part 2

105 9 2
                                    


Bel sudah berbunyi dan gue belum memakan apapun sejak pagi tadi. Perut gue begitu lapar tapi apa boleh buat gue harus menahanya sampai jam pelajaran selesai. Karena gue ggak sangup untuk membeli makanan disekolah.

Tiba tiba didepan mata gue terlihat sebuah kantong.

"Lo belum makan kan". Ujar seseorang saat gue menoleh ternyata adalah aletta.

"Aletta". Singkat gue kaget saat melihat aletta sedang berdiri sambil memegang sebuah kantong plastik.

"Iya ini gue, tadi gue sempat melihat lo didepan pintu kantin tapi lo nggak jadi masuk". Ujar aletta yang mulai duduk di samping gue.

"Gue nggak punya cukup uang". Ujar gue sambil memegang perut gue.

"Gue udah mendungannya tadi sebenarnya gue mau ngajak lo makan bersama tapi lo udah keburu pergi tadi". Jelas aletta.

"Iya nggak apa apa kok". Ujar gue.

"Ini di makan ya" ujar aletta sambil memberikan kantong yang berisi makanan

"Terima kasih ya aletta". Ujar gue sambil mengambil kantong plastik itu.

"Sama sama gue masuk dulu ke kelas ya lo juga gih masuk kelas nanti telat lagi" ujar aletta yang mulai berdiri dan berjalan meninggalkan gue.

Gue pun berdiri dan berjalan menuju kelas sambil membawa kantong yang berisi makanan.

Saat samapi dikelas ternyata guru belum masuk gue pun duduk dan menaruh kantong itu diatas meja gue namun kevin langsung menyambar dan mengambilnya.

"Apaan nih". Tanya kevin dengan nada ngejek.

"Kambalikan". Teriak gue.

"Ini makanan mahal, lo nyolong ya". Ujar kevin yang membuka isi kantong itu.

"Nggak kembalikan". Teriak gue yang berusaha mengambil kantong itu tapi tidak berhasil.

"Lo bilang dulu lo dapat dari mana ini". Ujar kevin sambil memberikannya pada salsa.

"Kok semua makanan mahal ada sushi, steak, friec rice, spageti, hot dog dan jus strawbery". Ujar salsa menyebutkan semua makanan yang ada didalam kantong.

"Banyak banget lo pasti nyolong itu kan". Ujar kevin.

"Nggak itu gue dikasi". Ujar gue gemetar.

"Siapa emang yang ngasih" tanya freddo dengan nada sinis.

Diantara semuanya hanya alvin yang tidak mengangu gue dia hanya duduk sambil menatap kelakuan teman temanya.

Gue hanya diam tidak menjawab pertanyaan freddo.

"Jawab". Bentak freddo sambil memukul meja dan itu membuat gue ketakutan setengah mati.

"I....itu di.....dikasih sa....sama al...aletta" ujar gue terbata bata karena gugup.

"Apa!!! aletta". Ujar freddo kaget

Bukan hanya freddo tapi seluruh orang juga kaget.

"Jangan bohong lo". Teriak salsa.

"Gue nggak bohong". Ujar gue masih takut.

"Gue nggak percaya sama lo". Ujar freddo penuh penekanan.

"Berani sekali lo nyebutin nama temen gue". Ujar salsa yang langsung menarik rambut gue dan itu membuat gue sepontan langsung berteriak.

"Ah......sakit". Ujar gue meringis kesakitan

"Salsa Lepesin dia". Ujar alvin.

"Apa maksutmu al". Tanya salsa.

"Lo bisa dalam masalah kalau sampai ketahuan membully orang". Jelas alvian.

BullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang