Acara terpaksa harus dipotong iklan mendadak karna ulah MC yg memberikan pertanyaan diluar skrip, dan tidak mengikuti arahan PD. Parasnya yg cantik, dan imutnya berubah semerawut seperti ada sesuatu yg tidak enak melintas dalam pikirannya.
MC berjalan keluar studio, dan memasuki ruang MC yg kosong. Sepatu hak tinggi warna merah yg ia pakai terdengar berirama seraya ia berjalan. Ia duduk didepan meja hias dengan kaca yg lumayan besar, lalu ia mengeluarkan botol air mineralnya dari dalam tas dan meminumnya seteguk untuk menenangkan pikiran.
Tok, Tok. Bunyi ketukan pintu dari luar. "Ne. Masuklah" sahut MC dari dalam. Seseorang masuk ke dalam ruangan dan berjalan mendekatinya, ia melihat refleksi seseorang yg datang itu dari kaca besar yg ada di depannya. Orang itu adalah Jihoon.
Jihoon menghampiri MC berambut panjang hitam bergelombang itu, kemudian duduk di kursi sebelahnya. Mereka saling bertatapan melalui cermin. Jihoon sekarang menatapnya sebagai seorang wanita, bukan lagi seorang MC. Pertama-tama, Jihoon memberikan senyuman manis kepadanya. Kemudian wanita itu mengambil lipstick yg ada di box make up untuk dipakai di bibir, untuk menutupi warna bibirnya yg sedikit hilang akibat minum air tadi.
Jihoon memulai pembicaraan. "Kamu kenapa?" Tanyanya. "kamu nervous?"
Wanita itu tidak merespon pertanyaan Jihoon, ia sibuk merapikan warna lipstick di bibirnya.
"Gak kok. Gwaenchanna" jawabnya singkat. "Pertanyaan2 mereka sama sekali nggak menarik" lanjutnya."Jinjja? Aku sih gpp. Seharusnya kamu ikutin aja"
"Nggak menarik" MC menekankan pendapatnya.
"Walaupun bgtu, tapi yg kamu lalukan juga bukan ngerubah pertanyaan semau mau kan?" Tanya Jihoon
"Semau ku? Kamu bilang semau ku? Kamu tadi gak liat aku terus milih2 pertanyaan yg ada di kartu ku? Kamu gak liat aku kebingungan?" Mereka mulai berargumen. "Kamu gak tau pertanyaan2 dari mereka lama kelamaan bisa menjebak perasaan mu!" Serunya."Terus apa bedanya sama pertanyaan yg kamu buat tdi? Ceritakan pengalaman ku di acara Produce dan Wanna One? Itu sama aja membuka luka lama ku" Tanya Jihoon yg sudah mulai sedikit frustasi.
MC memutarkan badannya kesebelah kiri untuk menatap Jihoon secara langsung. "Luka lama? Aku paham bagaimana perasaan mu. Aku sangat paham. Aku gak mau kamu keliatan lemah ataupun lengah mengahadapi pertanyaan2 gak manusiawi itu. Kalo kamu bisa menceritakan semua pengalaman mu, kamu bisa ngarahin alur cerita yg bahagia kan?" Jelasnya. "Kamu pasti bisa itu. Tunjukin ke semua penonton, para penggemar kamu kalo kamu orang yg kuat dan gak gampang getar! Itu yg aku harapkan"
Jihoon terdiam, sejenak berpikir, kemudian menganggukkan kepalanya sebentar tanda mengiyakan.
Wanita itu mengulurkan tangan kecilnya menggenggam telapak tangan Jihoon yg besarnya hampir 2 kali lipat besar telapak tangannya. "Ada aku disamping mu. Ingat itu, Jihoon-ah. Always" katanya sambil menggenggam tangan Jihoon dan kemudian tersenyum.
Jihoon merasa kembali lembut hatinya karna genggaman hangat dan dukungan dari wanita yg sangat dicintainya ini. Hampir 15 tahun ia mengenal wanita yg ada dihadapannya, ditambah 5 tahun bersamanya, Jihoon menjadi lebih kuat dan dapat menemukan jati diri aslinya yg sekarang, bukan lagi seperti Jeojang Jihoon, Dorm Jihoon, ataupun jati diri yg ia dapatkan di drama atau film yg ia mainkan.
"Kamu siap? Ayo tunjukin!" Ajak wanita yg ia sayangi itu. "Hwaiting!" Tambahnya.
Jihoon tertawa gemas. "Tapi..disini aku yg mau diinterview, tapi kenapa kamu yg nervous?" Tanyanya dengan suara manlynya.
"Biasa aja kok" jawab wanita itu santai.
"Yakin?" Tanya Jihoon lagi. "Itu kamu pake lipstick sampai berantakan di bibirmu" kata Jihoon sambil beranjak pergi kembali ke studio, karna waktu break sebentar lagi habis.
"He? Di mana? Di mana?" Tanya wanita itu dengan suara gemasnya sambil celingak celinguk melihat bibirnya dari pantulan cermin.
"Ayo cepat kembali! Waktu break sudah hampir habis" sahut Jihoon.
"Ah,, rapih kok! ishh. Aku tertipu lagi!" Jengkel wanita yg memakai lipstick warna merah itu.
Jika bersama orang yg dikasihinya, sifat Jihoon yang suka usil tidak pernah berubah.
******************************************
Nb: kyaaaaak!! Gimana menurut kalian dari prolog terakhir ini? 😆
Yup, identitas si MC adalah pacar Jihoon, ya baru pacar kok, padahal disini Jihoon umurnya 40 tahun ya 🤣
Penasaran gak siapa MCnya? Disini masih sedikit ciri2 dari dia yg aku kasih, yg jelas selain aku udh kasih sedikit ciri2 paras, ciri2 tersiratnya yaitu disini dia berasal dari kalangan seleb/entertainer juga! *ya iyalah kan sekarang jdi MC 🤣
nnti bakalan aku reveal lebih banyak story doi di ep Today 1 ya! HihiiSekarang udh mau masuk ke inti cerita, alias timeslip ke tahun 2017 *inget ya, kalo cerita yg sebenernya disini adalah tahun 2039!*
Kita akan timeslip ke bawah, ke tahun 2017 dimana acara broduce dimulai dan debut Wanna One.Tapi sebelum itu baca dlu indeks yg aku buat ya, supaya gak bingung sama alur ceritanya! Di indeks akan aku jelasin maksud dari sub judul ff ini, yaitu : Yesterday, Today, dan Tomorrow.
Selain itu jiga bakal ada aturan penggunaan bahasa di ff yg bakalan aku jelasin :)
Terus..jangan lupa KOMEN dan kasih masukan ya, dan VOTE juga! Biar aku semangat ngelanjutin ff ini. Lol😂
See u on next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
Reply 2017: Yesterday, Today, Tomorrow
FanfictionBerlatar belakang waktu di tahun 2039 alias berangkat dari 20 tahun setelah Wanna One debut, ff ini bercerita nostalgia bagaimana momen2 selama 1 tahun 5 bulan yg sangat berharga mereka jalani suka duka secara bersama di tahun 2017, sampai akhirnya...