Seandainya.

18.2K 1.5K 93
                                    














"Pulang malam?"

"Jam 9, bos."



Tersenyum kecil sembari menangkup halus pipi pemudanya, kecupan halus Taehyung dapatkan di sore hari yang tenang.


Pelaku dari pemuda Jeon, yang sibuk terkikik geli ketika Taehyung mengusal, mencium halus tengkuk lehernya dengan harum bunga.



"Gak apa aku tinggal?" Taehyung bertanya, dengan pelukan semakin erat di pinggang manisnya, terkekeh pelan ketika Jungkook balas bergumam,

"Gimana ya, ada apa-apa sebenernya,"

"Apa misalnya?"

"Misalnya kangen."





Sial, manis keterlaluan yang membuat keduanya terkekeh geli. Dan pelukan melonggar, saling tatap dan Jungkook sedikit mengedikkan alis,





"Sok manis, mau kerja lima jam aja begini manja."

Mirip pukulan telak untuk seorang Taehyung yang reflek berdecak, "Sekiranya, anda bisa menikmati hasilnya lho, manis."

"Hasil apa?"

"Hasil aku kerja."




Jungkook berdengung, mencubit kesal pinggang pemudanya yang mengaduh sedikit menjauh dengan pelukan yang lepas sepenuhnya,




"Aduhㅡsakit tau sialan,"

"Apa? Sialan,"

"Dasar gak tau bersyukur, sialan."

"Ini bersyukur, Kim Taehyung balik lagi, kemarinan bilang mau lamar bahkan."



Obrolan sarkatis dari Jungkook yang beralih menyender pada tembok, menatap Taehyung yang rapi dengan seragam kantornyaㅡterlihat lucu, badannya kurus, tapi tinggi dengan dada bidang dan bahu tegap.


Rambut hitam yang terpotong rapi, rasa urakan yang menghilang begitu saja. Diganti warna coklat seolah siap menjadi sama dengan karyawan lain,



"Ya balik memang, nanti aku lamar. Sabar dong."

"Kalo gak sabar udah aku tinggal kamu dari kemarin hari,"

Taehyung mengedikkan bahu, "Memang sanggup?"


Jungkook mendelik, "Kok meremehkan ya anda?"

Dibalas kecupan bodoh ditengah bibir, Taehyung kemudian beranjak mengambil tas disampirkan dibahunya,

"Aku pergi, ingat diam dirumah. Jangan kemana-mana. Mau pergi mantelnya tebel, ya?"

"Siap bapak."


Jungkook mengangguk siap, lantas tersenyum ketika Taehyung menutup pintu apartemen mereka berdua.












.
.
.


"Lamaran?"

"Belum,"









Iya belum, adalah kata-kata yang nyaris bosan Jungkook ucapka ㅡtetapi merasa manis ketika menyadari bahwa saat itu adalah saat yang ditunggu.


Hidup itu penantian, kan?




















ㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡㅡ
Kembali dengan epilogue, dan adorn resmi selesai, terima kasih banyak atas dukungan dan doa sekaligus semangatnya ya!
Kangen teyoshi? Kangen dung .cie :(

Adorn ㅡkth x jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang