He's Back

985 20 0
                                    

"No matter what has happened. No matter what you've done. No matter what you will do. I will always love you. I swear it."

Kai's POV

Aku sangat menyukai suasana saat ini. Rasanya sangat damai. Seperti dunia ini adalah milikku sendiri. Suasana malam yang sepi ditambah semilir angin yang tidak terlalu kencang. Ditambah pemandangan langit yang menampakkan cahaya kecilnya yang bertebaran.

"Bintang jatuh?" ucapku pelan.

Benarkah jika ada bintang jatuh kita meminta permohonan akan terkabul?

Tak sadar aku memejamkan mataku. Melakukan hal yang mungkin tidak masuk akal tetapi aku mempercayai hal itu saat ini.

"Kai?"

Suara seseorang yang memanggilku membuatku tersadar akan kegiatanku tadi. Kulihat Eomma datang membawa sebuah buket bunga. Entahlah itu buket bunga apa, aku tidak terlalu tahu.

"Kenapa kau disini? Udara disini tidak baik untukmu, masuklah."ucap Eomma santai kepadaku.

Aku tersenyum sejenak."Aku bosan dikamar Eomma, aku ingin melihat keluar. Sudah 1 bulan aku tidak melihat keluar. Benarkan?"

"Maka dari itu, kau harus beristirahat supaya kau cepat keluar dari ruangan putih itu."

Aku hanya diam sambil memandang langit. Mereka masih ada, bintang-bintang yang indah. "Apakah kakimu masih sakit?"tanya Eomma tiba-tiba.

Aku menggelengkan kepalaku. Kuarahkan pandanganku pada kedua kakiku yang sekarang masih diperban. Kuputar arah kursi rodaku ke belakang, ke arah Eomma.

"Kapan aku keluar dari sini Eomma?"

"Secepatnya, ayo masuk"

Dengan berhati-hati Eomma mendorong kursi rodaku masuk ke kamar, meninggalkan balkon kamar inapku. Tempat yang beberapa hari lalu menjadi tempat favoritku.

"Sebaiknya kau cepat tidur. Besok Appa akan kesini." Kuanggukkan kepalaku sebagai tanda setuju.

"Kapan aku kembali ke sekolah?"

"Secepatnya sayang, tidurlah."jawab Eomma sambil mengusap kepalaku. Setelah itu Eomma berpamitan untuk keluar sebentar mencari makan. Tinggallah aku sendiri di sini. Kulihat buket bunga yang dibawa Eomma tadi. Dia meninggalkannya di meja. Apakah itu untukku, kenapa dia tidak memberikannya kepadaku.

"Krystal.." Kubaca tulisan yang ada di kartu pengirimnya. Krystal itu siapa? Di sini memang ditujukan untukku. Kai. Kenapa Eomma tadi tidak memberitahuku.

Sejak kecelakaan 1 bulan yang lalu, aku kehilangan sedikit memoriku. Anehnya, aku hanya bisa mengingat tertentu. Aku bisa mengingat sekolah, keluarga.. ya sekitar itulah. Tapi tidak semuanya. Jika aku ingin mencoba mengingatnya lagi kepalaku akan sakit sekali.

Aku bahkan tidak bisa mengingat kecelakaan yang kualami. Yang membuatku koma hampir 1 bulan. Dan sekarang entah kenapa kedua kakiku seperti ini. Tapi Dokter mengatakan aku akan bisa berjalan dengan normal lagi. Kemarin aku baru tahu jika tulang pahaku patah.

Menyedihkan.. aku tidak bisa membayangkan seperti apa kecelakaan itu. Pasti sangat mengerikan. Aku masih memandang buket bunga. Memikirkan siapa pengirimnya. Memang sudah jelas tertera jika pengirimnya bernama Krystal. Tapi aku tidak bisa mengingatnya.

SECRET [EXO FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang