16. Resmi

1K 42 0
                                    

Ga tau mulai darimana intinya setiap ketemu lu, suasana hati gua jadi tenang.

Rino sedari tadi menyibukan dirinya dengan bermain game. Mulai dari jam 08:00 dan sekarang jam dinding menunjukan pukul 10.00.

Kling..
Pesan masuk dan terpampang jelas nama Nasya di layar ponselnya. Dengan sigap ia langsung membuka layar ponselnya.

Whatsapp
Nasya: Rino, sibuk ga? Weh makan yuk sekalian ada film baru gua mau nonton :(.

Ini Nasya? Kok aneh sih. Batin Rino kebingungan, ya bagaimana tidak jelas-jelas Nasya gak mungkin begini.

Arino: ini siapa? Nasya?

Tangan Rino mengklik send. Demi apapun Rino ga percaya kalau itu Nasya.

Kling..Kling..Kling

Ponsel Rino berbunyi, yaa Nasya menelponnya memastikan kalau itu benar-benar Nasya.

Jemput gua jam 5 sore yaa, gua mau kita nonton ehh makan dulu dengg no ngaret.

Tut tut tut..
Dari sebrang sana dia sudah mengakhiri pembicaraannya itu, what the?

"Oke tenang aja lagian ini cara yang baik kan biar lu bisa ungkapin juga no oke oke" ucap Rino sesekali menghelai nafas berat.

Masih tidak percaya kalau itu Nasya, Rino kembali melamun ditemanin lagu Sewindu dari Tulus sesekali ia menyanyi yaa walaupun suaranya ga ada apa-apanya dibanding pemilik aslinya.

Satu jam...
Dua jam...

Hoamm...

Rino mengucek matanya sesekali sembari melihat ke arah jam dinding kamarnya yang menunjukan pukul 12:10 WIB. Ia merebahkan dirinya di lantai yang beralaskan karpet hello kitty miliknya.

Rino asik dengan pikirianya sendiri dan ngantuk pun datang. Hendak memejamkan matanya sebentar saja, Rino dikejutkan oleh Claudia yaa siapa kali kalau bukan adiknya.

"Abanggggggg" teriak Claudia tepat ditelinga nya yang buat Rino terpeloncat dan langsung duduk sambil memegangi telingannya.

"Apaan sih cebol, tuh mulut apa toak sih?" sinis Rino yang dibalas lebih sinis oleh Claudia.

"Hayoo abang ngelamun ya?" tanya Claudia sembari menaik-turunkan alisnya.

Tanpa basa-basi, Rino langsung mendorong Claudia agar keluar kamarnya dan langsung mengunci kamarnya. Dari luar kamarnya Claudia memaki-maki abangnya sendiri.

Rino menghampiri balkon kamarnya mencoba memastikan Nasya yang sebenarnya. Yaa, Rino masih tidak percaya kalau itu Nasya, dan Rino mencoba menelpon Nasya.

Tut....Tut....Tut...

"RINOOOOO" teriak Nasya dari sebrang sana.
"Kuping gua anjirrr meledak" protes Rino dan terdengar cekikikan Nasya disebrang sana. Senyum mengembang dibibir Rino mendengar Nasya tertawa.

"Nanti jadi kan? Hmm gua mau....." ucapan Rino terputus gitu aja yaa Nasya sengaja mematikan panggilannya.

Shit. Rino mengumpat, kesal? Tentu saja iya.

Rino kembali ke meja belajarnya, mencoba membaca komik kesukaannya One Piece. Asik membaca komik sampai-sampai dia ga tau kalau jam sudah menunjukan pukul 17:10 WIB.

"Anjirrr gilaa udah jam segini, otw mandi" ucap Rino. Baru ingin melangkahkan kakinya ke kamar mandi, ponselnya berdering. Yaa Nasya menelponnya. Omg pasti dia ngamuk. Batin Rino tidak tenang.

"Rino? Lu dimana? Kok belum jemput gua sih?"  tanya Nasya.

"Sorry nas gua keasikan baca komik sampe lupa waktu, sorry sorry ini gua lagi mau mandi kok tenang cuma 10 menit sabar yaa cantik" ucap Rino menenangkan Nasya. Tidak ada jawaban dari Nasya dan langsung mematikan ponselnya gitu saja.

Rino langsung meluncur kamar mandinya dan melakukan ritual mandi.

Jam dinding menunjukan pukul 17:35 WIB. Dengan tergesa-gesa Rino langsung menuju rumah Nasya ia tak ingin Nasya membatalkan semuanya.

