Namjoon membuka pintu apartement milik Lisa dan melangkahkan kakinya lebih dalam untuk masuk ke dalam apartement itu.
Samar-samar, ia bisa mendengar suara musik di ruangan yang bersebelahan dengan kamar utama. Ia pun beranjak meletakkan tasnya pada sofa ruang tengah beserta jaket yang baru saja ia lepas.
Dan benar saja, saat ia membuka perlahan pintu itu, ia bisa melihat Lisa yang sedang menari dengan sebuah cermin besar yang ada di hadapannya.
Ya, kamar itu memang sudah Lisa rubah menjadi sebuah dance studio baginya. Terima kasih juga pada Namjoon karena berkat pria itu, Lisa mempunyai studio menari di apartementnya sendiri.
Namjoon membuka sedikit pintu studio itu dan beruntung karena Lisa tidak menyadarinya dan lebih fokus pada dunia sendiri.
Selama beberapa menit, Namjoon hanya memperhatikan Lisa sembari bersandar pada dinding studio itu. Senyuman selalu ia tampakkan ketika melihat bagaimana Lisa yang sedang menari.
"Oh, Oppa!!"
Lisa menghentikan tariannya saat menyadari Namjoon yang masih bersandar di dinding studio itu.
"Tidak apa. Lanjutkanlah."
Lisa tidak menurutinya dan lebih mematikan speaker yang ada disana dan beranjak menghampiri Namjoon.
"Kenapa tidak bilang jika Oppa sudah datang?"
"Kau terlihat serius tadi. Jadi, aku tidak ingin mengganggumu."
"Oppa sudah makan malam? Mau aku buatkan sesuatu?"
"Tidak peru. Aku sudah makan malam tadi di luar. Lagipula, apa kau tidak lelah sehabis latihan?"
"Tidak terlalu."
"Terserah kau saja." Namjoon mengacak rambut Lisa dan tersenyum setelahnya begitupun Lisa.
"Lisa..."
"Hmm?"
"Tiba-tiba aku mempunyai sebuah ide."
"Apa itu?"
Namjoon hanya menatap Lisa yang menatapnya penasaran. Sebelum gadis itu memekik karena Namjoon membalikkan posisi mereka dan membuat Lisa kini bersandar di dinding studio itu.
"Oppa.."
"Bagaimana kalau kita melakukannya disini?"
"Huh?"
Namjoon mulai menangkup wajah Lisa dan menciumnya dengan cepat, membuat Lisa kewalahan karena pergerakan bibir pria itu yang menguasainya.
Hingga perlahan, Lisa mulai mengikuti permainan Namjoon dan membalas ciuman pria itu padanya.
Selama beberapa menit, hanya ada suara decapan bibir mereka yang masih berperang. Tangan kanan Namjoon kini mulai turun dan menyentuh bagian dada Lisa yang masih tertutupi pakaiannya, menghasilkan lenguhan tertahan dari sang empunya.
Mendengarnya semakin membuat Namjoon tidak bisa menahan dirinya dan dengan cepat melepaskan satu persatu pakaian yang ada di tubuhnya maupun Lisa.
"Oppa.."
"Hmm?"
"Lakukan di kamar saja. Disini sangat dingin."
"Kau akan merasa panas setelah ini. Lagipula, aku sudah tidak tahan menyentuhmu saat melihatmu menari tadi."
Namjoon kembali menarik Lisa dan mencium bibir gadis itu kembali. Tangan pria itu tentu saja tidak diam saja. Mulai dari dada dan terhenti pada pusat tubuh gadis itu, membuat Lisa bergerak gelisah di antara ciuman mereka ketika jari-jari panjang pria itu menyentuh dan mengoyak bagian bawah tubuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/130248916-288-k155623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Sides
Fanfiction[18+] ✔ Kim Namjoon, Siapa yang tidak kenal dengan pria ini. Senyum dimplenya yang bisa membuat para wanita luluh karenanya. Belum lagi julukan sexy brain melekat dalam dirinya. Sifatnya yang ramah pada semua orang juga menjadi nilai plus bagi wanit...