3. Flashback II

533 11 3
                                    

Tanpa sadar Callie menitihkan air matanya,
"Dasar brengsek! Memang diam ku kurang atas semua perbuatan dia? Aku harus bertindak, aku tidak boleh hanya diam seperti ini terus."

Amarah Callie sudah diujung tanduk, lalu Callie ke kamar mandi dan mengambil sebuah gayung yang diisi air penuh. Dengan langkah cepat Callie menuju ke kamar tempat suaminya dan pelacur itu. Callie langsing saja membuka pintunya dan menyiram air itu ke dua orang yang masih sibuk melakukan adegan panasnya.

"Hei pelacur! Dasar wanita murahan! Pergi kau dari rumahku!" dengan kesal Callie mendorong tubuh suaminya yang posisi ya berada diatas wanita itu dan menarik rambutnya, lalu menyeretnya dari atas ranjang. Callie sama sekali tidak peduli dengan jeritan kesakitan wanita itu. Callie langsung saja melempar tubuh wanita itu keluar kamar dan melempar bajunya ke tubuh wanita itu yang terlihat polos tanpa sehelai benang pun.

"Pergi kau brengsek dari rumah ini! Jangan pernah kau menginjak kakimu yang kotor itu ke rumah ini lagi dan jangan pernah menghubungi suamiku lagi!" teriak Callie dengan melepaskan semua amarah yang selama ini dia pendam.

Callie menutup pintu kamar dengan keras sehingga menimbulkan suara yang cukup keras dan mungkin akan didengar oleh tetangga di sekitarnya. Tapi, ia tetap tak peduli. Dan langsung saja Callie menghampiri suaminya,

"Dan kau! Kenapa kau tega sekali menyakiti hatiku? Mengapa kau berubah dan bersikap seakan-akan aku hanyalah pajangan di rumah ini. Sudah cukup kau terus saja berganti wanita dan membawanya ke rumah ini! Apa kau tidak menghargai aku sebagai istri mu? Hah?" Callie mengatakan semua apa yang ingin dia katakan, semua yang selama ini ia pendam. Sudah cukup semuanya! Callie tidak ingin terus menerus diperlakukan seperti ini oleh suaminya.

Sedangkan orang yang diserang pertanyaan itu, hanya menatap lurus ke wajah Callie dengan tatapan biasa seakan-akan kejadian tadi hanyalah hal yang biasa dan tidak perlu dipermasalahkan atau dibesarkan.

Callie kesal karena merasa diabaikan oleh Charlie, akhirnya ia pun menghampiri suaminya itu, "Mengapa kau melakukan 'hal'  itu dengan wanita lain? Jika kau ingin 'melakukannya' mengapa kau tidak mengatakannya padaku? Aku ini istrimu, aku bisa melayanimu kapanpun kau mau. Tapi, mengapa kau seperti ini? Kau bahkan menyewa wanita murahan itu yang tidak memiliki hubungan apapun denganmu?"

Callie dengan perlahan melepaskan baju yang ia kenakan sehingga menyisakan bra dan celana dalamnya saja,

"Ini bukan yang kau inginkan? Apa kau ingin aku menjadi seperti wanita yang terlihat murahan? Dengan memakai pakaian yang memperlihatkan seluruh tubuhku?"

Dengan gaya yang menggoda perlahan ia mendekati suaminya yang masih saja terdiam memperhatikan gerak-gerik yang akan dilakukan oleh istrinya itu. Callie menindih tubuh suaminya yang basah, ia tidak peduli jika tubuhnya akan basah juga. Ia akan menunjukkan pada suaminya bahwa ia juga bisa melakukan hal yang suaminya inginkan itu. Ia membuat gerakan kecil di dada suaminya dan terdapat respon dari suaminya dengan lenguhan kecil. Ketika tangan Callie ingin menyentuh area bawah suaminya, perbuatannya itu dihentikan oleh suaminya dengan mencekal tangan Callie.

"Mengapa kau memberhentikannya? Aku akan menunjukkannya padamu!" tanya Callie.

"Cukup, tidak perlu seperti ini," kata Charlie dengan suara yang cukup serak.

Perlahan Charlie memutar balik posisinya sehingga Callie berada di bawah tubuh Charlie. Padahal yang memulai adalah Callie, tapi baru seperti ini saja Callie langsung gugup.

"Aku tau, sikap dan perbuatanku kepadamu selama ini sangat salah! Apakah aku harus meminta maaf? Kau tau Callie? Tidak tau kenapa aku merasa bosan padamu, aku merasa malas jika harus tidur berdua denganmu, berbicara denganmu, bahkan menatap wajahmu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Comeback To MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang