Novia terus memandangi sosok laki-laki yang masih terbaring lemah di ranjang puskesmas "Aku Novia, panggil aja Novi" ia membuka pembicaraan "Ah ya aku Gilang" "Masih pusing? Kata dokter udah bisa pulang ko, mau aku antar" "Ga usah Nov makasih yah" laki-laki itu beranjak dari tidurnya, lalu berlalu meninggalkan Novia.
Novia bergegas menyusulnya, segera menuju administrasi tapi ternyata Gilang sudah membayar semuanya termasuk obat. Novi bingung bagaimana harus mempertanggung jawabkan ini, padahal dari tadi Gilang terus mengucapkan terima kasih. Saat ini tak ada sosok yang ia cari, mungkin udah pulang dalam hati Novi berkata.
......
"Lo tau Gilang?" "Elah Nov, yang namanya Gilang banyak, lo nyari Gilang Dirga?" Hani menjawab "Ish lo mah itu kan artis" "Lagian nanya nama tuh sekalian sama nama lengkapnya, alamat rumahnya, kuliah dimana, atau sekolahnya dimana, nama ortu, nama pacar atau apa gitu" "Lo kira gue mau ngelamar pake nanyain nama ortu segala, terus apa tadi pacar?" "Ya kali lo suka sama pacar orang terus berencana jadi pelakor, kan lagi musim tuh, biar ngehits" "Lo ngomong seenak jidat lo. Gue baru ketemu beberapa hari lalu masa iya pertama ketemu langsung suka, emang sih cakep juga cuma kaya yang dingin. Beruntung banget sepatu gue bisa kena ke wajah cakepnya uuhhh jadi harruumm" "Buset dah tuh sepatu butut plus bau nyungsep di wajahnya? Gila banget lo ya gila banget ampe segitunya suka sama orang, padahal lo udah banyak pengalaman luluhin hati cowok, nggak perlu pake cara aneh kaya gitu. Lo masih normal kan?" Novia tak menjawab. Dia sendiri pun bingung dengan perasaanya. Kenapa bisa suka, padahal baru pertama bertemu, ah ga percaya sama cinta pada pandangan pertama, cinta itu tumbuh karena terbiasa, bukan pandangan pertama. Kenapa bisa suka, gara-gara wajahnya yang tampan, kalau tiba-tiba dia seorang vampir gimana ya? Kan vampir suka ganteng-ganteng bisa mati kehabisan darah nih. Kenapa bisa suka, kalo tiba-tiba dia pacar orang? Atau suami orang? Masa orang ganteng jomblo? Jadi perusak hubungan orang dong, itu juga kalo dianya suka. Ah pokoknya nggak percaya. Percaya dikit deh ah kan kalo suka sama orang ganteng itu normal yah hehe. Gumamnya.Ada yang bilang cinta pada pandangan pertama...
Ada yang bilang itu tak mungkin...
Tapi yang tak mungkin itu bisa jadi mungkin kan?Tak perduli siapa cinta pertama mu
Karena yang terpenting adalah siapa yang menjadi cinta terakhirmu...Novia dan Hani pun meninggalkan kantin. Selepas itu seperti biasa Novia mencari pedagang cendol dingin yang nembuatnya selalu segar di siang hari yang terik. "Mang biasa" "Siap neng!" Tak lama kemudian satu gelas es cendol pun datang "Neng kayanya laki-laki yang kemaren pingsan nyariin neng deh, katanya nanyain siapa yang lempar sepatu gitu neng" ohookk ohhookk "Neng pelan pelan, kan keselek tuh" "Terus mang bilang siapa pelakunya?" "Mang ga bilang neng, kasian neng ntar bisa-bisa kena hukum" "Ah makasih mang, ntar bayar dobel deh" jawaban Novi dibalas dengan senyuman. Ah ya gue kan kemaren cuma bilang dia pingsan pinggir jalan, siapa yah yang bilang gue yang lempar sepatu ke wajahnya? Si kacamata? Ah jangan berburuk sangka dulu, gue harus pujya bukti, baru serang si kacamata. Untung ni sepatu gue bawa lagi, kalo nggak, ntar tuh cowok kaya pangeran berburu sinderela lagi..uuhh sepatu butut plus bau ini disamain sama sepatu kaca, ribet juga yah pikir Novi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatu
FantasySepatu itu sepasang, kalo cuma satu berarti bukan sepatu, Cinta itu sepasang, kalo cuma satu berarti bukan cinta. Tentang cinta yang datang tiba-tiba. Ada yang percaya, ada yang tidak. Begitupun Novia, seorang gadis yang suka memakai sepatu. Tentang...