#1 GONE

38 4 0
                                    

Tepukan tangan berirama mengiringi mahasiswa yang baru saja menerima sertifikat kelulusan. Tersenyum haru terlihat diwajah para orang tua.

Aku termasuk anak tak beruntung seperti layaknya mereka, ketika namaku disebut tak ada satupun orang tua yang menyambutku mengucapkan selamat.

Seorang pria tua berjas rapih mendekatiku memberikan se-buket bunga, ialah tangan kanan dari ayahku. Seharusnya aku tak heran lagi dengan kelakuan ayahku yang tak pernah datang dalam acara apapun selalu saja asistennya yang datang. Ia menyatakan bahwa ayahku sedang ada meeting dengan klien.

"Yaudah kamu boleh pergi.."
"Baik non.."

Aku kembali sendirian, duduk dikursi sambil meminum minuman rasa buah yang menyegarkan. Rasa hausku tak tertahannkan, aku sedikit menahan rasa kesalku didada. Mataku penuh air yang ingin mengalir dengan lancar.

"Aduhhh...segar sekali.." dia mengucapkan dengan nafas yang dihembuskan kencang.

Dia menatap kedepan dengan tatapan kosong.

"Coba gua minta minumannya.." ucap seseorang datang mengambil minuman dari tangan gadis itu.

Dia berpakaian rapih berjas hitam dan memiliki pin universitas sepertiku dibagian dada kanannya.

Aku tersenyum manja dengannya.

"Syukurlah kamu datang tepat waktu, aku ingin bersandar dibahumu itu..."

"Ayahmu tak datang lagi?" pria itu duduk disebelahku menyediakan bahunya

"Mmm.."

"Udah jangan sedih, mungkin ayahmu lagi sibuk"

"Iya... Aku ingin sepertimu. ibu dan ayahmu selalu hadir dalam acara apapun. Seandainya aku mempunyai ibu.. Mungkin Aku tak akan seperti ini"

"Ibumu sekarang udah tenang di surga jadi jangan sedih lagi, nanti ibumu ga tega liat kamu seperti ini"

Dari jarak yang lumayan jauh laki-laki berpakaian SMA berjalan menuju pria dan wanita itu. Dia tak nampak seperti murid yang baik dalam peraturan, rambutnya yang gondrong membuatku tak sadar kalau dia adalah adikku. Aku malu dengan prilakunya yang sering mendapat laporan dari wali kelasnya. Selain itu, dia sangat suka mempermainkan gadis-gadis.

hansu sakayudi, yaitu brotherku. Hidupnya selalu dipenuhi dengan masalah yang terjadi karena dirinya

"Nih..buat lu!" dia melempar buket bunga didepan wajahku. Refleks aku menaikan kepala.

"SIALAN!... mau apa lu kesini?, lu pasti bolos"

"Sorry.. Gue ganggu. Sok lanjutin lagi, gue mau pergi"

"Hei tunggu dulu de.."

"Adek??" anak laki-laki itu seketika berhenti dari langkahnya dan membalikkan tubuh.

"gue bukan anak SD yang suka dibilang ade atau de.. Lu masih pacaran bukan suami kaka gue!" melotot keras anak lelaki itu.

"Hey! Lu kenapa? Bisa ga sih lu ngomongnya ga usah nge-gas. Pergi sono lu!"

Kemudian ia pergi tanpa basa-basi

"Maafin adikku ya.."

Pria itu hanya tersenyum dan mengangguk ramah.

***
#hansu

Pukul 19.05

berjalan menyusuri jalanan kering, sambil kudengarkan lagu melalui headset. Dinginnya malam memaksaku memakai pakaian hangat.

hansu menyipitkan matanya melihat lampu mobil menyorotinya sengaja sambil membunyikan klakson. Seseorang memberi senyuman dari dalam mobil, menyapaku.

I Just Wanna Make You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang