↪Eps 9. Meet

142 10 0
                                    

14 tahun kemudian....

"Lona ayo berangkat... Kita sudah terlambat." Suara teriakan Sifa yang sudah menunggu dari arah luar.

"Bu... Aku berangkat dulu, sudah siang... Sampai jumpa..."

Drap...

Drap...

Drap...

"Lona... Makan dulu..."

"Dasar anak zaman now."

Alona berlari keluar rumah, disana Sifa sudah menunggu dan mereka berdua pergi dengan mengendarai motor. Sesampainya di kampus, mereka berpisah menuju kelas jurusan mereka masing-masing.

"Lon, gue cabut dulu ya."

"Oke. Nanti pulang bareng ya, sebelumnya, biasa lunch dulu."

"Oke."

Di tengah-tengah perjalanan, Alona tidak sengaja menabrak salah satu siswi, hingga menjatuhkan buku yang Alona dan siswi tersebut bawa.

Bruk*

"Eh... Maaf, aku tidak sengaja... Biar ku bantu..."

"Maaf ya aku terburu-buru soalnya,... Ini bukumu." Sambil mengembalikan salah satu buku milik siswi tersebut.

"O... Ya"

"Sekali lagi maaf ya, ya sudah, aku harus masuk dulu karena aku sudah terlambat."

Alona berlari pergi menjauh dari siswi tersebut. Ketika Alona berlari, siswi itu melihat Alona dan pergi meninggalkan tempat tersebut. Ketika Alona sampai di kelasnya, ia melihat siswi yang di tabraknya tersebut telah duduk di kursi tengah pinggir jendela, Alona sangat keheranan.

(Bagaimana ia bisa sampai disini lebih awal? Bukankah tadi aku baru saja menabraknya dan perjalanan ke kelas ini harus menaiki tangga sampai lantai 3?)

Ketika hati Alona bertanya-tanya tentang siswi itu, tiba-tiba dosen Alona masuk, seketika Alona langsung duduk di depan siswi tersebut.

Doeng... Tap... Srek...

"Siang."

"Siang Pak." Jawab para siswa dan siswi.

"Baiklah, hari ini akan ada kuis dadakan, persiapkan diri kalian."

"Ta... Tapi Pak?" Jawab salah satu siswa.

"Persiapkan segera!!!"

"Baik Pak." 🙇

2.5 jam kemudian...
Setelah kuis dan pelajaran selesai. Dosen dan para siswa-siswi keluar ruangan, tinggal dua orang yang tersisa yaitu Alona dan siswi yang ditabraknya tadi.

"Em... Hay..."

"Oh kamu."

"Em... Maaf ya soal tadi, aku sedang terburu-buru."

"Gak papa kok."

"Oh ya, namaku Alona, namamu siapa?" Sambil menjulurkan tangannya.

"Aku Yukhi."

"Eh, bukankah tadi ada tugas kelompok, bisakah kita mengerjakannya berdua?"

"Boleh."

"Baiklah, kapan kita mulai? Bagaimana kalau besok setelah kuliah selesai?"

"Boleh."

"Oke, see you tomorrow." 🙋

Tap...

Tap...

"See you."

Ketika Alona keluar ruangan, Yukhi berbicara sendiri.

"Akhirnya aku menemukannya, aku harus memberitahukannya kepada Bunda."

Yukhi melihat dari arah jendela, ia melihat Alona pergi bersama temannya dan Yukhi mengeluarkan sebuah tongkat sihir dan mengucap mantra, tiba-tiba ia menghilang.

Srek... Srek.... Wush... Wush...

"Marfulius Adanre." Sambil mengayunkan tongkatnya ke arah tubuhnya.

* * *

Yukhi pergi ke negeri Eldhan Magic Kingdom untuk menemui Bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yukhi pergi ke negeri Eldhan Magic Kingdom untuk menemui Bundanya.

Tap...

Tap...

Tap...

Tap...

"Hormat saya Bunda Ratu."

"Akhirnya kau datang putriku, lalu informasi apa yang kau dapatkan?"

"Putri Aylicia sudah kembali."

"Apa! Bagaimana mungkin? Bukankah dia sudah mati beratus-ratus tahun yang lalu di hadapanku."

"Tapi nyatanya dia kembali Bunda."

"Kamu harus cari tahu lebih lanjut tentang dia, apakah dia benar-benar Putri Aylicia atau bukan?"

"Baik Bunda, saat ini aku sedang mengatur rencana untuknya, juga membuktikan dia benar Aylicia atau bukan."

Tap...

"Bagus sayangku... Bunda yakin kamu bisa diandalkan 😈... Ha.. Ha.. Ha.. Ha.. Ha..."

Fyi
Marfulius Adanre : mantra untuk pergi ke suatu tempat.

Ikuti terus ceritanya dan jangan sampai ketinggalan episode-episodenya. Pokoknya semakin seru deh...
See you next time 😊
Aku sayang kalian 😘😘

Next»

APA AKU TERLAHIR KEMBALI? SEASON 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang