Be Mine IV

3.6K 341 25
                                    

Exo fanfiction

Warn! Yaoi, bahasa tidak baku,typo(s), ini ff murni imajinasi saya, bukan hasil plagiat. Cerita klise dan picisan.

Awas! Bosan.

Don't like don't read.

.
.
Jongin menatap ponsel dengan malas. Ada beberapa notifikasi dari sosmed dan pesan Mama Kim.

Klik.

From: mama
Nini, nanti siang temani mama ke resto. Mau nyicip resep baru.

Jongin mendengus membaca pesan Mama Kim. Sebal dipanggil Nini. Jangan kasihani Jongin karena Mama nya sendiri memilih nyicip resep orang lain. Padahal anaknya sendiri jago masak.

Cafe Jongin tidak menyediakan makanan berat, hanya berupa dessert dan jenis minuman untuk anak muda nongkrong.

Dengan cepat Jongin membalas pesan Mama. Kemudian meletakkan lagi ponselnya. Sudah tiga hari Jongin pulang ke apartemen bukan kerumah Mama dan Papa Kim.

Bilang saja Jongin pengecut. Mau bagaimana lagi, Jongin mau menata hati dulu. Jongin sadar perasaan apa yang ada di dalam hatinya sekarang. Jongin ada perasaan roman untuk Sehun. Dan kejadian beberapa hari yang lalu membuat hati Jongin berantakan.

Dan nomor Sehun di blacklist ngomong ngomong.

.
.
Jongin mengendarai mobil dengan santai tidak terburu buru. Jalanan hari ini cukup lengang karena belum jam makan siang. Masih pukul 11.15

Tadi Mama Kim kirim pesan sudah pergi lebih dulu dan menunggu Jongin di resto. Mengikuti alamat yang diberitahu mama kim.,Jongin akhirnya sampai.

.
..
"Nini!" Oh please, Jongin rasanya ingin tenggelam ke dasar laut. Mama Kim tersenyum cerah mengabaikan awan mendung di atas kepala Jongin.

"Ma, hentikan panggilan itu." bisik Jongin pelan.

"Itu panggilan sayang nya Mama, tega sekali.." Mama Kim kelihatan sedih. Itu hanya akting main main, Jongin tau dan biarkan saja Jongin tidak mau dibilang anak durhaka.

"Iya tapi tidak berteriak Ma. Mama jadi bahan tontonan orang." kata Jongin bijak. Cari jalan tengah.

Mama Kim mengangguk dan tidak lama kemudian Mama Kim dan Jongin memesan makanan sesuai keinginan Mama Kim.

"Hai, Kim Jongin-ssi?" teguran seseorang itu menghentikan obrolan Jongin dengan Mama.

Mendongak dan mata Jongin membulat lucu. "Kyungsoo-ssi." balas Jongin.

Mata Jongin melirik lelaki tampan disamping Kyungsoo. Mirip Sehun ngomong-ngomong. Apa ini ilusi mata Jongin saja atau memang selama ini Sehun punya kembaran dan Jongin tidak tau? Lelaki itu seperti Sehun, beneran deh.

"Ma, ini Kyungsoo danh " Jongin mengenalkan Mama Kim dengan Kyungsoo. Sekalian cari tau siapa yang disamping Kyungsoo.

"Ah ini suamiku, Luhan." jelas Kyungsoo. Mereka bersalaman dengan Mama Kim.

"Kalian juga mau makan siang? Sini kita makan sama sama." ajak Mama Kim ramah. Kyungsoo yang niat nya memang tadi mau makan mengangguk. Menarik tangan luhan untuk duduk disampingnya. Kebetulan sekali bertemu Jongin disini.

..
..
Jongin banyak termenung hari ini. Tadi selesai menemani Mama Kim makan juga Kyungsoo dan suaminya Luhan, Jongin langsung pamit balik ke cafe.

Jongin ntah kenapa merasa malu sendiri sudah berburuk sangka pada Sehun. Kyungsoo yang tadinya dia pikir kekasih Sehun ternyata sudah bersuami dan tengah mengandung.

Bagaimana ini? Jongin sudah terlanjur menjauh. Ah lagian, Sehun juga tidak mencari nya kan? Pikir Jongin menyemangati diri sendiri.

Ting

Bel pintu berbunyi menandakan pelanggan masuk. Jongin mendongak dari tempat kasir dan matanya membola kaget melihat Sehun berdiri menjulang dihadapan nya.
.
..

"Ini pesanan nya." Jongin meletakkan nampan berisi pesanan sehun. Sehun dengan diam menikmati minuman ice mocha. Jongin yang canggung segera akan pergi.

"Mau kemana?" suara Sehun ketus. Jongin nyengir gugup, perasaan bersalah nya masih ada kalau tidak Jongin sudah pukul kepala Sehun karna memasang wajah jutek padanya.

"Duduk." kali ini Jongin mengikuti perintah Sehun. Duduk berhadapan dan lagi lagi Sehun hanya diam menikmati makanan nya

"Ya- kalau hanya disuruh jadi patung lebih baik aku bekerja saja. Aissh.." pekik Jongin kesal.

"Kau menghindariku."

"Ani."

"Jujur saja."

"Tidak."

"Kau cemburu."

"Hah?" Jongin menganga dengan wajah blank. Sehun menahan tawa, melihat ekspresi bodoh Jongin.

"Kau cemburu." ulang sehun dengan wajah tengil.

"Cih, apa untungnya cemburu padamu." hardik Jongin. Menutupi rona pipinya dengan memalingkan wajah.

"Kim Jongin." panggil Sehun dengan nada serius. Jongin mau tidak mau menoleh, merasa aneh Sehun memanggilnya dengan nama lengkap.

"Ini sudah lama tapi kurasa saat ini aku akan mengatakan nya. Kau terlalu bodoh menyadari perasaan ku..." Jongin membuat gestur ingin memukul saat Sehun mengatai nya bodoh tapi tetap diam karna tau sehun belum selesai bicara.

"Aku.. mencintaimu. Bukan sebagai sahabat tapi sebagai pasangan. Ayo kita pacaran."

Jongin diam saja. Menatap Sehun dengan aneh. 'apa apaan itu, jongin sedang ditembak kan? Kenapa tidak ada romantisnya sama sekali', keluh jongin.

"Kau bahkan tidak meminta ku, kau mengajak aku pacaran seakan seperti membeli popcorn saja. Kau tidak romantis." cibir Jongin.

"Sudah jawab saja. Ah ani,.. aku kan memang mengajak bukan minta jawaban. Mau tidak mau kau harus menerima perasaan ku."

"Eii, dasar tengil."

"Biarkan saja."

..
..

Memang apa yang kau harapkan dari sepasang sahabat? Sahabat selamanya? Salah satu akan ada yang punya rasa lain dari sekedar sahabat.

Kehidupan Jongin dan sehun tetap sama walau sudah resmi pacaran. Hanya saja saat ini mereka sudah melakukan hal yang sepasang kekasih lakukan.



End

.
..
Maaf fanfic ini berakhir dengan tidak elitnya.
Saya nge-stuck dengan ide nya. Lebih baik di akhiri daripada luntang-lantung tidak terurus.

Semoga suka, sekian 😁

.
.
.
.
29/12/2017

 29/12/2017

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Be Mine (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang