*Sebelumnya*
Kibum kini berdiri di tepi ranjang Soo Hee, “Eomma” panggil Kibum, tapi tak ada reaksi dari Soo Hee.
“Apa Eomma masih merindukannya?”
“Emm…, aku yakin Eomma pasti selalu merindukannya. Aku juga sama Eomma, tapi kenapa ia harus lebih dulu pergi meninggalkan kita?”
“Seandainya saja ia masih hidup, mungkin umurnya sekarang sudah 19 tahun” Kibum berbicara seorang diri, karena Soo Hee tidak menunjukkan reaksi setiap kali Kibum atau Heechul mengajaknya bicara
*Selanjutnya*
"Eomma...kenapa eomma hanya diam saja?"
"Apakah eomma sudah tidak ingin bicara denganku lagi?" ucapnya
Kibum duduk di tepi kasur. Kedua tangannya kini menggenggam erat tangan hangat yang begitu ia rindukan.
"Eomma...kapan eomma sadar? Aku benar-benar sangat merindukan eomma" kini ia menundukkan wajahnya dan menangis tersedu-sedu.
Soo Hee menitikkan air matanya tanpa ia mengerti menangis karena apa. Bahkan tatapan matanya saja kosong. Sejak kematian Kyuhyun, Soo Hee begitu terpukul hingga menyebabkannya depresi.
Bertahun-tahun, Kibum juga Heechul berupaya untuk membantunya bangkit dari depresinya, hanya saja masih belum membuahkan hasil. Hingga mereka tidak tau harus berbuat apa lagi untuk menyembuhkan Soo Hee.
~BC~
Sepanjang perjalanan menuju kota Seoul, Kyuhyun tampak terlelap. Jin Hyun yang duduk di sampingnya tersenyum.
Jin Hyun mengeluarkan sebuah mantel bulu berwarna abu-abu. Lalu menyelimuti Kyuhyun menggunakan mantel tersebut. Kyuhyun yang tampak pulas, tidak terusik dengan apa yang dilakukan Jin Hyun untuk tetap membuat tubuhnya hangat.
"Namdongsaeng-ku yang tampan. Tetaplah sehat. Nuna dan eomma selalu berdo'a untuk kesembuhanmu." gumamnya pelan
"Kau harus kuat Kyu. Meski sewaktu-waktu kepalamu akan sering terasa sakit. Nuna ingin kau tetap kuat melawannya. Kau tidak boleh pergi meninggalkan nuna" batinnya.
Jin Hyun membenarkan posisi duduknya, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan berusaha memejamkan matanya yang mulai terasa mengantuk.
Kyuhyun mulai tampak gelisah dalam tidurnya, ketika dirinya memimpikan saudara yang begitu ia rindukan. Meski dirinya hingga saat ini tidak tahu dimana keberadaanya.
***
Kyuhyun melangkahkan kakinya menuju sebuah pantai, dimana terdengar suara deburan ombak, kepiting-kepiting kecil yang terlihat berusaha sembunyi di dalam pasir putih karena takut terseret ombak. Rambut hitamnya tersibak oleh angin sejuk di pantai tersebut.
Pandangan Kyuhyun terfokus pada seorang namja yang berdiri membelakanginya dari kejauhan dan berdiri di sisi kanan Mobil berwarna hitam.
Ketika melihat namja yang tak lain adalah saudaranya masuk ke dalam Mobil. Ia bergegas berlari untuk mengejarnya.
"Kibum hyung! Kajima..." teriaknya
“Kajima hyung….kajimaaaaaa” seru Kyuhyun dan berlari mengejar Mobil yang di tumpangi Kibum semakin menjauh darinya.
"Ku mohon jangan pergi. Hyunggggg!" teriaknya, lalu ia terjatuh di atas pasir putih dan menangisi kepergiannya.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
"Brother Complex"
FanfictionKibum melakukan kesalahan sewaktu kecil, hingga menyebabkan adik kandungnya tertukar . Kyuhyun dibesarkan oleh orangtua Kibum, dimana mereka menganggap Kyuhyun adalah anak kandung mereka. Suatu hari sebuah kecelakaan menimpa Kyuhyun, hingga mere...