Chapter 3

1 0 0
                                    

    Saat Guru Yoo mengabsen dan dia heran kenapa ada satu yang tertinggal dan dugaan nya benar ada satu murid baru yang belum dia masukan nama nya Lyna memperkenalkan nama dirinya. Setelat itu pemanasan dan latihan dasar tak lama, setelah itu penilai karena Guru Yoo ada keperluan jadi dia harus mengejar waktu.

Habis penilai individu sekarang penilai tim, setelah membagi tim Lyna masuk tim dengan Mina, Daeun, Yorin, Taena, Haneul. Setelah perempuan selesai dan yang menang adalah tim Lyna dengan skor 10-6, Guru Yoo menilai laki-laki dengan tim Jaemin dan tim Kiro dan yang menang tim Jaemin. Guru Yoo mentandingkan lagi laki-laki dengan perempuan yang tim nya menang. Sampai waktu bermain habis dan di menang kan oleh tim Lyna dengan skor 14. Pelajaran selesai.

Dan bel pulang sudah berbunyi kelas-kelas lain sudah pada bubar. Setelah berganti pakaian Lyna melihat Mina terluka Lyna langsung mengambil hansaplas di tas nya dan juga betadin. Mina terkejut Lyna berjongkok di depannya sambil membuka betadin yang akan siap mendarat di luka nya. Mina menringis kesakita dan Lyna berguman “Nanti juga tak sakit, bertahan lah. Nah selesai darah mu tak akan mengalir lagi”.

Lyna mengambil tas nya dan berjalan meninggalkan Mina sampai di depan pintu Lyna membalikan badannya. “Oh iyah sampai rumah lepas hasaplas itu, jika kau memakainya terus dan terkena air maka luka nya bukan menjadi sembuh malah menjadi nanah, saya duluan. Annyeong”,Seru Lyna. Mina menatap kepergian Lyna dan ia bergumam “Saya menemukan seseorang yang sangat super hebat dan hangat apa saya bisa menjadi temannya”.

Lyna berhenti di depan halte bis untuk perjalan pulang ayahnya tak bisa jemput karena masih harus mengurus kasus nya. Ibu mengirim pesan untuk menjemput adiknya, tak disangka adiknya Hongzhi sudah menunggu nya di halte bis. Mereka menunggu sampai bis nya datang, Lyna melihat Yorin juga yang akan menunggu datang bis.

Di dalam bis kami mendapatkan bangku paling belakang. Karena suasana sunyi diantara kami, Lyna langsung membuka percakapan agar taka da canggung dinatar kami.

Lyna : Dimana rumah mu?

Yorin : Ah, tak lama di pemberhentian bi situ saya akan turun.

Lyna : Woah, itu juga tempat daerah rumah ku

Yorin : benarkah.., Oh iyah sebelah mu apa dia adik mu?

Lyna : Yah dia adik ku nama nya Hongzhi Choi. Kau tau sebelah teman duduk ku sepertinya tak suka dengan kehadiran ku di kelas.. (menundukkan kepala)

Yorin : Tidak, Jaemin hanya saja iri dengan mu dia selalu begitu tidak mau kalah dari yang lain sebelum kamu datang Jaemin selalu menjadi nomer satu yang paling terpintar di kelas dan guru-guru sudah hapal dengan nama nya.

Lyna: Iri? Tapi itu tidak boleh, itu nama nya egois.

Yorin : Entahlah, kami saja yang sudah lama teman sekalas tidak pernah mengerti dengan sifatnya. Sifatnya mudah tidak dipahami, dia mempunyai karakter yang tertutup. Sudah lah jangan dipikirkan tentang dia.

Pemberhentian bus sudah berhenti kami bertiga turun. Dan tak jauh dari halte kami jalan dan rupa nya kami searah dengan jalan rumah hanya beda komplek rumah. Di perbelokan rumah kami berpisah dengan Yorin.

“Lyna, bisakah setiap pulang bersama?”,Tanya Yorin dan Lyna menjawab dengan aggukan kepala sambil tersenyum.

Malam hari tiba di kediaman rumah Choi. Kami sedang makan malam tanpa ayah, ayah barusan pulang saat makanan kami hampir habis. Setelah makan malam Lyna masuk kamar dan belajar ibu menawarkan untuk membawa kan cemilan untuk belajar apa tidak? Tapi Lyna tidak mau di bawakan cemilan. Di dalam kamar Lyna kepikiran dengan reaksi teman sekelas nya yang berlebihan, padahal di jepang di selalu jadi murid yang ke dua tetapi berbeda dengan di korea dia baru masuk sudah mendapatkan komentar menjadi murid yang pertama.

Still Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang