Seperti dia, dia yang ikhlas menjalani setiap takdir yang tuhan lukiskan untuknya.
Dia yang mampu membuat segala kerumitan yang ada menjadi sebuah simpul yang tampak Indah, kuat, dan menengkan.
Kuat menyimpan berbagai macam rasa kenangan dalam ingatan, dan menenangkan bila terlukis dalam angan.
Dia yang tak pernah mempermasalahkan retakan-retakan yang terlukis dalam dirinya.
Dan dia, yang tau bagaimana caranya memasrahkan dirinya pada perasaanya. Dia..
🍁Maple🍁.............................................................
Bunga yang semula malu dan masih memeluk erat kelopaknya kini tampak percaya diri memamerkan tiap kelopaknya itu.
Sudah dua jam aku duduk di bangku kayu berwarna putih ini, yang panjangnya tidak lebih dari 2 meter. Ini terletak di sebuah taman yang tak jauh dari tempat tinggalku. Menikmati setiap sentuhaan lembut angin musim semi keempat di negara maple ini. Kanda." Mungkin ini saatnya, berhenti memaksakan hati kita yang tak pernah kan seirama. Bila aku malam, tetap dalam gelap. Bila engkau pagi, tetap dalam terangnya mentari. Sungguh keduanya tak akan mungkin bersatu. Begitulah kau dan aku..."
Earphone yang ada ditelingaku ini masih aktif memperdengarkan lagu dari Mytha Lestari " Begitulah". Lagu yang menjadi favoritku sejak tiga tahun belakangan ini.
Aku membuka paperbag berisi buku-buku novel yang alya kirimkan kepadaku. Ya, alya sahabatku di sini. Dua tahun yang lalu aku pernah tinggal satu kamar dengannya ketika masuk ditahun pertama kita kuliah yang mengharuskan kita tinggal di perumahan mahasiswa. Hingga pada akhirnya, di tahun kedua aku memutuskan mencari tempat tinggal sendiri agar aku dapat lebih berhemat.
Aku mengambil asal salah satu buku dari paperbag tersebut tanpa memperhatikannya. Seketika itu juga, aku mendapati buku berwarna greyish yang sangat tak asing bagiku. Buku ini sudah terlihat usang.
Bahkan kudapati bagian bawahnya sudah sedikit terkoyak. Dibagian atas buku terdapat note kecil berwarna putih.Aku menemukan buku itu di asrama yang pernah kita tempati, itu ada di atas lemari. Aku tahu itu milikmu bukan? Aku bersumpah tidak membuka atau bahkan membaca isinya inu 😊. Sekarang buku itu telah kembali padamu. Jaga baik-baik jangan sampai meninggalkannya lagi inu. Karena mungkin aku tak akan bisa membantu mengembalikannya padamu untuk yang kedua kalinya :-D.
Love,
ALYA
Ku ambil note itu dan meletakannya ke dalam papperbag. Kini pandanganku tertuju pada buku ini, buku yang membawaku mengingat kembali kenangan pahit didalamnya. Ya, semuanya pahit. Segala kenangan manis yang engkau alami jika pada akhirnya kenangan itu mengoyak hatimu lebih dalam dan mampu memerintahkan matamu mengeluarkan air mata itu dengan begitu murahnya akan terasa menyakitkan bukan?
Kuberanikan diri membuka setiap halaman buku itu.
Tanganku terhenti, mataku terpaku menatap pada lembar 12 halaman ke 23. Kulihat terdapat sebuah daun mengering disana. Kusentuh daun itu. Rapuh, namun masih menyisakan tulang daunnya menempel pada dinding kertas. Dan di bawah sebelah kanan daun itu terdapat tulisan tangan orang itu. Ku baca dalam hati, bibirku tersenyum setelah membacanya. Tapi entah kenapa mataku basah, buliran air mata memaksa keluar dari mataku disaat bibirku sedang tersenyum.Kau akan ketempat dimana daun itu berasal :-) Aku akan berada di sana, di sampingmu ketika kau disana. Menyaksikan segala keindahan yang tuhan ciptakan. Dan tetap berada di sampingmu dan menggenggam erat tanganmu ketika waktunya tiba. Arkh-
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁Tak Setegar Daun Maple🍁
Romance| Cek dulu, siapa tahu menghibur 😊| Di usahakan update tiap Minggu. 🍁🍁🍁 #5 daunmaple 3 Januari 2021 Aku yang pernah jatuh, bermimpi bahwa aku mampu bangkit. Mimpi yang akan menjadi akar dari sebuah keyakinan dalam hidup...