ㅡsepuluh

812 128 48
                                    

latihan sore itu berjalan seperti biasanya. semua berjalan lancar sampai mingyu datang di sepuluh menit terakhir mereka hendak menyudahi latihan.

"darimana aja sih lo?" tanya wonwoo seketika mingyu bergabung ke lapangan.

"abis jalan sama hani. tuan puteri bosen, jadi gue ajak jalan sekalian," balas mingyu enteng.

satu pukulan secara tiba-tiba mendarat di wajah mingyu. bukan oleh jeon wonwoo, melainkan lai guanlin.

"APA APAAN SIH LO?!" bentak kim mingyu, lelaki itu kemudian membalas pukulan guanlin dan tepat mengenai area wajah guanlin sehingga wajahnya terlihat sedikit membiru.

"LO YANG APA APAAN!" guanlin kemudian mendaratkan satu pukulan lagi. "UDAH BIKIN ANAK ORANG ANCUR TERUS LO MALAH ENAK ENAKAN JALAN SAMA YANG BARU!"

"MAKSUD LO APA HAH?!"

"KALO LO NGGAK BISA JAGA PERASAAN CEWEK, NGGAK USAH SOK MACARIN ANAK ORANG, BANG!" guanlin yang hendak memukul lagi tiba-tiba dilerai oleh wonwoo dan yang lainnya.

"udah, lin. percuma juga lo ngomong sama dia," ujar wonwoo pelan.

"nggak bisa, bang. dia udah bikin tzuyu down parah, gue nggak terima tzuyu digituin!" balas guanlin.

"oh, jadi lo sampe kayak gini gara gara tzuyu, gitu?" mingyu tertawa meremehkan. "lo tuh bukan siapa siapa, lo nggak ada urusan sama tzuyu, jadi nggak usah sok pahlawan belain dia."

"BRENGSEK!" guanlin langsung membebaskan dirinya dari cengkeraman jeon wonwoo dan melayangkan berbagai pukulan tanpa henti pada mingyu sehingga lelaki itu jatuh. "GUE EMANG BUKAN SIAPA SIAPANYA, TAPI GUE NGGAK SUKA LIAT DIA SEDIH CUMA GARA GARA COWOK KAYA LO!"

"guanlin, stop!" seru wonwoo sekali lagi, mencoba melerai setelah kesekian kalinya gagal.

"ck, gue tau lo suka sama tzuyu, iya kan?" kini giliran mingyu yang bersuara. "makanya lo sampe tega ngelakuin ini ke orang yang lo anggep abang lo sendiri."

"lo bukan abang gue," bisik guanlin. "gue nggak sudi punya abang kayak lo, yang bahkan masih bisa ketawa bahagia setelah bikin hidup seseorang menderita."

"plis, ini gue cuma putus sama tzuyu, kenapa semua jadi ribet gini sih, lo lebay tau ga!"

"cuma putus? setelah tzuyu nangis semaleman ga mau makan, lo bilang cuma karena putus?" guanlin menghela nafasnya panjang.  "perasaan cewek nggak sebercanda itu, bang. dia sayang sama lo, dan dengan seenaknya lo mutusin dia cuma karena lo suka ke hani. ck, son of a bitch."

"guanlin, watch your language!" seru mingyu.

"stop ngingetin gue, stop nasehatin gue. jangan ngomongin orang kalo diri lo sendiri masih kayak gini. okay, i'm done with you. gue keluar."

guanlin lalu pergi menjauh dari lapangan, mengabaikan tatapan dari teman satu timnya, dan memilih untuk pulang.

setelah kembali dari latihan—yang berujung dengan acara baku hantam— guanlin tidak langsung pulang. lelaki itu pergi ke rumah tzuyu untuk memastikan gadis itu baik baik saja.

tak berapa lama setelah membunyikan bel, euiwoong kemudian muncul dari balik pintu, "eh guan—ITU KENAPA MUKA LO BONYOK SEMUA NJIR? ABIS TAWURAN LO YA."

"gue gapapa, gausah heboh gitu. kakak lo mana?"

