part. 6

978 82 16
                                    


Soo Hee seketika beranjak dan menegakkan tubuhnya. Bola matanya yang tampak sayu,  menerawang keseluruh ruangan. Dan tiba-tiba saja ia menangis histeris.

"Kyuhyun~ah...Kyuhyun~ah...Kyuhyun~ah..." tangisnya

-
-
-

Kini Kibum tiba di Seoul.  Meski jam sudah menunjukkan pukul 9 malam.  Kibum tetap pergi menemui ayahnya yang saat ini masih berada di kantor. Dimana ayahnya harus lembur untuk memeriksa beberapa file. 

Sejak Heechul menikah dengan ibunya Donghae,  Heechul hanya memiliki 30% dari saham Perusahaan,  dan Donghae tidak pernah setuju jika Perusahaan milik almarhum ayahnya harus jatuh ke tangan orang lain,  terlebih lagi ia tidak menyukai orang tersebut.

Karena itulah,  Donghae hanya memberikan jabatan sebagai Direktur Perusahaan padanya. Bagi Donghae,  itu adalah jabatan yang lebih baik dibanding ia harus memberi jabatan sebagai Manajer. Karena bagaimanapun, Donghae masih menghormati almarhum ibunya yang mencintai Heechul. 

Kibum mengetuk pintu ruang kerja ayahnya. 

Heechul yang tadinya membaca salah satu file,  ia menatap kearah pintu, dan Kibum masuk setelah mengetuk pintu ruangannya.

"Kibum?"

"Appa...aku harus memberitahukan kabar ini pada appa" Kibum duduk di depan ayahnya sambil mengatur napasnya.

"Kau kenapa?  Beritahu apa? Kau membuat appa bingung"

"Kyuhyun..." ucapnya terputus sejenak

"Kyuhyun?"

"Iya. Kyuhyun...Kyuhyun ternyata masih hidup, appa. Kyuhyun belum meninggal" jawabnya

"A...apa? Bagaimana kau bisa tahu? Bukankah surat dan foto yang dikirim waktu itu mengatakan bahwa Kyuhyun meninggal karena kecelakaan?" tanya Heechul yang masih bingung akan ucapan anaknya barusan.

"Tadi pagi aku pergi ke Desa.  Aku bertemu dengan teman sekolahku saat Sekolah Dasar. Dan dia mengatakan padaku, bahwa Kyuhyun masih hidup. Bahkan tadi pagi sebelum aku datang ke Desa,  Kyuhyun sudah pergi ke Seoul.  Appa...aku yakin temanku tidak berbohong.  Aku yakin,  sekarang Kyuhyun berada di Seoul bersama saudara perempuannya.  Appa...kita harus menemukan Kyuhyun.  Aku yakin,  jika eomma bertemu Kyuhyun.  Eomma pasti sembuh"

"Apa...kau yakin, Kibum?"

"Aku yakin, appa.  Bisakah appa meminta teman appa yang di kepolisian untuk membantu kita menemukan Kyuhyun?" pintanya

"Appa akan meminta bantuan salah satu teman appa untuk membantu kita menemukan Kyuhyun. Dan appa juga akan mencari keberadaannya. Tapi...apa kau memiliki foto Kyuhyun yang sekarang?"

"Foto?  Aish!!!" Kibum menepuk jidatnya. Karena terlalu gegabah, ia sampai lupa meminta foto Kyuhyun pada temannya. Bahkan, ia juga tidak memiliki nomor telepon temannya itu.

"Kenapa?"

"Aku lupa memintanya. Aku juga tidak memiliki nomor telepon Jimin. Bagaimana ini,  appa?"

"Kau tenang dulu. Jangan panik. Meski tanpa foto,  kita pasti akan bisa menemukannya.  Bagaimanapun, Kyuhyun masih tetap anak appa,  dan adikmu"

"Iya.  Dan jika aku memiliki waktu luang. Aku akan kembali ke Desa dan menemui Jimin"

"Eum" angguk ayahnya.

-
-
-

Jin Hyun menyelimuti tubuh Kyuhyun dengan selimut milik si pemilik rumah sewaan. 

Ia menatap wajah pucat adiknya,  sembari mengelus Puncak kepalanya.

Matanya masih terlihat sembab,  setelah ia menangis ketika adiknya mengerang kesakitan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"Brother Complex"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang