3 [Energetic]

1K 57 3
                                    

"Apa?!!" Ucap mereka serempak

Keesokan harinya setelah kejadian itu, aku menceritakannya kepada teman-temanku. Well walaupun aku malu banget tapi aku nggak bisa menahan diri untuk cerita.

"Hey, jangan histeris oke? Cukup lihat dengan tenang" Ha Ni menyodorkan HPnya kepadaku , aku hanya mengangguk setuju.

Aku melihat video cewek gila yang berhasil membuat hidung cowok dihadapannya berdarah. Seketika mataku membulat. Waaa ! Aku langsung membekap mulutku sendiri

" Itu aku? AKU !!!" Tanyaku sambil menunjuk diri sendiri

"Aku baru pertamakali liat hal seperti ini hanya karena baju basah. Respect!" Woo Jin memberi hormatnya padaku.

"Chugule? Mau mati ya?" Balasku dengan mata memerah

"Perhatikan!" Ucap Sung Woon sambil menunjuk layar HP "Cowok yang kau hajar ini adalah super star di Faceb*** S.U.P.E.R.S.T.A.R" ia menekankan disetiap kata seolah aku itu bego

"Video ini udah jadi viral sekarang, tau nggak kamu?" Balas Oh Ha Ni

"Jadi sebelum aku cerita tadi, kalian udah tau?" Mereka semua menganggukan kepala "Tamatlah riwayatku"

"Sudah pasti. Lihat nih, kolom komentarnya dipenuhi caci maki untukmu" ucap Seung Woon sambil memperlihatkannya

"Chukae" Ucap Woo Jin sambil bertepuk tangan yang lalu diikuti oleh  Ha Ni dan Seung Woon

Seketika kehidupanku berubah total. Semua orang memperhatikan gerakanku layaknya hewan di kebun binatang. Mungkin mereka takut aku berbuat hal gila lagi pada Namja pujaan mereka itu (?) Aku juga tidak pernah bertemu lagi dengan cowok itu di bus

Hari ke-330 di Korea

Sekarang setiap malam aku lanjut belajar di perpustakan untuk persiapan masuk sekolah. Sebenarnya hari Minggu juga sih soalnya kalau nggak, aku ngerasa terbelakang berkat banyaknya orang yang ke perpustakaan. Setelah 2 jam belajar aku pergi mencari buku lagi. Lorong-lorong yang dipenuhi rak buku ini terasa seram juga yah. Langkahku terhenti, sepertinya aku pernah melihat cowok itu deh. Omo ! Itu kan cowok bus. Aku melihat cowok itu lagi ciuman dengan cewek cantik. Seketika ide brilian menghampiriku.

Cekrek

"Hei !" Seru cowok itu kepadaku

Sial! Aku lupa mengaktifkan mode silent. Segera ku masukkan ponselku lalu meninggalkan gedung itu.

Hufft huntung saja dia tidak berhasil menangkapku. Setelah berkeliling sebentar, perutku mulai merengek. Aku berhenti di supermarket terdekat  karena tidak sanggup jalan lebih jauh lagi.

Sambil menyantap makanan, aku memainkan ponselku lalu tanpa sadar menatap foto tadi. Apa yang harus kulakukan dengan ini ya ? :) dia harus mendapatkan pelajaran, karenanya aku dibully habis-habisan sebulan kemarin. Kalau aku post ini, reputasinya pasti hancur. Tunggulah pembalasanku wahai Namja cakep ~

"Apa kau mau mempostingnya?" Suara asing ini terdengar ditelingaku. Aku mendongak lalu tersentak mendapati Namja yang di ponselku sekarang ada dihadapanku. Reflek aku berdiri dan hendak melarikan diri, lagi.

"Mau kabur lagi?" Ia mencengkram bagian belakang sweaterku

"Apa liat-liat?! Kau pantas mendapatkannya tau" ucapku sinis

"Hah" dia mengehela nafas "sepertinya kau salah paham"

"Kalau gitu, coba jelaskan"

"Perkenalkan namaku Kang Daniel" ucapnya sambil menyodorkan tangan yang tentu saja tidakku tanggapi "Maaf karenaku kamu jadi mengalami hal mengerikan seperti ini. Karena itulah selama ini aku sangt berhati-hati agar tidak membuat masalahnya lebih besar lagi.Aku yakin saat itu kamu pasti mengira aku melihat [menggunakan tangannya menujuk bagian dada] tapi sebenarnya aku memperhatikan kalungmu. Tak masalah kalau kau tidak mempercayainya" ucapnya sambil menunduk menyesal.Jadi selama ini dia menghilang demi kebaikanku?


"Kalungku? Kenapa?"

"Aku pernah melihatnya. Ayahku memberikan kalung itu kepada ibuku"

Deg ~
Tidak mungkin seperti itu kan?

Aku menelan ludah susah payah lalu bertanya "Sekarang dimana ibu mu?"

"Mati" seketika aku mengela nafas lega "atau itu yang aku harapkan" lanjutnya

"Apa maksudmu?"

"Dia meninggalkanku dan ayahku. Entah sekarang ada dimana"

"Menurutmu ada berapa kalung yang serupa?

"Satu. Hanya satu. Itu kalung yang khusus ayahku buat"

"Tidak ! Tidak mungkin ! Kalung ini sebelumnya milik ibuku"

Kami teridiam, sama-sama tersentak dengan kenyataan yang ada. Atau lebih tepatnya berusaha menolak kenyataan ini.

"Izinkan aku bertemu dengan ibumu" ucapnya memecah keheningan

TBC

FF Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang