SEQUEL (1)

445 27 24
                                    


Cihuy,

Akhirnya,,, aku balik bawa SEQUEL ff latah ini. hehe,,, moga suka. Feelnya masa soalnya XD #plak

















***

Setelah sembilan bulan disiksa sampai sering ketiduran di kantor lantaran suka begadang hingga membuat dua kantong matanya menghitam, nyatanya kesialan itu masih berlanjut hingga dirinya berakhir mengenaskan di kamar bersalin bersama beberapa dokter dan istri tercinta yang tengah berjuang demi satu nyawa yang tumbuh dalam rahimnya.

"ARGHH,,,,"

Erangan kuat terus dikeluarkannya sampai wajah cantiknya memerah bahkan terlihat berantakan. Keringat panas menghias wajah menderitanya. Nafas panjang berkali-kali dia hembuskan manakala ada dorongan kuat dari dalam. Sang bayi terus mendesak ingin melihat indahnya dunia, tetapi pembukaan masih delapan. Kei sudah mengerahkan seluruh energinya untuk keselamatan calon sang bayi. Dia memang sengaja tak ingin melakukan operasi caesar karena menurutnya lahir normal akan membuat sang ibu lebih peka instingnya. Dan Kei ingin menjadi sosok ibu yang seperti itu untuk buah hatinya kelak.

Tim dokter sudah memberinya injeksi oksitosin untuk merangsang kontraksi pada rahim sehingga pembukaannya akan lebih cepat.

Perlahan nafasnya mulai melemah. Kedua lensanya menutup alih-alih melenyapkan rasa letihnya.

Woohyun tampak gusar mendapati kondisi rapuh Kei. Digenggamnya jemari lentik sang istri. Mencoba mengalirkan energinya lewat sentuhan lembutnya.

Ya, hari ini Kei akan melahirkan bayi pertama mereka. Setelah sembilan bulan mengalami ngidam aneh-aneh.

Kehamilan Kei ini memang berbeda dari Bumil pada umumnya. Entah, Kei sendiri juga bingung kenapa bayinya sering meminta ayahnya melakukan hal-hal berbau ekstrim seperti nyuruh Woohyun berjoget heboh sambil nyanyi ditengah jalan sembari megang kecrekan. Persis kek pengamen banci gitu dah penampakannya saat itu. Wkwk

Woohyun bahkan pernah sekali hampir loncat tebing saking gak sanggupnya nuruti kemauan aneh calon bayi mereka. Tapi mau gimana lagi, udah bawaan cabang bayi kali. Lagi pula ini akan disebut pengorbanan kelak. *iyain aja, ehee

Terus, seharusnya morning sickness terjadi pada trimester pertama dan kedua, tapi Kei malah sampe sembilan bulan tetap muntah di pagi hari.

Lantas,

Siapa yang salah kalau begitu?

No body.

Yang salah kenapa Woohyun membuat Kei hamil saat masih belia.

"ARGH!!!!"

Lagi-lagi Kei mengerang sekuat yang dia bisa. Setetes air perjuangan mencuat lewat sudut mata indahnya. Satu tangannya meremas rambut legam Woohyun yang digenggamnya sejak tadi, lalu ditariknya sambil nguyeng-nguyeng kepala Woohyun sampai rasanya ingin menghempaskan tangan mungil itu. Tak hanya disitu, habis puas dengan itu, tangan Kei beralih ke wajah androgini suaminya kemudian ditampar keras lalu menonjoknya dengan kejam hingga tubuh tegapnya terjungkal.

"YAK, SAKIT BODOH." umpat Woohyun tak tahan. Wajahnya sedikit memar dan kepalanya mulai ngilu. Woohyun meratapi nasib wajahnya yang tampak memperhatinkan.

Dokter yang membantu proses persalinannya sampai tergelak. Melihat kelakuan lucu calon ibu muda ini.

"Jebal, bertahanlah, Kei ah."

Meski begitu, Woohyun tak henti-hentinya memberinya semangat. Berdoa ditengah-tengah lengkingan sang istri yang mati-matian menggerus sisa-sisa energinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang