02

54 4 0
                                    

Besoknya seisi kelas rame kalo ada murid pindahan, tapi itu semua tidak begitu berpengaruh buatku karena aku masih sibuk menyusun hati dan otak supaya berjalan dengan semestinya.
Sandi si ketua kelas masih aneh  seperti biasa dia lebih sering menyusahkan dan ganggu hari -hari ku di sekolah,apakah sandi tidak melihat kondisiku yang baru patah hati ?apakah dia memang se masabodoh itu ?

" Woii bantuin gue minta obat diare buat si yogi ke UKS yak, ayo buruan"  ucapnya di depan bangku dengan tampang yang tidak merasa berdosa sama sekali.
"Hmm.. lo engga liat gue lagi patah hati?" Tanya gue berasa sama aja bodohnya dengan sandi.
" tau, tapi ini lain cerita ca yogi lagi kena diare udah ayo buruan deh" jawabnya dengan narik tanganku seenaknya tanpa menunggu jawabn mau apa enggaknya buat anter dia.

Disepanjang koridor aku cuma bisa diem mencoba bernafas dan menikmati bahwa sekolahan gue masih luas.

"Oca..!" Teriak suara cewek dari sebelah kanan ruangan TU.
"Ayundaaa.. lo ngapain disini Bukanya di bandung?" Tanyaku seneng ketemu sahabat  yang setiap hari kerjaanya vidiocallan dan sekarang ada di depan mata.
"Gue pindah kesini hari ini,semoga dapet kelas yg bener kata bapak yang tadi sih di kelas X-2, lo tau ga ca kelasnya yang mana?" Tanya ayunda seadanya

Jangan tanya sebahagia apa aku pas denger kita bakalan 1 kelas.

"Gue dikelas itu tau yun,kita sekelas lagi" saking bahagianya tau kan ya anak SMA pasti tingkahnya gimana.
Jangan tanya sandi ada di mana karena sandi masih di sebelahku dengan tatapan matanya yang kesal dan mungkin dalam hatinya dia lagi sibuk mengutuku ? Bisa jadi kan.

"Oca,kita harus cari obat buat yogi dulu kan." Suara sandi akhirnya keluar kan.

Dan akhirnya aku berpamitan sama ayunda dan berbisik nanti ketemu dikelas.

Jam istirahat pun berbunyi ayunda yang sudah bawa bekal sengaja karena dia sudah tau kalo pindahan tidak akan langsung ke kanti  karena malu akhirnya makan di kelas.
Ayunda yang hari-hari ke belakang sibuk ngutuk tio dan marah akhirnya mencoba menghiburku.

Sebenarnya sudah cukup ada ayunda aja  udah bersyukur karena aku engga akan sendirian sekarang.

1 minggu berlalu ayunda sudah bergaul dengan banyak cowok di kelas dia juga care dengan anak cewek yang lain. Jelas karena itu juga aku deket sama ayunda dan  dia teman terbaik.

"Nih ca eskrim lo, udah gue bukain"kata ayunda
Aku cuma mengangguk dan memasukan eskrim kedalam mulut.
"Ca gue lupa mau nanya sama lo dari kemaren-kemaren  siapa si cowok yang duduk di ujung depan deket meja guru tuhh ?" Tanya ayunda penasaran.
" yang putih pake kacamata?" Tanya  ku memastikan.
"Iyah bener yang itu"
"Itu namanya Raka, anak EC (english club) dia manusia paling pinter bahasa inggrisnya dikelas dan enggak ada yang bisa ngalahin dia" jawabku dengan detai.
"Iya sih pas kemaren pelajaran bahasa inggris dia jawab terus,cuman menurut gue ada yang aneh sama dia ca"
" apaan yg aneh nya? "
"Kalo satu kelas lagi ketawa dia diem, pas yg lain diem dia malah ketawa ca" saut ayunda sontak buat gue hampir tersedak eskrim.
"Lo merhatiin dia yun? " tanyaku  geli.
"Iya jelas gue merhatiin dia,habisnya dia merhatiin lo terus ca, emang lo enggak ngerasa ada yang merhatiin?"gantian sekarang ayunda yang nanya.
"Masa yun? Enggak mungkin lah"jawab gue ngasal lagian aneh dan ga penting.

