Berulang

14.4K 2.5K 407
                                    















"Taehyung,"

Panggilan datar, Taehyung awalnya serius menatap handphonenya, berubah sedikit menoleh dan tatap Jungkook yang memasang wajah jengah.

"Apa?"

"Ngapain kesini lagi?"

"Kamu juga gak larang,"

"Aku minta kamu keluar daritadi,"

"Aku yang gak mau,"

Jungkook hela nafasnya panjang, mengalihkan tatapan dan pilih tatap televisi aja. Daripada terkacangi, gak enak. Dicuekin itu sulit.

Sebenarnya Taehyung kemari juga gak ada gunanya. Malah semakin membuat perasaan masa lalu melunjak, dan memori sekelebat sering lewat.

Padahal posisi mereka kali ini duduk berdua di sofa ruang tengah. Ada satu kebiasaan, mereka berdua terbiasa duduk dengan posisi melipat kedua kaki keatas sofa, kedua lutut bersentuhan.

Kontak fisik yang kecil sekali, tapi dampaknya lumayan.

"Jurusan apa?"

Celetuk Taehyung tanpa mengalihkan pandangan dari handphone, kakinya sengaja bergerak dan lutut keduanya jadi tambah menempel dan gerakan kaki Taehyung berefek pada sofa yang ikut bergerak.

Jungkook sedikit menggeser duduknya, menjauh.

"Bisnis,"

"Gak jadi teknik?"

"Mama bilang jangan,"

"Kenapa gak mau lawan?"

"Nanti hidupku susah,"

Soal kamu dimasa lalu aja sudah susah.


Taehyung beralih tatap, meletakkan handphonenya diatas paha; "Goblok."

Reflek mendelik gak terima, Jungkook mendecih, "Goblok? Kaca sama dirimu sendiri,"

"Aku goblok tapi tau diri, kamu? Manja kelewatan,"

"Sesukaku. Aku gak keberatan mama maunya di bisnis."

"Kenapa?"

Taehyung sedikit mendekat lagi, dan kaki bagian lutut bersentuhan lagi. Keduanya sama-sama celana pendek selutut, kolor. Terlalu santai, jelas.

"Gak ada urusan cerita ke kamu," Jungkook bergerak risih, menjauh lagi bahkan dia berakhir menekuk kaki, lutut dipeluk.

"Mau sampe kapan begitu?"

"Baru tiga hari terus ketemu, belum lama."

Jungkook gelengin kepala sekilas, Taehyung reflek terkekeh. Benerin posisi jadi duduk lebih santai, awalnya kan condong kesamping berniat tatap Jungkook lebih dekat.

Tapi yang ditatap menjauh, susah juga.

Dan suasana hening sejenak. Gak ada bau asap rokok. Taehyung memilih taruh kotak rokoknya dirumah, dan kesini sekedar bawa charger ditambah handphone sebagai pelengkap jiwa.

"Aku kangen kamu, lho."

Celetukkan kurang ajar ditengah suasana hening, Jungkook reflek bungkam. Suara Taehyung jadi terngiang, dan blank seketika. Kosong, tapi perasaan sedikit senang itu ada.

"Gak tau diri,"

Balasan yang galak, Taehyung beralih mengedikkan bahu.

"Terserah? Aku bilang serius,"

"Sumpah, kamu gak tau diri."

"Iya bebas, terserahmu."


Taehyung bangun dari duduknya, ambil handphone dimasukkan kedalam kantong. Celana bahan dan mantel hitam yang jadi outer diambil dipinggiran sofa.

"Aku ke kamar Jimin, dua lantai dari sini."

"Gak usah balik lagi,"

"Setelah aku bilang kangen? Mustahil."


Pintu apartemen Jungkook tertutup rapi, empunya masih tahan duduk diatas sofa. Hela nafas semakin panjang, mengusap wajah dengan kedua tangan.

Gak, yang begini jangan dibawa stres.


"Aku kangen kamu, lho."



Bangsat, Jungkook gak suka begini.





















;

"Celana pendek musim dingin begini? Gila."

Komentar Jimin pertama kali, sementara Taehyung beralih mendecih jadi jawaban. Tidur tengkurap kurang ajar di karpet bulu ruang tengah. Depan pemanas. Biar hangat.

"Gue bawa celana luaran,"

"Kalopun lo bawa memang ganti dimana?"

Ya, soalnya Taehyung muncul didepan pintu kamarnya udah dengan baju lengan panjang tipis dan celana kolor sambil menenteng mantel dan entah apa lagi ditangannya.

"Coba tebak dimana,"

"Gak mungkin ada kamar mantan lo disini,"

"Memang bukan rumah mantan,"

"Terus rumah siapa?"

"Cinta pertama, kayaknya."





Jimin tanda tanya besar, tapi setelah itu Taehyung gak lanjut cerita apapun. Autis sama game di handphonenya sendiri. Padahal dalam hati sedikit senyum senang,

Bilang kangennya lancar, untung besar gak dapat bogem mentah. Karena Jungkook ternyata berkembang juga.

"Jim, lo tau?" Taehyung meletakkan handphonenya sejenak,

"Apa?" Jimin bersiap diri mendengarkan cerita,

"Cinta pertama gue pantatnya berkembang."








Bangsat.














ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Bukan mantan tapi ku kangen~gimana dong~

aku kekenyangan goblog.

Btw aku kangen kalian ci.
:(

Dan aku ganti judul, biar classy .ga

Adorn ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang