Akhir dari lomba saat itu berakhir sedih, semua gara-gara aku yang tidak lancar memainkan biola nya
Sampai-sampai ketua pilkada Jakut berkata "Boleh saja membawa alat musik selain piano dan gitar, tapi tolong dimainkan dengan benar"
Aku sudah merasa kalau perkataan itu untuk aku
Memalukan sekali.
Waktu terus berjalan.....
Aku menjalani kehidupan kelas 11 SMA ku dengan senang walaupun agak merasa bersalah ke anak anak padus nya tapi mereka tetap baik dan mendukungku
Seiring waktu berjalan, aku sudah mencapai semester genap di kelas 11 ku ini.
Saat pulang sekolah kulihat hp ku sekilas, ada notif line grup.
Ooh OSIS, disuruh kumpul ya....
Yup! Aku OSIS, organisasi yang katanya jadi babu di sekolah, dan kami diberi tugas oleh bu Ella wakil kepala sekolah sekaligus guru kesiswaan yg juga menjadi pembina OSIS
Saat aku ke ruang OSIS mereka sedang ribut memutuskan sesuatu. Saat aku menguping ternyata sedang membicarakan tentang kandidat OSIS cabutan
"Siapa nih yang bakal kita jadiin OSIS cabutan? Bu Ella sama Bu Della mintain kandidatnya nih" kata ketua OSIS berada di tengah kerumunan
Hmm...... OSIS cabutan ya, enak banget sih mereka, ga perlu ikut seleksi interview sama LDKO nya, ga seru banget.
"Kita harus pilih kandidat yang emg berguna buat organisasi, bukan cuma yg bisa nyusahin doang, ada ide yg punya ide siapa yg bakal jadi kandidat nya ?" Kata Rudi si ketos
Aku agak malas untuk ikut rapat saat itu, mendengarkannya saja aku malas. Aku tidak terlalu mendengar siapa yg akhirnya jadi kandidat karna saat itu pikiran ku sedang berfikir bagaimana keadaan jalan pulang dan langsung berangkat les.
Beberapa jam berlalu dan kami menemukan 5 kandidat OSIS cabutan yg akan kami berikan ke bu Ella dan Bu Della
Beberapa minggu setelah kami berikan kandidat nya, tiba-tiba muncul notif line grup ku kalau ada 2 orang yg masuk ke grup OSIS.
Pasti itu kandidat yg lolos dari seleksi nya Bu Ella dan Bu Della ya.... selamat deh
Aku selesai mengecek hp ku dan kembali ngobrol dengan Vina dan Lani
Vina dan Lani teman ku yg selalu kujadikan tempat curhat, mereka orang nya asik dan seru. Mereka adalah sahabat ku kelas di 11.
"Eh.... tau si Rey ga ? Yg anak padus itu.... gua suka tau sama dia..... tau sendiri gua suka sama cowo yg bisa nyanyi" kata Vina dengan semangat.
"Hah! Lu suka sama si Rey ? Hahahahaa dari kapan ?" Tanya Lani penasaran.
Ada apa ? Hah ? Siapa itu Rey ? Duh aku laper, dan aku ga ngerti apa yg mereka bicarakan, tapi mereka tetap bercerita dengan seru tentang cowo bernama Rey itu
"Kalian cerita apa si ? Rey siapa ?" Aku kebingungan diantara mereka yg sedang asik bercerita
Ternyata ekspresi mereka juga kebingungan mendengarku yg agak kudet.
"Niaaa..... itu Rey anak IPA kelas sebelah, katanya dia ikut lomba sama lu itu kok, masa lu ga tau si Ni?"
Aku mencoba mengingat-ingat cowo yg ikut lomba saat itu ada anak rohis yg ga aku tau namanya trus beberapa anak yg ga pernah kulihat mukanya juga sama cowo misterius itu. Tapi kuingat-ingat lagi nama Rey, Ternyata Rey itu OSIS cabutan yg baru aku lihat barusan.
"Oohh.... Rey ya? Dia sekarang jadi OSIS cabutan pilihannya Bu Ella sama Bu Della" jawabku ke Vina dan Lani
"Hah! Rey jadi OSIS cabutan ? Kok bisa kepilih ?" Kata Vina terkejut
"Ga tau tuh anak OSIS pada milih dia" jawabku singkat
"Eh tunggu, kenapa lu ga calonin gua jadi kandidat nya ?" Jawab Vina agak kesal
"Hahahahaa..... sori ga kepikiran" jawab ku enteng
"Yaah yaudh deh, berarti lu tau line nya dia dong ya?" Tanya Vina
"Iya ada di grup OSIS"
"Gimana kalo kita adain TARUHAN, kita bertiga ngechat si Rey trus liat siapa yg bakal di jawab sama dia" kata Vina dengan semangat
***taruhan-end***
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgets
Teen Fiction[BASED ON TRUE STORY and MY MEMORY] Cerita tentang pengalaman hidup seorang gadis yang polos dan lugu yang baru beranjak remaja dan melangkah ke dunia untuk menjalani hidup nya yang baru