Aku sangat tahu jika ini masih terlalu cepat dan aku sangat pandai dalam mengungkapkannya. Tapi serius, dia sangat cantik....
Kali ini salju turun begitu cepat di kota Seoul, membuat jalanan seperti di beri selimut tebal berwarna putih, hingga beberapa orang membersihkan salju dihalaman rumah mereka agar dapat pergi bekerja menggunakan mobil digarasi mereka. Begitupun juga pada halaman rumah sederhana yang ditinggali oleh wanita cantik yang kini tengah bersiap pergi sambil memakai mantel merah maroonnya.
Lee Ji Eun sang wanita itu tersenyum bahagia saat ini, sebentar lagi ia akan berangkat ke tempatnya bekerja di Art Academy yang paling terkenal di kota Seoul. Sialnya, wanita itu saat membuka pintu rumah harus dibuat masam oleh salju tebal didepan sepatu heelsnya. Kemudian ia mengarahkan pandangan pada rumah di sebelahnya...
"Ahjusshi, boleh ku pinjam sekopnya?" Kata Ji Eun sambil menatap pria paruh baya yang tengah membersihkan salju di pekarangannya.
"Kau mau membersihkan salju di pekarangan rumahmu..?" Kata pria tersebut. Ji Eun mengangguk mantap.
Pria tersebut bukannya meminjamkan sekop, beliau malah melanjutkan kegiatannya yang tertunda karena Ji Eun. Wanita cantik itu bingung dengan sikap tetangganya itu.
"Ahjusshi? Kau mendengarku..? Sebentar lagi aku harus bergegas menuju ke tempat kerjaku yang baru. Aku tidak mau terlambat. Bisakah ku pinjak sebentar?" Rengek Ji Eun sambil terus memohon pada tetanggannya.
"Kau tidak mau terlambat kerja?? Salahkan dirimu yang selalu bernyayi di malam hari dan berharap salju cepat turun. Inilah akibatnya, membuat kesusahan semua orang, mengapa salju tidak turun di pekarangan rumahmu saja?!!"
"Ahjusshi, itu hanya sebuah lagu. Aku membuatnya untuk ku ajarkan pada murid-murid baru yang ku ajar nanti-..."
"Dan membuat salju turun terus-menerus? Mentang-mentang kalian masih muda dan rentang terhadap suhu udara, seenaknya memanggil salju yang suhu dingin seperti dikutub. Benar-benar terlalu" pria tersebut masuk kedalam rumahnya setelah berkata tersebut. Tidak memperdulikan Ji Eun yang terus menatapnya.
Ji Eun menghela nafas dan kembali masuk ke dalam rumahnya. Ia mencari sepatu boot hadiah natal tahun lalu dari Kakeknya yang entah kenapa wajahnya mirip dengan tetangga tua menyebalkan tadi. Setelah menemukannya, ia melepas heels dan memasukkkan pada kantung platiknya dan mengganti alas kakinya dengan sepatu boot. Tak lupa mengunci pintu sebelum pergi, Ji Eun memasang kembali wajah ceria dan bahagianya menuju tempat kerjanya. Mencoba melewati salju yang membuat kesusahaan untuk berjalan tapi Ji Eun tetap bersemangat sambil bersenandung pelan.
Di sisi lain...
Di sebuah Academy yang mengajarkan sebuah pendidikan berbasis seni dan sastra terkenal di Seoul, terlihat seorang anak yang sedang menggambar di bangkunya menghadap jendela kelasnya. Mengabaikan anak lainnya yang berlarian di kelas, ada yang memakan bekal, bercanda, dan membully anak cupu di pojok kelasnya. Anak laki-laki dengan rambut hitam legam, tengah asik dengan dunianya sendiri tanpa menyadari seseorang anak lainya yang mengendap-endap di belakangnya, mencoba mengacaukan konsentrasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love for Life ~ IU • JUNGKOOK ~
FanfictionSebuah rasa dalam hati manusia tak mudah ditebak tapi mudah dirasakan. Andai dia tau bagaimana hati ini menginginkan kehadirannya Kumpulan drabble dan short story Jeon Jungkook x Lee Ji Eun 💕