Sungguh aku tak pernah bermaksud untuk membentak Jeslyn, tapi saat dia menyebut nama lelaki sialan itu aku tak pernah bisa menahan emosiku. Saat kami sedang berdebat sebuah bus lewat di hadapan kami. Aku dan Jeslyn pun masuk dan keheningan menyelimuti kami.

*************

Sejak kemarin Jeslyn tak berbicara apapun padaku. Saat kami sampai dia berlari dan langsung memasuki kamarnya. Aku juga sudah menceritakan kejadian kemarin pada Mom. Namun Mom hanya bilang aku tidak boleh egois dan mementingkan diriku sendiri aku harus menutup lembaran lama dan membuka lembaran baru. Tapi bagaimana caranya supaya aku bisa melakukan hal itu jika bayangan dia saat Justin mengusir ku selaku menghantuiku. Bagaimana caranya? Tuhan tolong aku apa yang harus aku lakukan sekarang?

Saat ini kami sedang sarapan bersama dan Jeslyn pun terus menerus mendiamiku seperti ini. Demi Tuhan aku tak bermaksud membentaknya kemarin.

"Jeslyn apa kau sudah selesai dengan sarapanmu? Jika sudah ayo kita berangkat" tanya ku untuk memecah keheningan. Pertanyaan ku hanya di balas anggukan oleh Jeslyn. Dua pun segera menyudahi sarapannya lalu bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah dengan ku.

Forgive Me //JB Love Story //Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang