↪Eps 3. Go Home Alone

290 18 1
                                    

(Bunyi bel sekolah)

"Baiklah anak-anak, kita lanjutkan menggambarnya di rumah, sekarang sudah bel pulang, kemasi peralatan menggambar kalian."

"Iya Bu guru." Jawab semua murid.

Satu-demi satu para murid keluar kelas menuju Ibu atau Ayah mereka yang sudah menunggu mereka. Tapi Ibu Alona tidak tampak diantara Ibu-Ibu yang lain.

"Alona, kamu belum pulang?" ujar Sifa.

"Iya nih, Ibu aku belum jemput."

"Sifa sayang, kita pulang yuk, nak Alona, kita pulang dulu ya." ujar Ibunya Sifa.

"Alona, aku pulang dulu ya, kamu nggak apa-apa kan sendiri?"

"Iya, nggak apa-apa."

"ya udah aku duluan ya, dah..."🙋

"Dah..."🙋

"Yah... Kok Ibu nggak jemput-jemput Alona sih... Ya udah deh, Alona pulang sendiri aja."

Tap...
                     Tap...
                                        Tap...
                                                             Tap...

Di sepanjang perjalanan pulang, Alona berjalan sendirian, di tengah perjalanan ia di hadang oleh dua orang preman.

"Hallo adik manis, kok jalan sendirian sih, kakak temenin ya, mau ya."

(Kata Ibu, Alona nggak boleh bicara sama orang asing) Gumam Alona.

"Lo... Kok diam dek, yuk kakak anterin."

"Nggak kak, aku pulang sendiri aja." Alona berjalan menjauhi dua orang preman tadi.

Salah satu preman menghadang jalan Alona.

"Lo, adik mau kemana? Biar kakak antar pulang yuk."

"Nggak." Alona berlari menjauh akan tetapi kedua preman tadi berhasil menghadang langkah Alona.

(aduh... Gimana ini? Kok mereka ngejar-ngejar aku terus sih) Gumam Alona.

"Sini dek."

"Udah, nggak usah basa-basi lagi, kita sikat aja bocah ini."

"Oke."

Ketika kedua preman tadi ingin memegang tangan Alona, tiba-tiba tangan alona mengeluarkan cahaya dan mengarahkan ke kedua preman itu, seketika kedua preman tadi terjatuh.

"Hah... Kok aku??..." sambil melihat kedua telapak tangannya.

Tanpa berfikir panjang, Alona berlari menjauhi kedua preman itu, akan tetapi kedua preman tersebut berusaha mengejar Alona. Tiba-tiba muncullah seorang wanita cantik yang selalu muncul di mimpi Alona.

"Siapa lo?" Ujar salah satu preman.

"Dari mana lo muncul?" Ujar preman yang lain.

"Kalian tidak perlu tahu siapa saya, yang pasti jangan ganggu anak kecil ini."

"Gak usah banyak bac*t, kita hajar cewek sombong itu."

Wanita cantik tadi mengarahkan tongkat ajaibnya ke arah kedua preman tadi, seketika mereka berubah menjadi cacing dan wanita cantik tadi tiba-tiba menghilang.

"Lho... Kok... Kakak cantik tadi menghilang sih? Kemana dia pergi, aneh."

"Aku harus lari sampai rumah, kalau nggak, bisa-bisa ada orang asing lagi yang bakal ngejar-ngejar aku." Alona berlari sampai depan rumahnya.

Drap...        

Drap...     

   Drap...

Ketika ia sudah sampai di depan rumahnya, kemudian ia membuka pintu, tetapi tiba-tiba Ibu Alona keluar.

"Alona sayang, kamu udah pulang, maafin Ibu ya, tadi kerjaan Ibu banyak, jadi nggak sempat njemput Alona."

"Ka... Kamu kenapa sayang, kok habis lari, sampai ngos-ngosan segala?"

"I... Itu... Ta... Tadi... A... Ada... Pre... Preman Bu!!"

"Pelan-pelan kalau ngomong sayang, ya udah, Alona cerita di dalam aja ya, ayok masuk."







Next»

APA AKU TERLAHIR KEMBALI? SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang