Chapter 3

5 1 0
                                    

Semakin lama diri ini akan mati karena luka yang tak kunjung sembuh.

****

Setelah kejadian tadi azel membatalkan niatnya menuju toilet. Pikirannya kacau dan ia butuh ketenangan

Gapalalah sekali-kali bolos. Pikirnya sambil melangkahkan kaki menuju taman belakang sekolah.

Setelah sampai di taman ia mendudukan dirinya dibawah pohon yang rindang. Suasana nya sunyi dan ia menyukai itu. Lalu ia menyumpal telinganya dengan headset dan membuka kembali halaman novel yang belum ia tuntaskan tadi. Ia memang salah satu pecandu novel, semenjak kejadian itu novel lah yang menemani kesehariannya.

Kalo seandainya kalian bertanya mengapa Azel sangat menyukai novel jawabannya hanya satu : Karena imajinasi didalam novel mampu mengalihkan rasa sakit yang Azel rasakan.

Dulu Azel sangat tidak menyukai novel, karena ia fikir dunia nyatanya lebih indah dari pada alam khayal yang ada dinovel. Namun benar kata orang bahwa dunia selalu berputar. Seperti saat ini ketika dunia nyatanya sangat buruk, Azel hanya bisa mendapat kebahagiaan nya didalam novel.

Ia pun sangat fokus dan menghayati kata per kata yang ada pada buku yang ia baca. Sampai matanya tertuju pada kalimat yang membuatnya dadanya terasa sesak.

Aku memang mencintaimu, namun rasa kecewa membuat ku tak bisa bertahan lebih lama disampingmu.

Deg.

Ia kembali teringat akan sosok cowok yang pertama kali mengenalkannya pada dunia novel. Reno fadlan, seorang yang dulu sangat ia cintai.

"Coba deh kali-kali kamu baca novel. Disana banyak hal yang gak pernah kita temuin didunia nyata loh." Begitulah yang Reno ucapkan dulu.

Azel menarik nafas pelan. "Apa kabar mr. Kutu buku? Azel kangen banget." Dadanya semakin sesak kala ingatan tentang Reno kembali melintas jelas.

"Ah kalo kamu masih ada disamping aku pasti kamu bakalan ngetawain aku sekarang, cewek yang dulu paling anti sama baca sekarang jadi pecandu novel loh."

Ia mulai terisak. Hati nya benar- benar perih setiap mengingat Reno. Ia masih sangat mencintai Reno sampai detik ini. Namun kecelakaan itu tak hanya menghancurkan keluarganya, juga membuat perasaan Reno ikut pergi.

"Aku bener- bener kecewa zel! Tolong pergi dari hidup sekarang juga"

"Aku mohon ren, aku gak punya siapa- siapa lagi selain kamu. Aku mohon jangan pergi juga"

"LO ITU CUMA PEMBAWA SIAL ZEL! LO UDAH HANCURIN KEBAHAGIAAN ORANG-ORANG DISAMPING LO TERMASUK GUA!"

"Aku tau aku salah ren, tapi takdir juga ikut terlibat dalam kejadian ini. Apa kamu juga mau salahin takdir?"

Reno hanya terdiam.

"Aku mohon maafin aku. Aku janji gak akan kecewain kamu lagi. Tolong jangan suruh aku pergi"

"Kamu tau kalau Zelya itu wanita yang cintai. Aku punya impian besar untuk sama dia. Dan sekarang? Kamu udah buat dia pergi. Itu sama aja kamu udah ngancurin impian aku zel"

My Destruction Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang