Berbagai kisah cinta berakhiran bahagia telah mengalir di sungai cinta, menyuburkan jiwa kasmaran yang akan bersemi. Tapi tidak sedikit air dari sungai cinta itu menuju tumbuhan kering yang hampir mati, berharap kembali segar dan dapat menerima serbuk yang lebah taburkan. Aku juga berharap menjadi tumbuhan segar, maaf... tapi ini bukan kisah cinta romance seperti Just Like Heaven milik Julia Quinn atau pun cerita legendaries Cinderella yang selalu terkenang. Setidaknya mereka… Bersama.
“Langit sudah bergemuruh, ayo cepat kita pulang.” Seorang gadis memegang pundak seseorang yang sedang menatap kearah nisan besar di hadapannya.
Tidak perlu waktu lama, langit membenarkan perkataan Ji Soo. Hujan turun dengan basa-basi, Ji Soo membuka payung dengan segera, lalu hujan mulai berjatuhan tanpa ampun.
“Ayo, Viona sudah menunggu di mobil.” Ji Soo menepuk pundak orang tersebut dengan lembut, meyakinkannya untuk pulang sebelum mereka basah kuyup.
Mereka berdua pun beranjak dari depan nisan besar itu, berjalan ke arah pintu keluar pemakaman, menuju mobil lexus hitam yang terparkir dengan mesin yang menyala.
“Kalian pasti kedinginan, biar kunyalakan pemanasnya.” Viona menghidupkan pemanas ketika mereka sudah masuk kedalam mobil, “Baiklah, berangkat.” Ucap Viona lembut, lalu ia menancapkan gasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tangled Up In Blue
RandomApakah ini memori, atau hanya sebuah mimpi? Kisah cinta Kaya Yale dan Julianne Jung. Julianne adalah seorang perempuan cantik berdarah campuran Korea-Amerika yang mengidap Retinoblastoma. Dan, Kaya adalah seorang lelaki yang berasal dari U.K yang me...