Only Then : Pt. 1

904 68 7
                                    

Aku mulai menyadari, jika cinta memanglah indah...
Tanpa harus memiliki, ia tetap anugerah yang indah....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana hari ini?" Tanya yeoja yang bernama Ji Eun pada pemuda di depannya yang tengah menyiapkan nasi pada piring perak di samping nakas.

Yang ditanya menghentikan kegiatannya dan mendongak ke arah yeoja cantik yang sedang memandanginya, kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

"Apanya yang bagaimana, noona?"
Si pemuda berjalan menghampiri Ji Eun sambil membawa segelas air dan piring perak dan duduk di depan Ji Eun.

Ji Eun sedikit mengerutkan kedua keningnya karena ia tahu pemuda tampan di depannya ini tak mau menjawab pertanyaan,

"Ayolah, Jungkook... sekolahmu bagaimana hari ini?"
Ji Eun menatap Jungkook yang tak langsung menjawab pertanyaan yang kini sibuk dengan mengambil sedikit nasi dan lauk di piring dan menyendoknya lalu diarahkan ke mulut Ji Eun.

"Sebaiknya noona makan dulu, aku melihat sarapan noona pagi ini tidak dimakan" kata Jungkook masih mempertahankan posisi sendoknya pada yeoja yang menatapnya dan menutup mulutnya rapat.

Jungkook sebenarnya dalam keadaan yang tidak baik hari ini, mengingat kejadian hari ini yang tidak mendukung dan membuat emosinya hampir naik. Di tambah lagi, ketika ia mengunjungi Ji Eun dan melihat nampan yang masih terisi penuh tak berubah sama seperti ia berangkat sekolah tadi pagi.

Ji Eun juga tak langsung menerima suapan dari Jungkook, dan memilih menatap dalam pemuda didepannya ini. Ji Eun mengerti jika ada sesuatu yang dirahasiakan jungkook padanya, ia bisa lihat itu, karena dia tahu jungkook.

Sama-sama terdiam dalam posisi yang tak berubah dari sebelumnya, si pemuda lebih memilih menghembuskan nafasnya dan menurunkan sendoknya,

"Sekolahku baik-baik saja, noona..."

"Jika baik, apakah harus mengalihkan pertanyaanku, Jeon Jungkook? Tak butuh waktu lama bukan untuk berkata 'baik' jika baik-baik saja" Ji Eun berucap dengan nada pelan tapi terkesan menusuk dan ia tau jika Jeon jungkook tak suka dengan nada bicaranya.

"Noona, tak ada yang harus di khawatirkan, sekolah ku memang baik-baik saja, nilai bahasaku naik hari ini, dan aku mendapat banyak ucapan selamat karena hari ini aku berulang tahun"

Jungkook kembali menyuapkan sesuap nasi untuk Ji Eun, dan berharap jika yeoja yang lebih dewasa darinya ini mau mengisi perutnya dan berhenti menanyakan hal yang tak ingin ia jawab, sungguh ia benar-benar tak sanggup melihat keadaan orang yang ia cintai terlalu mengkhawatirkannya, ia benci.

Mendengar ucapan jungkook, Ji Eun tersenyum kemudian membuka mulutnya dan suapan jungkook menyapa rongga mulutnya. Ia mengunyah sedikit demi sedikit nasi yang terasa hambar dan perlahan mengangkat jemarinya untuk ia  bawa ke kepala jungkook, dan mengusapnya dengan lembut.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Flasback ON

Ji Eun berjalan sambil membawa bunga yang baru saja ia rangkai menuju pemakaman di dekat danau yang tak jauh dari toko bunganya. Melangkahkan kakinya pada sebuah bukit dengan pohon rindang yang meneduhkan sebuah makam yang sangat terawat.

Love for Life ~ IU • JUNGKOOK ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang