01

257 12 0
                                    

Perawat POV

"BODOH !! BODOH !!
Mengapaa.. aku bodoh!!! "

Jerit seorang pria dari kamar rumah sakit no 17B.

Air mata selalu turun membasahi pipi dan bibir pria itu, matanya selalu menatap sesuatu penuh kesedihan..

Kami tidak kenal keluarganya, dia ada disini berkat seseorang yang membawanya 2 bulan yang lalu..

Kami tidak tau siapa orang itu, tapi yang jelas orang itu melunaskan biaya pengobatan untuk pria itu sampai sembuh.

Dokter tau kami pun juga, dia terlalu banyak depresi akibatnya tekanan darahnya juga selalu naik.. tiap kami ataupun dokter masuk ke kamarnya, dia enggan menatap kami..

Senyuman palsunya menghiasi rumah sakit, tiap diajak ke taman menggunakan kursi roda, dia selalu saja tersenyum manis kepada perawat dan seluruh staff seolah dia tidak merasakan apa pun.

Kami para perawat yang selalu mengurusnya tau..

Dia depresi ..

Kami selalu mencoba agar dia mau bercerita apa yang terjadi tapi dia selalu mengelak..

Dokter memang pernah bercerita ke kami, bahwa dia datang kesini dengan segudang darah ditubuhnya..

Pada malam itu jam 9 malam..

Para perawat telah sibuk menyuruh pasien tidur, dokter felio keluar untuk mengecek keadaan di luar..

Satpam datang melapor ada kecelakaan di ujung jalan sana..

Dokter dengan cepat mempersiapkan ambulan.. namun seorang wanita datang mempapah pria itu.. pria yang berlumuran darahh.. bahkan raut wajahnya saja tertutup dengan darah darah.

Seluruh staff panik begitu pun juga dokter, kami yang mendapat kabar langsung turun ke bawah menyusul dokter.

Kami bawa pria itu keruang UGD dan kami membersihkan badannya.

Dia tampan namun pucat seperti tak bernyawa,, kami pun merawatnya.

Wanita itu berbicara kedokter pada malam itu, dia memohon mohon kepada dokter untuk menyelamatkan nyawa pria itu.

Dokter lantas bertanya, apa itu keluarga mu ?

Wanita itu bungkam, dia hanya tersenyum sambil mengusap airmatanya yang begitu deras mengalir.

Dokter tidak tega melihatnya, akhirnya dokter mau menerima pasien tidak jelas ini.

Wanita itu membayar lunas, bahkan operasi jika perlu dilakukan, obat, fasilitas dan segalanya ia membayar lunas hanya untuk kesembuhan pria itu.

Setelah membayar, wanita itu pergi meninggalkan pria itu bersama kami.

Kami sudah melapor ke kantor polisi tentang peristiwa kecelakaan ini dan siapakah korban ini..

Polisi sedang mengurusnya, sampai saat ini tidak ada yang tau dia berasal dari mana.

Kadang kami sedih melihat keadaanya yang selalu melamun dan
Dan tersenyum layaknya orang normal..

Dia memang pria yang normal, tapi sayangnya ada batas.. dia tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Ini konsekuensi yang harus pria itu ambil, dia melakukan maka dia akan mendapatkannya..

Kami harap dia bisa bahagia di dunia maupun akhirat, karena pria itu sosok yang tangguh mampu melawan penyakit itu sendiri tanpa ada orang disampingnya.

Jangan tanya keluarga, kami sudah mengkonfirmasi wanita yang pernah membawanya ini..

Wanita itu telah meninggal lebih dahulu dari pada pria ini, kami tidak tau alasan dia bunuh diri.. tapi beruntungnya pria ini masih bisa hidup.

Ini adalah hari ke 62 dia disini..
Rencana nya kami akan mengajaknya piknik ke suatu kota agar dia tidak murung begitu terus.

Jujur dia adalah satu satunya pasien yang paling dekat dengan kami, dan sudah seperti keluarga.. mungkin itu karena dia selalu terlihat sendiri dan selalu kami temani.

Tbc**

JLA⏳⚠ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang