Part 2

14 2 0
                                    

Seperti janjinya, malam ini Mattew menghampiri Sabrina di dalam tidurnya. Disana, ia menyusup ke alam bawah sadar Sabrina dan mengajaknya bermain bersama. Jelas terlihat Sabrina sangat menyukai setiap moment saat bersama Mattew.

"Apakah kau mencintaiku sehingga kau selalu hadir di mimpiku ?" Tanya Sabrina.

Entah dapat keberanian dari mana ia bertanya seperti itu, alam bawah sadarnya mengendalikan hati dan perasaan Sabrina jika bersama dengan Mattew, sosok yang setiap hari mangkal di mimpinya.

"Aku tak pernah mencintai seorang perempuan seperti aku mencintaimu. Mungkin kita nampak beda, namun percayalah bahwa cinta bisa menyatukan segala perbedaan meski nampak sangat tidak mungkin."

Sabrina tersenyum lalu bersandar di bahu Mattew, inilah posisi yang paling disukainya saat bersama Mattew. Sementara tangan Mattew perlahan mengusap lembut rambut Sabrina sebagai bentuk rasa cintanya yang tulus.

"Tunggu aku." Gumam Mattew namun dapat di dengar oleh Sabrina.

*******

Pagi harinya, Sabrina bangun dengan perasaan kosong yang selalu ia rasakan setiap bangun tidur.

"Sebenarnya siapa kau yang selalu hadir di mimpiku ?" Gumamnya.

Ia pun bangun lalu menuju kamar mandi. Hari ini ia harus bisa masuk sekolah tanpa terlambat karena pelajaran di jam pertama adalah pelajaran yang mana guru pengajarnya sangat killer. Ia sama sekali tak punya nyali untuk datang terlambat dan berakhir dengan hukuman yang memuakkan.

*****

Sabrina baru saja ingin melangkah memasuki gerbang sekolahnya, namun angin berhembus kencang dan menyeretnya entah kemana lalu perlahan pandangannya menggelap.

Saat fajar tadi, setelah mengunjungi wanitanya itu, Mattew merengek layaknya anak kecil kepada daddy nya untuk segera di ijinkan membawa wanitanya ke Manila. Ia ingin sekali Sabrina selalu ada di sampingnya. Setelah cukup lama berdebat, akhirnya Thompson memberikan mesin waktu keluarga mereka ke Mattew. Dengan senang hati Mattew menerima mesin waktu itu lalu menjemput Sabrina dan membawanya pergi sebelum wanitanya itu sempat memasuki gerbang sekolahnya. Caranya ini mungkin terkesan licik, namun semua itu ia lakukan agar Sabrina selalu ada disampingnya. Ia sangat mencintai Sabrina, manusia di bumi yang sangat jauh berbeda dengannya yang hidup di dunia mimpi.

Hallo guys, part 2 nya sedikit. Nanti aku banyakin deh jika vote dan comentnya banyak. Salam cinta dari ms lovindah for you all guys😙😙

PANGERAN MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang