Mistaken Marriage Match : A Generation Of Military Counselor

Bab 4: Tentara menyerah , Part 1

Bab 4: Tentara menyerah , Part 1

Sinar matahari sore di tengah musim panas terik. Di bawah tebing itu ada area terbuka, tidak ada satu pohon pun yang berdiri di tempat yang bisa berlindung. Terangnya sinar matahari menyengat kulit dan mata orang-orang yang tertusuk membuat mereka merasa pusing.

Di depan matanya masing-masing dan setiap sosok kokoh berlutut di atas satu lutut di tanah, punggung mereka terpal lurus dan tak bergerak, sekaligus menunjukkan ketekunan dan tekad mereka. Keringat dan debu di wajah mereka meninggalkan bekas-bekas air kotor di kulitnya yang hitam.

Wajah muda mereka sebelumnya menunjukkan ketidakpedulian dan meremehkan sampai-sampai mata mereka mengejek, tapi saat ini penuh kekaguman dan ketulusan menatap lurus ke arahnya.

Tapi, protes "Bos" itu membuat Gu Yun tak terduga dan memenuhi hatinya dengan gembira. Ini berarti mereka akhirnya secara resmi menerimanya!

Meski wajah Gu Yun pucat pasi, namun hatinya tak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Bungkusan pemuda muda ini yang terguncang dan hampir malu, dibandingkan dengan orang-orang yang tidak kompeten dan bodoh, bahkan pengecut yang sombong, tentara berani semacam ini pasti akan dia nikmati dalam latihan!

Gu Yun tampak murung. Orang-orang muda itu terdiam beberapa saat, kemudian semua tentara lagi berteriak dalam paduan suara: "Kami memohon kepada Boss untuk mengajarkan kita keterampilan mendaki gunung!" Teriakan sangat nyaring! Di balik dinding tebing di lembah itu, raungan mereka yang memekakkan telinga bergetar dan bergema menggerakkan hati seseorang!

Ketika mereka bersiap untuk berteriak untuk ketiga kalinya, Gu Yun mengerutkan kening dan melangkah maju. Dengan suaranya dan marah dia berkata, "Cukup! Bangun! Lutut seseorang adalah untuk bergerak. Ini tidak dimaksudkan untuk berlutut. Ke depan siapa pun yang berlutut tanpa berpikir akan dihukum dengan seribu lompatan! " Semua tentara saling melirik.

Apakah ini berarti bahwa Boss bersedia melanjutkan pelatihan mereka? Menonton mereka masih berlutut di tanah dengan wajah ragu-ragu, "setumpuk blockheads!", Gu Yun tiba-tiba menganggapnya menggelikan.

Merasa marah, wajahnya hitam, dia terus memarahi mereka: "Apa kamu ingin dihukum? Ya atau tidak?! Bangun! Itu perintah! " "Ya!" Dia akhirnya mulai mengomel lagi. Pikiran tentara diliputi kegirangan. Bersama-sama mereka semua dengan cepat bangkit dari tanah karena tidak ada yang benar-benar ingin melakukan seribu lompatan. Tentu saja, mereka belum tahu bahwa karena kekuatan kaki mereka yang sangat buruk, Gu Yun telah lama memutuskan untuk membuat "ribuan lompatan" sebagai item penting dalam rutinitas latihan sehari-hari mereka.

Gu Yun mendekati Ge Jing Yun, mengulurkan tangannya dan berkata, "Berikan aku tali itu. Bantu aku memegang ujung yang lain. "

"Ya" Mengetahui bahwa dia akan menunjukkan kepada mereka bagaimana, semua orang menunggu dalam antisipasi.

Sementara Gu Yun mengikat ujung tali ke tubuhnya, dia juga menjelaskan: "Pelatihan ketiga hari ini mengajari Anda cara menggunakan alat sederhana dan kekuatan Anda sendiri. Kebanyakan orang tidak bisa memanjat puncak yang berbahaya. Di seluruh daratan, tidak ada puncak gunung yang persis sama dengan yang lain. Pada panjat tebing dengan menggunakan tangan kosong Anda harus memiliki stamina fisik. Koordinasi dan fleksibilitas tubuh yang sempurna sangat dibutuhkan. Ini akan menguji rasa penilaian Anda, kemampuan beradaptasi Anda, tapi yakinlah, saya akan memiliki program pelatihan yang tepat untuk membantu Anda memperbaiki semua aspek ini. Namun demikian, ada satu hal yang harus Anda atasi sendiri - dan itulah ketakutan Anda. Di depan Anda ada tebing yang tingginya hanya sekitar seratus kaki, dan juga tali untuk melindungi Anda. Namun, di masa depan dalam situasi pertarungan nyata mungkin Anda akan dihadapkan pada puncak gunung setinggi ribuan kaki, dan tidak akan ada orang yang mendukung Anda dengan tali. Pada saat itu, itu akan menjadi ujian nyata bagi kemampuan Anda! "