Namjoon membuka pintu kamarnya dan ia bisa melihat Lisa yang masih berbaring di atas ranjangnya dengan selimut yang menutupi tubuh polos gadis itu.
Pria itu menghela nafasnya sejenak sebelum beranjak mendekati Lisa setelah menutup pintu kamarnya. Ia duduk di sisi ranjang dimana Lisa yang tertidur dengan membelakanginya.
Namjoon bisa merasakan Lisa yang sepertinya sedikit terusik karena pergerakan dirinya yang duduk di sisi ranjang. Dan benar saja, gadis itu berbalik dengan mata yang masih mengerjap dan Namjoon yang tidak sangka adalah Lisa yang kini tersenyum menatapnya.
"Kau, tersenyum padaku?"
"Wae? Apa aku tidak boleh tersenyum padamu, Oppa?"
Lisa beranjak mendekat ke arah Namjoon dan memeluk pria itu, membuat dirinya kini bersandar pada tubuh pria itu.
"Kau, tidak marah padaku untuk yang tadi?"
"Tidak. Aku tahu aku bersalah karena telah menuduhmu. Entahlah, kematian Mina sama persis dengan apa yang aku ucapkan padamu--"
Lisa melirik ke arah Namjoon yang kini menatapnya. Merasa dirinya kembali salah bicara, Lisa memilih kembali menunduk dan memeluk erat Namjoon.
"M-Maaf, Oppa. Aku tidak bermaksud. Sungguh. Aku juga bukan berniat untuk menyakitimu."
Namjoon menghela nafasnya dan memilih melarikan tangannya untuk mengusap surai panjang Lisa.
"Tidak apa. Aku mengerti apa yang kau maksud."
Lisa semakin mengeratkan pelukannya pada Namjoon dan menyandarkan dirinya pada dada pria itu.
"Kau benar-benar tidak marah padaku untuk kejadian tadi?"
"Tidak. Lagipula, aku menikmatinya, bukan? Ya, walaupun untuk bagian dimana aku tidak mendapatkan pelepasanku itu benar-benar sangat menyebalkan."
Namjoon hanya tersenyum dan membuat Lisa ikut tersenyum pula setelah mendengar perkataannya sendiri.
"Lisa.."
"Hmm?"
"Kau akan selalu disampingku, kan?"
Lisa mengernyit heran dan menatap Namjoon yang kini sudah menatapnya dengan tatapan serius. Namun tangan pria itu masih setia berada di atas kepala Lisa untuk mengelusnya.
"Apa maksud, Oppa? Memangnya, Oppa mau kemana? Oppa tidak sedang sakit kan seperti yang ada di drama dan juga film itu?"
Namjoon hanya tersenyum menanggapi Lisa.
"Oppa, jangan tersenyum. Aku sedang serius sekarang." Ucap Lisa sedikit kesal sembari beranjak bangun dari berbaringnya.
"Aku juga sedang serius. Kau terlalu banyak menonton drama dan film hingga otakmu berpikir seperti itu. Memangnya, apa kau bisa melihat aku sedang sakit sekarang?"
Lisa menggeleng dengan masih menunjukkan raut wajah kesalnya.
"Lalu, untuk apa Oppa mengatakan hal itu padaku?"
Namjoon beranjak menaikkan kedua kakinya ke atas ranjang dan duduk bersila, membuatnya kini bisa menatap Lisa dan keduanya dalam keadaan saling berhadapan.
"Kau tahu seberapa besar bukan aku mencintaimu?"
"Aku tahu karena aku juga mencintai Oppa sama besarnya dengan cinta Oppa."
Namjoon menarik Lisa agar gadis itu bisa duduk di pangkuannya saat ini dan Lisa yang hanya bisa menurut saja, membiarkan kedua tangan besar Namjoon memeluk posesif pinggang polosnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
Fanfiction[18+] ✔ Kim Namjoon, Siapa yang tidak kenal dengan pria ini. Senyum dimplenya yang bisa membuat para wanita luluh karenanya. Belum lagi julukan sexy brain melekat dalam dirinya. Sifatnya yang ramah pada semua orang juga menjadi nilai plus bagi wanit...