"Pas kemaren lo sakit dan lo pulang ditengah  pelajaran si raka itu ngeliatin lo ca sumpah gue engga bohong."
"Tatapanya kayak khawatir gitu, kayaknya dia suka deh sama lo" sambung ayunda yang sukses buat gue nelen eskrim sisa yang masih dimulut.
"Untung eskrim yun  bisa meleleh senggaknya,lah kalo kue gimana ?gue mati tadi." Jawab gue kesel sama temen sendiri.
"Udah ah ayok pulang" sambung ku  sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

Hari ini sekolah diwajibkan memakai seragam olahraga dan itu tandanya bebas informasi terbaik untuk siswa patah hati bukan?

Namun guru yang terkenal galak itu sudah ada dibarisan  gue yang tadi niat gue dan ayunda kabur mau tidak mau harus di kubur dalam-dalam.

"Yunda bentar ya gue mau ke raka dulu" setidaknya biar ayunda tidak kelabakan buat nyari dibarisan lain.

"Ka,rakaa ! "  panggil gue.
"Ada apa ? Tanya dia terlihat sangat datar.
"Mau minta tolong boleh? Nanti kalo pas di tempat jalan santai kita pura-pura tukeran HP ya pokoknya  pas kalo ada tio aja tukeranya okee cuman mau manas-manasin aja. Seenggaknya dia tau kalo gue tetep hidup." pintaku dengan wajah memelas dan berharap jawabanya iya bukan sekedar tolakan.
" hmm oke nih HPnya,HP kamunya mana? " tanya dia tanpa pikir panjang.

Astagaaa secepet itu dia bilang iyah,apa dia enggak mikir dulu atau memang kerja otaknya yang terlalu cepat? Terserah tentang kerja otaknya yang terpenting aku  sangat berterimakasih. Sangat !

"Hmm, ini"

Oke kelar buat minta tolong akhirnya jalan santaipun dimulai, gue sama ayunda lebih fokus bahas nanti habis ini makan apa dan sebagainya. Tanpa peduli dengan manusia manusia di barisan lain yang terlalu berisik.
Mungkin saking fokusnya sampai tidak tahu kalo 3 barisan depan itu ada tio dan pacar barunya.
Astagaaa semesta apa sebecanda itu hidup ini? Baru saja mulai untuk hidup kembali apakah harus seperti ini.
"Ga usah liat kedepan terus" suara kaku yang sudah kutebak itu raka. Sejak kapan dia ada disebelahku? Apapun itu terimakasih setidaknya tio tidak akan melihatku dengan tatapan kasihan bukan.

Berharap hari ini bisa bernafas dan bahagia tapi ternyata salah besar sore ini pulang dengan hati yang kembali merasakan sakit yang sama.
Namun berubah saat raka mengirimku pesan.

Raka
Manas-manasinya mau dilanjutin lagi  engga ?
Jangan tanya sebahagia apa hari itu.

Oca
Mau lah emang beneran mau? Engga apa-apa tah?

Raka
Iyah tidak apa-apa mau mulai dari mana? Apa harus ganti status di facebook?"  (karena saat itu media sosial baru itu)

Apalagi ini semesta semudah itukah?

Oca
Iyah-iyah serius enggak apa-apa?
Tanyaku  memastikan.

Sore itu aku dan raka membuat kisah yang tidak seharusnya kita buat. Kalo aja aku bisa balik lagi dan merubah semuanya. Mungkin aku tidak akan menjadi orang jahat sekarang dan mugkin ceritanya tidak akan serumit ini.

Dan akhirnya semuanya berawal dari sini kisah pura-pura yang aku buat,tidak raka yang memulai menawarkan diri bukan  aku.
Dan sampai saat ini entah kisahnya dipaksa selesai atau memang masih berjalan.
(ini seingatku,entah jika raka mengingat dengan cerita yang berbeda.)

i'll find youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang