kau sempat memberitahuku -
kemenangan bukan percuma.
kau mahu sekali
pulang ke rumah batumu
tapi tak sanggup kuberitahu -
rumahmu
sudah diruntuhkan kezaliman.
Syahidah,
sesudah itu
di ribaanku
kau terbaring lemah
di kepalamu
mengalir sungai darah
kemudian
tak kau bersuara lagi.
Syahidah,
jantungku, jasadku, lenganku -
seluruhnya menggeletar
dan bergetar
mendengar lingkar suaramu
yang makin memudar.
ketahuilah Syahidah,
diammu ini -
adalah tangisan paling dingin
dalam ruang dadaku.
© Muzaf Ahmad
tersiar di Berita Harian
![](https://img.wattpad.com/cover/131169109-288-k712992.jpg)
YOU ARE READING
Gaza Negeri Terluka
PoesíaPuisi-puisi tentang perjuangan membebaskan Al-Aqsa, negeri terluka. © Muzaf Ahmad, 2017