Terulang lagi.
Ini bukan sejarah yang hanya dapat terjadi sekali dalam satu waktu.
Ini adalah perihal kenangan. Kenangan yang tak pernah kau hapuskan dapat terulang.
Seperti autumn yang kan terulang disetiap periodenya.
Seperti autumn yang kan mengulang tragedi sebelumnya. Mengugurkan kembali tiap daun maple, meski bukan dengan daun yang sama.
Itulah~ sebuah kenangan.🍁
.............................................................
Suara azan subuh yang berasal dari handphoneku membangunkan kesadaranku dari alam mimpi.Aku bersegera membangunkan Alya dan bergegas mengambil air wudhu...
Ini masih cukup pagi untuk melakukan aktifitas diluar rumah, Alya menyalakan televisi untuk menjaga matanya agar tak terpejam kembali.
Kubuka tirai jendela yang berada di kamarku, mentari sudah tampak di ujung timur untuk menyambut hari ini. Ia membiaskan cahayanya keseluruh penjuru ruang kamarku.
Waktu menunjukan pukul 05.30 dini hari, aku bergegas menuju kamar mandi untuk melakukan rutinitas seperti biasanya. Setelah selesai merapikan diriku,
aku memasak roti panggang dengan sedikit potongan avokad setengah matang, telur rebus, beef yang sudah diasini dan sedikit kecap diatasnya.Setelah Alya selesai mempersiapkan diri, kami bergegas sarapan pagi dan langsung menuju tempat yang alya maksudkan. Stanley Park.
Stanley Park adalah taman kota yang sangat luas. Terletak di pusat kota Vancouver, taman ini pertama kali didirikan pada tahun 1988 dengan luas 405 hektar. Bagian taman yang paling sering dikunjungi oleh adalah Vancouver Seawell, Lost Langoon, Beaver Lake, Vancouver Aquarium, dan Forest Traill.
Aku dan Alya tidak mengunjungi bagian taman ini kecuali satu tempat, yakni Vancouver Seawell.
Mataku langsung tertuju pada sebuah bangku taman berwarna putih yang menghadap langsung dengan jalan, diseberang jalan terdapat terusan yang mengarah langsung menuju laut.
Aku duduk disana, menikmati setiap inci sentuhan angin yang membelai wajahku.
Alya datang menjumpaiku dengan membawa 2 cup coffe di tangannya. Dan memberikan 1 cup padaku.
"Thanks Al" Aku menyambutnya, menyesapnya dengan nikmat.
"Mmmm" Jawabnya mengiyakan.
"Hei Al" Seseorang lelaki yang terlihat seumuran denganku dan Alya memanggil nama Alya dan melambaikan tangannya. Aku memandangnya, kulihat dia dengan seksama dan kuputar kembali memori dalam ingatanku.
Aku mengernyit kebingungan dan mengangkat bahuku ketika Alya memandangku.
"Siapa? kamu kenal?" . Tanyaku padanya.
Alya tersenyum padaku.
"Dia temanku, sebentar ya" Katanya dan menepuk punggungku, lalu bergegas menghampirinya.Aku menghela nafas, memfokuskan kembali kepada coffe di tanganku ini.
"Ainu" Teriak alya padaku. Aku melihat ke arahnya yang jaraknya sekitar 70 m dari tempatku berada. Dia menunjuk dirinya sendiri dan kemudian memberikan kode padaku bahwa ia akan pergi dulu.
Aku tersenyum melihat tingkahnya dan kemudian mengangguk, mengiyakan tanda mengerti.
Aku membuka buku catatan kuliah, yahh. setidaknya gara- gara Alya aku bisa belajar di luar seperti ini, walapun akhirnya ditinggalkan sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
🍁Tak Setegar Daun Maple🍁
Romance| Cek dulu, siapa tahu menghibur 😊| Di usahakan update tiap Minggu. 🍁🍁🍁 #5 daunmaple 3 Januari 2021 Aku yang pernah jatuh, bermimpi bahwa aku mampu bangkit. Mimpi yang akan menjadi akar dari sebuah keyakinan dalam hidup...