Pertama (21+)

49.3K 362 21
                                    

"kenapa sih hun?" Tanya Dara begitu sampai dirumah.

"Udah, buka aja dulu pintunya"

Dara membuka kunci pintu dan sehun langsung berlari kedalam rumah. Masih mengenakan helm

Ke kamar mandi

"Engghh" lenguh sehun pelan dari dalam kamar mandi.

Dara segera mengetahui apa yang sedang dilakukan Sehun didalam. Bukan kencing. Tapi,

"Ck ck, kek remaja aja deh lu hun. engas mulu"

Sehun yang sadar kemudian segera membersihkan dan keluar kamar mandi.

"Cieee mukanya merah" ucap Dara lalu tertawa.

Sehun melepas helm

"Apaan sih. Enggak ! Ini ajaa ketekan kena helm kelamaan tadi."

"Halah hun, biasanya juga lu gitu. Napa sekarang motor an aja langsung gitu? Wah, ini, banyakan nonton Aoi Sora lu hun !"

"Ah.. ! Uda lah. Elu kali yang engas gausah nuduh nuduh gw" sehun yang kesal karena perbuatannya diketahui langsung menuju kamar dan membanting badannya.

--SEHUN POV--

Apa ketauan tadi yak? Semoga nggak deh. E tapi, ah yaudah sih kalo dia tau bagus lah. Makin lancar rencana gw ntar.

.
.

05.45pm

"Ra! Bosen nih. Main yuk"

"Main apaan hun? Uno stack?"

Yaelah, uno stack ngga seru. Seruan juga 'main' ama elu ra. Tapi, dikasih tantangan juga seru tuh !

"Yodah, ayok sini cepet" gue ambil meja bawah dan remot AC.

"Hnng" suaranya kek sapi ngambek hahah.

--AUTHOR POV--

Dara segera bangun dari posisi malasnya dan menuju kamar Sehun. Tepatnya, kamar Dara yang di pinjam Sehun.

"Yuk main. Lo duluan" ucap dara

"Tapi, gak seru kalo standard aja. Gimana kalo ntar yang jatohin stack nya harus striping. Ntar yang paling naked harus pesen dan bayarin Pizza"

"Yaolo hun, tega banget lu. Duit gue menipis inii"

"Yaa, gaapa seh. Biar makin ilang daripada tipis tipis"

"Serah lo dah"

Mereka bermain hingga larut malam.
Menyisakan Celana Jeans, dan kaus kakinya.
Sementara Dara masih lengkap memakai atasan tanktop dan Jeans ketat.

Bruak!

Sehun mengamblaskan Tumpukan Uno. Artinya ia harus striping lagi.

Kini ia membuka kaus kakinya. Sehun tak mau termakan rencananya sendiri karena, Dara bahkan belum membuka baju dalamnya.

"Duh, ra ! Lu hoki banget dah sumpah. Lo belom buka apa apa dari tadi," Sehun memajukan bibirnya.

"Hahaha... Berarti yang traktir Pizza ntar elu" ledek Dara.

"Ogah ! Lu curang, masa striping ngelepas karet rambut, kaus kaki, ama jam tangan." Sehun mendengus kesal.

"Emang kan kalo orang striping tuh. Dimulai dari yang kecil hun. Coba deh lu kalo naena terus badan lo ketusuk jepit rambut? Sakit kaga? Mangkannya orang naena kan musti fully naked gittuu" bahas Dara panjang lebar.

"Luas banget ye pengetahuan lu tentang naena. Wkwkw" ledek sehun.

Permaninan pun berjalan lagi. Dan Dara harus merelakan tanktop dan Jeans ketatnya.

Sehun menampilkan smirk nya karena hal yang di tunggu tunggu telah tiba. Gundukan indah serta tali surgawi bagian bawah pinggul telah nampak. Sungguh pemandangan yang asyik bagi Sehun.

Kini hanya Dara yang hampir naked. Sementara Sehun masih dengan Celana Jeans nya.

"Udah ah ra. Yuk ringkes. Kan uda keliatan siapa yang bayarin Pizza nya"
Sehun mengeluarkan smirk andalanya.

"Yaudah si. Yuk." Seraya meringkas uno stack mereka.

Sehun mengambil remot AC lalu mendinginkan hingga 18°c. Sambil meringkas meja, ia menutup dan mengunci pintu kamar selagi Dara tak sadar.

.
.

"Hun, dingin. Baju gw dimana ya?" Dara selagi mencari bajunya

"Sini gw angetin" Sehun memeluk Dara yang hampir naked dari belakang. Tangan kiri nya memeluk perut rata milik Dara dan satunya berada di depan leher Dara. Dagunya ia tempelkan pada pundak Dara.

Nafas berat Sehun terdengar sangat jelas oleh Dara. Ia gugup dan merasa tak nyaman. Karena mereka tidak mengenakan busana yang pantas.

"Hun, l-lo ng.. ngapain?" Suara Dara bergetar.

"Hm? Katanya tadi dingin? Ya, gue angetin elu" suara sehun terdengar sedikit berbisik dan serak.

Sehun terus menatap mata milik Dara. Sampai ia memberanikan diri membalik tubuh Dara. Sekarang mereka saling berhadapan.

Tanpa pikir panjang, sehun menangkup tengkuk Dara dan segera mencium bibir pink indah itu.

*Cup!

Dara tertegun sejenak. Jantungnya berdegup lebih kencang ketimbang berlari. Sesuatu yang basah dan empuk menyumpal bibir Dara. Ia tak tau apa yang harus di lakukan.

Nafas beraturan Sehun bertabrakan dengan nafas Dara. Sejenak ciuman mereka melonggar. Dara akan berkata kata. Namun, kuluman Sehun justru lebih dalam dari sebelumnya.

"Ngghh..." Lenguh Dara pelan.

Sehun yang menyadari, mencoba menutup mata Dara perlahan. Bibirnya di gerakan dan bergantian mengecup bibir atas dan bawah dara.

"Nggh, hhngg.. hun.."

Sehun yang mengerti maksud Dara, langsung menghentikan lumatanya.
Mereka beradu pandang satu sama lain.

Lalu mempautkan ciuman mereka lagi.

Kini bukan hanya bibir yang beradu, tapi juga lidah. Saling bertukar ludah.

Tangan sehun menangkup kepala Dara guna memperdalam ciuman. Sementara tangan kananya meraba dan sesekali meremas pantat Dara.

"Hn, eunghh. Ha-nggshh" -dara

"Nggh...ahh..ssh" - sehun

Tangan nakal Sehun mulai memasuki selangkangan kaki Dara. Meraba sesuatu

~bersambung

Maap ni autor baru up setelah sekian lama :)

Pantengin terus yakk unch

Gomawo
감사합니다

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENA 'anu' SEHUN [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang