TDR––Prolog
××××××××
“Tapi, gue selalu bikin kekacauan. Gue penghancur.”
“Gue gak peduli.”
“Lo yakin?” aku menatap lelaki yang tak jelas rupanya itu.
“Gue percaya sama lo,” lelaki itu menggenggam tanganku erat.
Aku bisa merasakan kehangatan yang diberikannya, walaupun aku tak tahu seperti apa rupanya.
Aku tersenyum, memeluknya, dan menutup mata saat merasakan kehangatannya. Ketika aku membuka mata, aku tak menemukan lelaki itu.
Dia menghilang.
Aku berputar dan berteriak.
“Hei!” seruku.
Namun, hasilnya nihil. Tak ada siapa-siapa di sini. Yang ada hanya aku, dan kabut tebal yang perlahan melenyapkanku.
Aku membuka mataku kemudian menguceknya. Aku memperhatikan sekitar. Para penumpang berdiri di lorong, tengah mengantri untuk keluar dari pesawat.
Aku bangkit. Setelah merapikan rambutku, aku menyandang ranselku dan ikut mengantri.
Tiba-tiba, aku teringat akan mimpi yang tadi singgah di tidurku. Aku menghela napas.
Mimpi itu lagi.
××××TDR××××
a.n
HALUU! Prolognya menggelikan serius.
Ini cerita (teenfict) ketiga yang gue post di Wattpad, setelah :
1. Blacky White
2. Toomfoolery
Ini abal yes. Semoga gue lancar ngetiknya, amin!
20 Mei 2014
YOU ARE READING
The Destroyer
Teen Fiction•Available in Bookstore• Karena tak semua kekacauan berakhir buruk. Ceroboh dan player, di mana letak kecocokannya? Copyright © 2017 by nunizzy. Blurb versi cetak : Cio tidak pernah menyangka bahwa liburannya di Bali justru membuatnya dibuntuti ole...