Sesampai dirumah Nasya, dia memarkirkan motornya di halaman rumah Nasya dan disambut oleh Nasya dengan dandanyan yang bisa dibilang sangat-sangat cantik.

"Gimana gua sekarang?" tanya Nasya sambil memutar-mutar memperliahatkan hasil dandannya itu. Rino meneguk ludah sangat sulit, matanya tidak pernah lepas dari pandangan Nasya yang sangat-sangat cantik itu. Ya Tuhan, ini ciptaan-Mu sangat cantik. Batin Rino.

Takk..
Nasya menjitak kepala Rino membuyarkan isi lamunan dikepalanya.
"Cantik, sangat santik" jujur Rino. Mendengar ucapan Rino itu, Sontak Nasya langsung mencubit perut Rino agar biar ngga keliatan blushing.

"Lahhh sakit anjirrr hahaha tapi cuma 1% sih sisanya tuh seneng" ucap Rino sambil mengelus-ngelus perut yang dicubit Nasya tadi.

"Ayok berangkat, gua laper sekalian nonton yaa" ucap Nasya langsung ngacir ke gerbang rumahnya.

"Loh ga pamit?" tanya Rino. Nasya hanya menggelengkan kepalanya " ngga usah, mama lagi arisan sama temen-temennya" lanjut Nasya.

Rino langsung mengeluarkan motornya dan menuju tempat makan.

Sepanjang jalan tidak ada yang bicara satu pun dari kedua pihak itu, mereka asik dengan pikirannya sendiri yang di temani sama angin  malam yang cukup dingin.

Sesampai di tempat makan, Rino memesankan makanan untuk dirinya dan Nasya. Yaa kue cubit durian kesukaan Nasya dengan minum Jus Alpukat dan ditemanin live musik bertambah romantis diantaranya. 

Rino menghampiri 2 pria yang sedang bernyanyi itu dipanggung kecil untuk membawakan lagu Sewindu dari Tulus. Ketika lagu itu di bawakan sontak semua penonton bersorak heboh, maklum liriknya sangat ngena.

Sudah sewindu ku di dekatmu
Ada di setiap pagi, di sepanjang hari mu
Tak mungkin bila engkau tak tahu
Bila ku menyimpan rasa yang ku pendam sejak lama

Setiap pagi ku menunggu di depan pintu
Siapkan senyum terbaikku agar cerah harimu
Cukup bagiku melihatmu tersenyum manis
Di setiap pagimu, siangmu, malammu

"Omg liriknya ngena banget" ucap Nasya masih memperhatikan penyanyi musik itu.

Rino tersenyum kaku entah harus mulai dari mana untuk menyatakan cintanya itu. Ehem. Rino berdehem kecil dan Nasya langsung menaikan alisnya sebelah seolah bertanya ada apa.

"Ga tau mulai darimana, ga tau juga dari kapan pokonya gua suka sama lu gua sayang sama lu Nas" jujur Rino.

Nasya membeku ditempat dan tersenyum kecil sangat kecil.

"Jadi?" tanya Nasya masih tersenyum kecil.

"Yaa semua itu tergantung lu" pasrah Rino. Tangannya mulai keringat dingin menunggu jawaban Nasya.

"Mau" ucap Nasya Tersenyum lebar. Kali ini senyumnya benar-benar tulus. Seperti nama pencipta lagu tadi.

"Seriusan?" tanya Rino masih tidak percaya.

"Iyaa serius, ga mau yaudah ga jadi" ledek Nasya sambil mencubit pelan tangan Rino.

"Makasih" ucap Rino lagi-lagi tersenyum.

Mereka resmi berpacaran. Rino sesekali mencoba menggenggap tangan Nasya dan cewe itu selalu tertawa saat melihat ekspresi wajah sang pacar.

"Gua janji Nas gua bakalan sayang lu terus, gua janji gua juga bakalan buktiin ke lu" ucap Rino tulus sambil menggenggam tangan Nasya erat sekali. Nasya hanya tersenyum malu dan sesekali ia menyembunyikan malunya di belakang tubuh Rino.

⚫⚫⚫
Haiiiiiii sayang sayang aku maaf banget ga update update eheee aku minta maaf sayang❣😂❤.

Happy reading yaaa jangan lupa komen, vote dan share ke temen kalian, pacar, gebetan, selingkuhan ehh jangan deh.

Byebyeeee❤

Cool Girl VS Bad Boy [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang