[8]. Pencitraan yang haqiqi

86 9 1
                                    

Selasa, 20 Juli 2016

[08.21]

Ya, sebelumnya aku memasuki kelas X IPA-1

Saat jam itu, kelasku akan mulai pelajaran Kimia. Setiap kali pelajaran Kimia, kelas ku akan selalu menuju ke Laboratorium (Lab).

Saat itu guru ku bernama Bu Syadiah sedang menerangkan pelajaran menggunakan Proyektor. Dan ketika selesai menerangkan, kita ditugaskan untuk meneliti suatu obyek menggunakan mikroskop.

Setiap murid dibagi kelompok, dan masing-masing-masing kelompok beranggota 5-6 orang. Aku mendapat kelompok bagian nomor urut 2 ku dan beranggotakan 5 orang, karena kelompok aku mengambil anggota sisa dari kelompok lain.

Yap, ternyata kelompok ku terdiri atas aku, Audree, Aurel, Zatha dan Zayka (dia juga salah satu teman ku).

Saat itu kelompok kita di tempatkan di depan meja guru, dan aku pun tiba-tiba memikirkan Yafky

Dimana Yafky?
Dia di kelompok berapa?
Tempat kelompok dia dimana?

Dan semua pertanyaan itu terjawab.

Yafky berada di kelompok 3 yang tempat kelompok dia berada di ujung Lab.

Kebetulan depan kelompok ku adalah kelompok 5 tetapi karena Bu Syaidah sedang menuju kantor untuk mengambil sesuatu akhirnya Yafky seperti biasa berjalan-jalan sambil bercanda dengan teman-temannya yang lain.

Saat itu, kelompok 5 sedang mencari preparat untuk meneliti obyek itu. Ketika kelompok 5 sedang tidak ada di tempatnya, Yafky menghampiri tempat kelompok 5 dan saat itu aku sedang memperhatikan mikroskop dengan serius dan cermat. Dan tak lama Yafky pun mengikuti apa yang aku kerjakan. Padahal di mikroskop itu tidak ada preparat sama sekali xixi:).

Kondisinya saat itu seolah-olah aku dengan Yafky sedang berhadap-hadapan dan saat aku melihat mikroskop dengan cermat dan serius, tak disangka Yafky ternyata tidak memerhatikan mikroskop itu. Melainkan dia memperhatikan ku dengan serius sambil tersenyum.

Tak lama temanku bernama Manda Alficia, dia menggoda ku dengan Yafky

"OH MY GOD! ELZA? YAFKY? KALIAN??!! HADAP-HADAPAN ISSHHH SO SWEET BANGETT SIIIHH KALIANNN"

Mendengar kata itu, aku menghiraukannya dan bergegaslah Yafky mengejar Manda untuk membalas perbuatan dia yang menggoda Yafky dan aku.

Saat Yafky selesai membalas, ia menghampiriku

"Za? Gausah di dengerin tadi di Manda
hehe:3 dia suka begitu. Suka gajelas anaknya"

"Masa sih? Serius luh?" Balasku dengan pura-pura tidak percaya

"Iya lah, aku serius kok sama kamu❤️" Balas Yafky seperti biasa yaitu menggoda ku

"Apasih lebih gajelas-an lu " Balas ku dengan menahan rasa yang senang xixi

Tapi serontak hatiku tiba-tiba berkata
"Yafky bukannya marah sama gue? Kok dia jadi begitu? Kok setiap gue gak ngejar dia eh dia malahan ngejar gue. Pas gue ngejar dia, dianya malahan ngejauh?"

*Kriingg (Bel istirahat berbunyi)

Saat itu aku tidak ingin ke kantin untuk membeli makanan karena aku sedang tidak "mood" untuk memakan ataupun meminum sesuatu.

Dan begitu juga dengan Yafky. Dia tidak ke kantin, entah mengapa aku disitu merasa bingun dengan Yafky. Karena setau aku, dia ga bisa "Gak ke KANTIN sehari" . Dia pun menoleh ke arahku yang sedang menulis catatan Fisika yang di pelajari tadi.

Lantas aku pun menutupi wajah ku dengan sehelai kertas yang tidak terpakai. Dan dia tiba-tiba melemparkan kertas tepat di meja ku.

Aku tidak peduli apa yang dia lempar, karena aku pikir mungkin dia hanya salah lempar atau tidak dia hanya iseng. Lantas aku pun berdiri dan membuang kertas itu.

Saat aku membuang kertasnya, Yafky pun merasa bingung dan pasrah, kenapa aku membuang kertas itu?

Dan ketika mulai bel masuk untuk melanjutkan pelajaran, aku masih memikirkan kertas yang aku buang itu. Akhirnya aku sadari, saat itu Yafky merasa bingung dan pasrah karena aku membuang kertas itu!! Dan saat aku membuang kertas itu, aku tidak berpikir jika di kertas itu ada sebuah tulisan!

Mungkin karena itu Yafky merasa seperti itu. Dan aku menyesal tidak membuka kertasnya terlebih dahulu.

*Kriiingg
[13.29]

Pelajaran telah selesai dan semua murid segera pulang menuju rumah

Seperti biasa, setiap aku keluar jelas dan ingin menuju ke gerbang sekolah, aku selalu bersama Audree dan Aurel. Saat itu mereka berdua sudah pulang duluan dan disitu aku sendirian.

Aku mendengar suara orang menepak kaki dengan cepat. Aku pun merasa khawatir dan takut. Lantas aku pun bergegas untuk lari melewati jalan trotoar.

Seorang yang sedang mengikuti aku tiba-tiba menepak pundak ku dan berkata...

"....." -???

*****

Hai🔥
Maaf ya kemarin gak update story, soalnya lagi kurang mood hehe😋
Maaf juga kalau misalkan part 8 ini kurang menarik ataupun seru, kalian bisa kritik di komentar ya❣️

Jangan lupa leave vomment
⛔️(Vote Comment)⛔️

Insyaallah part selanjutnya bakal lebih seru dan kalian jangan lupa baca terus yaa🌸🌸

Tunggu next part nya❤️

Instagram : @adeliachdr

Boyfriend or BestfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang