Bintang: gue di dpn rmh lo.
Bintang: keluar skrng kalau lo gamau telat.
Megan hampir saja tersedak roti yang sedang ia kunyah ketika kedua matanya tak sengaja melihat layar ponsel yang tergeletak di samping piring nya itu menyala, menandakan pesan masuk. Dan pesan itu sungguh tak diduga pengirim nya.
Cewek itu segera mengambil segelas air putih lalu meneguk nya. setelah dirasa sudah membaik tenggorokan nya, barulah ia mengerjap kan kedua mata beberapa kali, dan kembali menatap layar ponsel nya.
Ada apa dan kenapa cowok itu tiba-tiba mengirimi pesan padanya?
"Dek, ngapa lo?" Tanya Mikey, yang baru saja turun dari tangga dan menghampiri Adik nya yang sedang sarapan pagi.
Megan menaikkan alis, beralih menatap Mikey yang kini sudah duduk di hadapan nya. Mengambil roti, lalu mengoleskan selai nanas.
"Nggak." Ujar Megan, lalu tersenyum. Ia pun menggigit roti nya yang tinggal seperempat.
"Mau gue anter ke sekolah gak?" Tanya Mikey, lalu menggigit roti nya.
Megan terdiam.
"Dek?" Tanya Mikey, lagi. Ada apa sih dengan Adiknya itu?
Tak lama berselang, bel rumah berbunyi. Megan tersentak seketika, dan Mikey pun menoleh ke arah pintu utama.
"Gak mungkin itu Papa, Papa baru aja berangkat tadi subuh." Ujar Mikey. Seakan memberi tahu tatapan Adik nya. Cowok itu menggerakkan Kedua mata nya dengan awas.
Mikey pun beranjak, lalu beralih menatap Megan yang juga mengerutkan kening. "Tunggu sini bentar."
Mikey berjalan, menuju pintu. Sambil menghela napas, ia pun mulai membuka kunci pintu lalu membuka nya.
"Pagi, Meg-- eh, maksud gue Bang." Ujar cowok itu dengan cengiran.
"Gue kira siapa." Ujar Mikey, datar.
"Apa kabar, Bang?" Tanya Bintang.
Mikey tersenyum tipis. "Baik. Mau ketemu gue?" Tanya nya.
Bintang menaikkan alis kanan, lalu menggeleng. "Enggak. Saya mau ketemu Megan. Pengen ngajak bareng berangkat ke sekolah."
Mikey menatap intens cowok di hadapan nya. Dari atas, Rambut nya agak berantakan. Seragam nya pun dikeluarkan, dan ia menggendong tas nya hanya di bahu kanan. Dengan sepatu putih, bukan hitam. Lalu celana nya yang pas di kaki panjang Bintang.
Kening Mikey mengkerut, persis kayak gue waktu SMA,- ia membatin.
Mikey berdeham, "Tunggu."
Bintang mengangguk. Sedangkan Mikey berjalan menuju meja makan.
"Bang, hari ini lo jangan nganter gue deh. Soalnya--"
"Lo dianter sama Bintang?" Tanya Mikey.
Pergerakan Megan yang ingin menggendong tas nya pun terhenti. Kedua matanya tak lepas dengan menatap Mikey. Kening yang mengkerut pertanda ada yang aneh dengan pertanyaan Abang nya.
"Bintang udah ada di depan?" Tanya Megan.
Sebelum Mikey menjawab, Megan bergegas berjalan menuju pintu utama yang terbuka. Menampilkan seseorang yang sedang menunduk, menatap kedua sepatu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed
Teen FictionKalau kata Owel, si makhluk yang berwujud manusia dengan segala kata-kata bijak nya, jika sudah bersangkut-paut sama yang namanya Alaenzo Sabintang, komentar nya gini; "Cewek-cewek numpuk di deket lo, kedipin dikit, langsung kejang-kejang. Nah, mump...