"ada di kamar, masuk aja."

guanlin mengangguk lalu mengekori euiwoong menuju ke kamar tzuyu. kamar gadis itu terbuka, tapi tidak ada tanda tanda kehadiran gadis itu.

"gue tinggal ya, tugas negara masih banyak," ujar euiwoong yang segera dihadiahi anggukan oleh guanlin.

setelah euiwoong pergi, guanlin segera memasuki kamar tzuyu dan mencari keberadaan gadis itu. pintu yang dijadikan sebagai penghubung kamar dengan balkon terbuka, guanlin berfirasat bahwa gadis itu ada di sana.

benar saja, tzuyu sedang berdiri di dekat pembatas balkon, entah sedang apa.

"anginnya seger ya kak," ujar guanlin yang kini berdiri di sebelah tzuyu.

tanpa menoleh gadis itu tersenyum lalu mengangguk.

"mau makan es krim nggak kak?" tawar guanlin sambil menyodorkan sebuah kantong plastik berisi dua buah es krim, yang satu rasa vanilla dan yang lain rasa greentea.

tzuyu menoleh. hal pertama yang ia raih bukanlah es krim, tetapi wajah guanlin. gadis itu meraba wajah guanlin yang memar, sedang lelaki itu hanya meringis kesakitan.

"kenapa?" tanya tzuyu dengan raut wajah khawatirnya. "tunggu di sini."

gadis itu kemudian pergi keluar kamar. guanlin akhirnya memilih untuk duduk di pinggir tempat tidur tzuyu sambil memandangi foto-foto gadis itu.

tzuyu terlihat sangat cantik sekalipun di dalam foto. di setiap foto yang ada, gadis itu menampilkan senyum manis yang menjadi candu bagi guanlin. ekor mata guanlin bergerak lagi, memandangi foto foto yang ada di meja rias.

sampai akhirnya ia menemukan sebuah foto yang sejujurnya membuat hatinya terasa sakit.

di foto itu terdapat tzuyu yang tengah berdiri di samping seorang lelaki yang tengah memegang sebuah piala dan sebuah papan bertuliskan 'juara satu putra'

"dan bahkan sampe sekarang gue belum bisa gantiin posisi dia di hati lo," gumam guanlin.

beberapa saat kemudian tzuyu datang sambil membawa sebuah baskom yang berisi air. tzuyu lalu duduk berhadapan dengan guanlin, gadis itu dengan sabar mengompres memar guanlin yang membiru.

"kak, makasih ya," ujar guanlin.

"masih sakit?"

guanlin menggeleng, "enggak, abis liat kakak rasanya udah nggak sakit lagi."

tzuyu tersenyum sejenak, kemudian wajahnya berubah muram lagi, "kamu abis berantem?"

guanlin mengangguk.

"kenapa? jangan berantem terus, nggak baik. aku nggak mau kamu sampe memar kayak gini."

"kakak khawatir sama aku?" guanlin tersenyum jahil.

"iya lah, aku nggak mau adek aku sampe luka kayak gini," balas tzuyu sambil terus mengompres memar guanlin.

jadi cuma adik, ya, gumam guanlin dalam hatinya.

"kakak nggak suka ya aku berantem? maaf ya kak, besok besok nggak deh."

"emang kamu berantem kenapa?"

"gara gara cewek yang aku suka disakitin sama orang itu. aku benci kalo ada orang yang nyakitin cewek."

tzuyu tertawa, "oh jadi sekarang adek aku udah mulai suka sukaan sama orang, nih?"

"eh?" guanlin bingung sendiri. pasalnya orang yang ia maksud adalah tzuyu, tapi sekarang gadis itu malah mengira kalau guanlin menyukai gadis lain.

"nggak pa-pa kok. tapi lain kali kalo ada apa apa jangan kamu selesein pake cara berantem gini. kamu cukup ada di samping cewek itu, ngasih dia semangat biar dia nggak ngerasa sedih lagi, ya?"

guanlin mengangguk mantap, "iya."


956 words entah kenapa gue lagi niat wkwkwk. sumpah anjir ccd banget gwa bikin bagian berantemannya HEHEHE maafkan aq ya kawan kawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

heàrtbreak girl-guanlin÷tzuyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang