tiga

32 4 0
                                        

Jam istirahat yang berlangsung hanya 30menit itu dihabiskan nya untuk jajan di kantin sekolah bersama kedua kawan barunya. Yaitu Yura dan Eca.

Ia hanya membeli makanan di kantin lalu kembali ke kelas untuk makan sambil mengobrol dan bercanda ria dengan kedua temannya itu.

Mulai membahas sesuatu tentang sekolah ini lalu membahas yang hal lainnya yang asyik dan menimbulkan tawa di antara mereka bertiga.

Sebenarnya, Ratu tidak terlalu suka berbicara. Apalagi ia masih canggung dengan notabane nya sebagai murid baru sekolah ini. Tetapi karena dua temannya yang asyik membuat ia tidak merasa canggung.

Kedua temannya juga sempat membicarakan teman satu meja Ratu yang bernama Alga itu. Menurut informasi yang Ratu dapan dari kedua teman nya Alga itu cowok yang jahil dan tukang tidur di kelas bahkan sering kali izin dengan alasannya itu, padahal hanya untuk bermain game di UKS atau tertidur di sana.

Seperti yang Ratu lihat, tadi ia melihat cowok itu tengah membersihkan halaman sekolah tetapi teman cowok nya menghampiri dan berbicara dengan nya, ia meninggalkan hukuman yang belum selesai itu.

"Tuh liat, si Alga kabur aja padahal hukumannya belum selesai dikerjain, dasar cowok gak punya tanggung jawab, gua laporin Bu Beta tau rasa tu anak." Ucap Yura yang memang sedang berjalan menuju kelas bersama Ratu dan Eca selesai membeli makanan di kantin.

Ratu setuju dengan ucapan Yura itu, memang cowok itu tidak memiliki tanggung jawab, pikir Ratu.

Tapi ia sendiri belum melihat bukti bahwa Alga itu cowok yang sangat Jahil.

Bel masuk belum berbunyi, ketiga cewek itu masih asyik membicarakn sesuatu yang tidak jelas hanya sekedar untuk mengobrol dan menimbulkan tawa di antara mereka.

Begitu pula Ratu melihat teman-teman sekelas nya yang asyik bercanda ria juga dengan teman dekat mereka masing-masing.

Dan juga dua cowok yang tengah asyik memainkan game online di bangku barisan paling belakang.

Kring..kringg...kringgg...

Terdengar bel masuk telah berbunyi.

Membuat semua siswa serta siswi yang tengah asyik itu kembali ke tempat duduk nya masing-masing begitu pula Ratu.

Guru mata pelajaran bahasa Indonesia sudah masuk ke kelas 11-IPA2 dan sudah memulai pelajaran.

"Bu."
Panggilan cowok di sebelahnya membuat Ratu refleks menoleh ke arah sebelah nya.

Ternyata cowok itu meminta izin untuk ke UKS katanya sih sakit perut, tetapi teman sekelas yang sudah kenal dengan sikap nya itu mengelak bahwa ia hanya berpura-pura.

Ternyata apa yang di ucapakan Yura dan Eca itu benar.

Ratu tidak memperdulikan itu.

Guru bahasa indonesia yang tengah mengajar itu memberikan tugas seusai ia menjelaskan materi nya.

Dengan rajin cewek itu mengerjakan tugasnya.

Sesaat ia merasa haus, ia pun mengambil botol minumnya yang memang sudah di letakan nya di atas meja sedari tadi jam istirahat.

Saat ia mengambil nya ia heran, mengapa botol minum nya itu terasa ringan padahal tadi seingat nya masih terisi penuh, karena ia baru memium nya sedikit.

"Loh, kok minum aku habis?." Tanya nya kaget membuat Yura yang duduk disebelah barisan meja Ratu menoleh.

"Kenapa Rat?." Tanya Yura.

"Minum aku habis sendiri, padahal tadi masih penuh." Jawab Ratu yang masih keheranan.

"Masa air minum habis sendiri, lo lupa kali kalau udah lu minum abis." Ucap Yura.

"Engga kok, aku yakin tadi masih penuh." Ucap Ratu penuh keyakinan.

"Si Alga." Celetuk Yura.

"Kenapa si Ra? Lu berisik banget gua lagi fokus ngerjain merasa terganggu nih." Omel Eca yang duduk di sebelah Yura.

"Kenapa sama Alga? Dia kan lagi di UKS." Ucap Ratu.

"Dia tuh yang habisin minum lu, siapa lagi coba, pantes aja dia tadi izin ke UKS takut ketauan kali." Gerutu Yura.

"Ayo samperin orang nya, Ga sopan dasar tu anak kebiasaan!." Ucap Yura yang kini tengah berdiri di tempat duduk nya mengajak Ratu ke UKS untuk menemui cowok itu.

"Gapapa Ra, lagian hanya air putih aja." Ucap Ratu, menolak ajakan Yura untuk menemui Alga di UKS karena ia tidak mau memperpanjang nya lagian hanya sebotol air putih saja, walaupun memang tidak sopan.

"Ga, gua mau omelin tu curut satu." Ucap Yura keukeuh.

Dan benar saja, Yura berjalan menuju UKS dengan langkah cepat.

Ratu bingung, harus mengikuti Yura apa tidak.

"Rat, susul gih." Titah Eca kini membuka suara.

Ratu menurut, ia menyusul Yura ke ruang UKS lagipula, ini menyangkut diri nya.

Ia berjalan mencari Ruang UKS, Sekolah baru nya sangat luas, ia juga lupa tidak menanyakan pada Eca tadi dimana letak UKS itu.

Tidak ada yang bisa di tanyakan, karena jam pelajaran tengah berlangsung membuat semua murid tidak ada yang keluar kelas.

"Yaampun, dimana sih UKS nya ko ga ketemu-ketemu." Ratu merutuki diri nya sendiri yang lupa menanyakan letak UKS pada Eca.

Ia masih tidak menemukan letak UKS sekolah nya, sebesar ini kah sekolah nya? Sehingga susah sekali menemukan tempat yang berbau obat-obatan itu.

Ia masih mencarinya, yang ia temukan Ruang perpustakaan yang luas dan sepi, tetapi ada orang yang baru saja keluar dari Ruang penuh buku itu.

Seorang yang tengah membawa tumpukan buku, dengan wajah datar tetapi ia sangat tampan.

"Penjaga perpus nya ganteng banget." Ucap Ratu yang melihat pria itu.

Ratu memutuskan untuk bertanya pada pria tampan itu.

"Mas, saya mau tanya, letak UKS dimana ya?." Tanya Ratu dengan sopan pada Pria yang sedang membawa tumpukan buku itu.

Pria itu tidak menjawab, jalan saja menganggap Ratu angin lalu.

"Mas, mas eh saya nanya, Mas ini penjaga perpus bukan? Pasti tau dong dimana letak UKS sekolah ini." Ucap Ratu lagi karena pria itu tidak menjawabnya sedari tadi.

Cowok itu menoleh, tatapan nya tajam.

"Lurus, belok kanan." Ucap cowok itu singkat.

"Makasih mas." Seusai mengucapkan terimakasih dan tersenyum  pada cowok itu ia mengacir menuju UKS dengan segera.












Ko gua ngerasa garing:v
Bodo ah wkwk.
Kalo penjaga perpus  nya secakep manurios gua rajin-rajin deh ke perpus ckck.

... see you❤...

YOU ARE MINE!  - senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang