im sorry for late update guys.
***
Aku tersentak mendengar pertanyaan daddy, perkataannya membuatku sedikit gemetar. Bagaimana aku tidak menolak, jika ciuman itu menurutku sudah tidak wajar? Ditambah, itu first kiss ku.
"I-itu.. Ciuman pertamaku dad," jawabku dengan nada takut.
Awalnya aku kira daddy akan terkejut, terkejut karena anak gadisnya ini tidak pernah berciuman sebelumnya, tapi nyatanya daddy menampakan senyum puas.
Daddy, kenapa?
Daddy mengusap rambutku lembut, "Daddy tau itu, Joy."
Daddy mencengkram rahangku, biarpun itu tidak terlalu kuat, tapi sudah cukup membuat aku merintih. Bibirku terasa kelu, aku tidak dapat mengeluarkan sepatah katapun, bahkan ketika bibir lembut daddy sudah menyentuh bibirku.
Aku mendorong pelan badan daddy, tapi kali ini tidak ada pengaruh apapun. Matanya menatapku lekat, seakan-akan menyuruhku untuk menjadi gadis baik seperti biasa. Bibirku terus dilumat olehnya, ia menghisap kuat bibir bawahku.
"Eung . . ." aku melenguh karena remasan tangannya di dadaku.
Sebenarnya daddy kenapa?
Daddy melepaskan ciumannya, membuatku terengah-engah.
Normal POV
Joy menarik napasnya tidak teratur, ia merasa kurang pasokan oksigen karena ciuman Sehun. Sehun tersenyum tipis melihat babynya yang manis.
Joy menatap Sehun horror ketika daddynya menindihnya, menatap Joy dengan tatapan yang sulit diartikan.
"D-daddy tolong kumoh-"
"Hentikanlah, jangan paksa daddy berbuat kasar."
Ucapan Joy tertahan karena kalimat datar Sehun. Joy merasa dilecehkan, di sweet seventeennya oleh ayah yang sangat ia cintai.
Sehun meraba pipi chubby Joy, yang daridulu sudah menjadi candunya. Membuat ia ingin terus menerus menciuminya.
"Kau harus tau, daridulu pipi ini sudah menjadi candu daddy." Sehun membelai lembut pipi Joy, nafas Joy tercekat karena sentuhan demi sentuhan ayahnya.
Selepas mengusap pipi Joy, jari kasar itu berhenti di bibir ranum milik anaknya. Sehun merasakan jantungnya berdegup kian cepat tidak tahan lagi ingin menyentuh anaknya, berbanding dengan baby nya yang berdegup karena takut oleh ayahnya itu.
Sehun berdiri dari kasur, "Lepaskan pakaianmu itu sayang," ujarnya pelan namun tegas. Joy menggeleng kuat, ia tidak mau ini terjadi. Sehun nampak tidak senang dengan respon yang diberikan Joy, "Sekarang, atau terpaksa daddy berbuat kasar?"
Joy menangis, ia terisak pelan karena Sehun. Untuk pertama kalinya, daddynya membuat ia menangis. Joy berdiri dari kasur, ia mulai melepaskan pakaian dan celananya. Hanya tersisa dalaman yang tidak sanggup ia lepaskan.
Kilatan napsu dari mata Sehun terpancar jelas, Joy tau itu.
"Berbaringlah."
"Dad, hiks kumohon ja-"
"KU BILANG BERBARING!"
Joy tersentak, ia menangis kuat.
Sehun tidak suka melihat Joy terus-terusan menangis, siapa yang membuat babynya ini menangis?
"Hey, jangan menangis," Sehun memeluk Joy erat, ia membaringkan Joy di kasur. Menindih Joy yang hampir naked. Tangan Joy yang tadi Joy gunakan untuk menutup wajahnya kini di tahan satu tangan Sehun ke atas kepalanya. Sehun mencium pipi Joy lama.
"Jangan menangis, daddy mohon."
Sehun berbaring di sebelah Joy dan menyelimuti permatanya. "Apa daddy menyakitimu?" tanyanya. Sehun memeluk erat Joy.
Joy tidak membalas pelukan Sehun, ia masih menangis karena shock dan takut. Bahkan badannya sedikit gemetar. Sehun mengusap punggung Joy, "Daddy menginginkanmu sayang.. Kau milik daddy, kan?" bisik Sehun di telinga Joy. Hembusan nafas Sehun di telinga Joy terasa panas.
"Joy, jawab."
"A-aku takut dad. . . ku mohon hentikan," lirihnya. Sehun tersenyum sinis, mana mungkin ia bisa berhenti sekarang?
Sehun melepaskan pelukannya, ia melepaskan semua pakaian yang ia kenakan.
"DADDY HENTIKAN!"
Sehun tersenyum sakit melihat babynya berteriak takut, bukan ini yang ia harapkan.
"Daddy akan bertingkah lembut, daddy janji."
###
Lecak darah di kasur membuat Joy semakin terpukul.
I lost my virgin because my dad.
Joy menangis lagi di kamarnya, ia tidak tau harus bagaimana. Ini semua membuatnya terpukul. Pria mana yang akan menikahinya jika mahkota yang ia punya telah hilang?
"Daddy k-kenapa?"
"I'm sorry baby, i love you."
Sepintas ingatan itu melewati pikiran Joy, mengingatkan betapa buruknya tadi malam.
Joy terus meringkuk di kasur, yang ia lakukan hanya menangis. Biarpun ia tahu menangis tidak bisa mengembalikan mahkota yang telah direbut paksa oleh ayahnya. Tangisan yang daritadi tidak bisa ia hentikan, tanpa menyadari ada yang melihatnya dari balik pintu.
"Baby . ."
Suara itu.
Joy berteriak kencang, ia benci daddynya!
Sementara Sehun menatap gadis manisnya sakit. Yang ia rasakan 10x lebih sakit. Jika saja ia tau begini dampak dari apa yang ia lakukan semalam, Sehun pasti tidak akan melakukannya.Sehun berjalan mendekati Joy, dengan tangan bergetar Sehun memeluk baby yang sangat ia sayangi itu, Joy tidak melawan, ia masih meringkuk dan menangis. "Maafkan daddy, daddy mohon."
Joy menggeleng, kilatan kejaian tadi malam terus terbayang di pikirannya. Membuat hatinya semakin sakit. Tidak jauh dengan apa yang dirasakan oleh Sehun, hatinya juga sakit melihat babynya menangis. Terlebih lagi, itu karenanya.
"K-kau bukan ayahku,"
Nafas Sehun tercekat, tenggorokannya terasa kering seketika mendengar pernyataan Joy. Sehun menggeleng kuat, ia semakin memeluk Joy erat, sangat posesif. Bibirnya terus berbisik maaf kepada Joy, dalam hati ia merutuki dirinya sendiri yang telah melakukan hal jahat semalam.
Walau tidak munafik, itu adalah malam paling indah Sehun.
Berbanding terbalik dengan Joy.
Sehun menarik nafas panjang, "Mulai sekarang, kau hanya punya daddy. Jangan dekat pria lain atau pria itu yang akan menanggung semuanya. Mengerti, Joyie?"
Aku bersumpah, dia bukan lagi ayahku.
---
IM SORRYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY. :(
I CAN'T LOG IN TO THIS ACC. INI BARU BALIK KARENA EMAILNYA KETEMU, TERNYATA NYANGKUT DI HP LAMA DAN BARU BISA IDUP HPNYA. ya gak baru amat sih, kemarin lusa. :(
kalo mau minta fb, pm aja ya sayangku. btw, ada yang kangen cerita ini gak?!

KAMU SEDANG MEMBACA
Oh Daddy • SeJoy
FanfictionHe call me baby, I call him daddy. He said he loves me and he said I'm his. © 2017 ( Ada NC di beberapa part )