7.weekend

13 2 0
                                    

20:05

Setibanya dirumah alena tidak mendapati lagi gatan di ruang tamunnya. Kata pembantu yang ada dirumah alena gantan pergi seusai menelfon seseorang.

"Gatan marah gak ya ama gue?" Tanya alena pada dirinya sendiri.

Drttt drttt drttt

"Halo?"

"Len lo nggak ke club?"

"Lg badmood"

"Ada gatan disini!"

"Gatan? Gue otw!"

Tutttt tuttt tutttt

Alena mengambil jaket yang berada dismpingnya.
Baru saja akan masuk kedalam mobilnya hendphonnya berdering..

Drtttt drttt drttt

"Halo len?"

"Kenapa lo?"

"Gue cuman mau tanya lo udah nyampe apa blom?" Perhatian seseorang dari seberang telefon

"Alan, baru aja tadi sore lo ninggalin gue ditaman. Trus lo main telfon gue, gak ada rasa bersalahnya banget lo ya?"omel alena.memutuskan sambungan telefonya alena.

Bodo amat dah dia mau bilang apa!! Batin alena
Dia marah ama gue?batin alan

Baru saja masuk kedalam mobilnya hendphonya berbunyi lagi, kali ini tanda notifilasi line..

Line

Alan
Gue minta maaf kalo emang lo marah gara2 tadi sore.
Gue ninggalin lo karna lo butuh sendiri.
Jangan keluar malam ya,nggak baik anak cewek keluyuran malem2
Good night alena.

Alena
Iya


Dia kok jadi perhatian gini?.
Tanpa alena sadari sebuah senyum terukir dibibirnya.

Singkat banget balasnya.batin alan

Alena melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Ya, tak ada macet jadi alena bisa agak sedikit ugal2lan.
Alena tak mendengar larangan dari alan, dia fikir dia tak punya hubungan apa2 dengannya,lagipun dia harus segera meminta maaf pada gatan! pasal tadi siang dia meninggalkannya begitu saja.

Mobil alena memasuki area parkir club.
Dia berlari kecil kearah pintu masuk club, setibanya di dalam! Mata alena tak berhenti memandangi sekitarnya. Mencari sosok orang yang saat ini membuatnya berada ditempat malam itu.

"Len?"teriak airin, dia bukan teman sekolah alena, Tapi dia adalah sahabat club alena.

"Gatan mana?"
Tanya alena buru2. Airin menunjuk kearah gatan menggunakan dagunya.

Alena berjalan menghampiri gatan yang duduk di sofa pojok. "Gatan?" Alena duduk disamping gatan,yang dipanggil tak merespon sedikitpun "lo marah sama gue?" Tetap tak dapat respon dari gatan. Alena bersandar pada sandaran sofa menyamakan posisinya seperti gatan.

"Kenapa lo pamit dulu ama gue sebelum lo pergi sama dia?" Ucap alan namun tak membuka sedikitpun matanya.

"Gue minta maaf tan? Dia narik tangan gue kenceng banget, gue udah coba ngeberontak tapi apa daya kekuatan seorang cewek."

"Gue maafin lo kok, lain kali kalo kyk gitu lagi lo teriak aja sekencang-kencangnya biar gue yang ngajar dia."ucap alan tertawa.

"Siap bosss"
Alena menaikkan tanganya hormat di depan gatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GloriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang