2. Steven Arino Law

4.2K 179 6
                                    

Kring kring kring....
Bel istirahat berbunyi, yah ini adalah hal yang ditunggu-tunggu semua murid. Semua siswa berhamburan pergi ke kantin tempat paling idaman.

"Bel, kantin yuk" ucap Nasya berdiri dari tempat duduknya. Rino, pria itu tersenyum ramah pada Nasya. Batin Nasya pun perlu perlu kesabaran ekstra.

"Bella!!!, lo denger gue gak sih?" ucap Nasya geram pada Bella. Wanita itu super duper lola, tapi dia sahabat Nasya yang kadang suka bikin kangen.

"Ahh iyaa? Kenapa Nas? " ucap Bella melongo. Nasya mendengus kesal, dan coba bersabar. Tiba-tiba seorang pria datang memberi Nasya sebuah coklat dan surat, yah Nasya sudah bosan menerima itu semua. Tapi, hal itu malah bisa buat satu kelas dan bahkan kelas lain iri padanya.

"Buat kamu, dibaca dan dimakan ya coklatnya hehe" ucap Reza tersenyum ramah. Yah, pria itu adalah Reza Arnold.

Pria blasteran Indonesia - Jerman ini adalah pria yang mencintai Nasya, namun cintanya selalu ditolak pada Nasya. Menurut Nasya lebih baik bersahabat daripada harus pacaran.

"Makasih" ucap Nasya seperlunya dan menaruh coklatnya ditas. Rino tiba-tiba datang dan langsung membuka tas Nasya.

"Aku gak suka kamu nerima coklat dari pria lain selain aku!, aku cemburu tau!" ucap Rino mengambil coklat dari tas Nasya.

Sontak satu kelas menciekan kejadian itu, shit! Lagi-lagi Rino membuatnya malu oh my god!.

"Cieee ciee ehem pangerannya cemburu tuh"ucap Shela. Salah satu teman Nasya. Rino tersenyum ramah mendengar teman-teman nya mendukungnya.

"Apaan sih lo? Suka-suka gue lah mau terima kek gak kek bukan urusan lo kan! " ucap Nasya meraih coklat digenggaman Rino. Rino menatap Nasya sangat dalam, seperti macan yang ingin menerkam mangsanya.

"Jelas lah ini urusanku, kan kamu sekarang pacarku! Jadi semua urusanmu itu urusanku juga, paham?! " ucap Rino tajam.

Semua murid dibikin ketawa oleh pengakuan Rino. Pria itu benar-benar membuat Nasya sangat malu.

"Apaan sih lo!, please deh jangan ganggu gue! " ucap Nasya geram. Nasya pergi meninggalkan kelas menuju perpustakaan. Dia benar-benar muak dengan Rino, andai Nasya punya death note sudah dibunuh kali dia.

"Hai, cari apa lo?" ucap seorang pria yang tiba-tiba disamping Nasya. Yah, dia adalah Martin Brahmastra. Pria yang sangat menyukai Nasya itu, tepat disampingnya.

"Ahh itu gue cari buku IPA Terpadu, gue belum beli yah siapa tau di perpus ada hihi" ucap Nasya yang sibuk mencari buku. Tanpa berpikir panjang, Martin langsung ikut mencari buku yang dimaksud Nasya, dan ahh dia menemukan buku yang dimaksud Nasya.

"Yang ini bukan? " ucap Martin menyodorkan buku kehadapan Nasya.
Nasya mengangguk, dan langsung mengambil buku itu. Tapi, Martin langsung merebutnya kembali.

"Lah kok direbut lagi sih? Lo niat bantuin gue gak? " ucap Nasya bingung. Pria itu hanya tersenyum hangat.

"Lo mau buku ini? Kalo mau, lo harus jadi pacar gue dulu sekarang dan lo bisa ambil buku ini" ucap Martin serius. Nasya tersenyum risih mendengar ucapan Martin padanya.

"Lo harus langkahi mayat gue dulu buat dapet Nasya! " ucap seorang pria berbadan jangkung bersender dekat pintu. Yah, dia adalah Rino. Entah sejak kapan pria itu ada disitu.

"Rino?" ucap Nasya bingung. Rino hanya tersenyum ramah melihat Nasya. Martin tersenyum sinis melihat prajurit kesiangan itu datang.

"Cih, basi lo! " ucap Martin memancing emosi Rino. Rino hanya tersenyum sinis, dia tidak mau berantem.

Rino menarik tangan Nasya membawanya ke Taman belakang sekolah.

"Apa sih lo? Bawa-bawa gue kesini lagi!" ucap Nasya melepaskan tangannya. Rino tersenyum ramah.

"Gue akan selalu ada buat lo, mau lo anggap gue ada kek gak ada kek gue bakalan selalu ada buat lo inget itu pipi gede" ucap Rini mencubit pelan pipi Nasya.

Nasya membeku ditempat mendengar pengakuan dari Rino. Kenapa dia tidak menjauh? Apaan sih gue kok gue mikirin dia sih cih.

●●●
Di vote yak & jangan lupa di follow 😋

Cool Girl VS Bad Boy [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang