Tangisan Paling Dingin

40 1 0
                                    


kau sempat memberitahuku -

kemenangan bukan percuma.


kau mahu sekali 

pulang ke rumah batumu

tapi tak sanggup kuberitahu -

rumahmu

sudah diruntuhkan kezaliman.


Syahidah,

sesudah itu

di ribaanku

kau terbaring lemah

di kepalamu

mengalir sungai darah

kemudian

tak kau bersuara lagi.


Syahidah,

jantungku, jasadku, lenganku -

seluruhnya menggeletar

dan bergetar

mendengar lingkar suaramu

yang makin memudar.


ketahuilah Syahidah, 

diammu ini -

adalah tangisan paling dingin

dalam ruang dadaku.


© Muzaf Ahmad 
tersiar di Berita Harian


Gaza Negeri TerlukaWhere stories live. Discover now