Apa aku harus menjauhi Joshua?

0 0 0
                                    

Satu kantor agensi ANT Entertainment sibuk dengan telepon kantor yang berdering di setiap meja. Mereka kalang kabut dengan berita yang baru saja dirilis dua jam yang lalu. Banyak wartawan televisi yang menanyakan hubungan Alice dengan Joshua. Para wartawan itu sangat ingin tahu hubungan mereka sebenarnya. Alice dan Joshua masih menjadi junior di industri musik dan modeling, bagaimana mereka bisa berkencan saat menginjak karir yang baru saja dirintis.

Sedangkan di dalam ruangan CEO semua karayawan yang menangani karir Alice menutup mulut mereka, bahkan mereka tak dapat melirik  satu sama lain. Alice hanya bisa duduk diam dan menundukkan kepalanya, sesekali ia melihat CEO nya untuk memastikan betapa marah dan kecewanya dia.

“Alice, kau sudah berapa lama bersama dengan Joshua ?”

“Sudah tiga tahun yang lalu.”

“APA. TIGA TAHUN TANG LALU. Kau sudah dengan Joshua sebelum debutmu di mulai. Wah… di saat semua orang termasuk dirimu bekerja keras untuk memulai debut secepatnya, kau malah asyik berkencan.”

“Maaf. Saat itu aku tidak bisa berfikir jernih. Joshua telah membuatku nyaman. Maafkan aku pak.” Suaranya lirih di ruangan yg sepi ini terdengar aku pak.nyaring. CEO Jun terdiam membuang pandangan ke luar jendela. Ia mencoba bersikap tenang dan memikirkan jalan keluarnya.

“Meskipun di kontrak perusahaan tidak melarangmu berpacaran, seharusnya kau tetap menyembunyikannya, menjaga image mu. Lagi pula kau masih sebiji jagung di industri musik. Apa kau tahu itu ?” kerutan terlihat jelas di dahi Jun, ia tak habis pikir  anak didiknya melakukan hal yang merugikan banyak orang dan perusahaan.

“Aku ingin bertanya kepadamu, jika sudah seperti ini apa yang harus kau lakukan ? kau harus bertanggung jawab dengan sikapmu. Saat ini aku tidak punya jalan keluarnya, semua terlau jelas jika aku menyangkalnya kalian hanya berteman.” Kali ini tak ada pikiran jernih di otak Jun. sebenarnya ia sangat membantunya, tapi tak mungkin ia membohongi publik, dan tak mungkin ia diam tak menanggapi apapun, yang ada media akan semakin menyerang dan tak berhenti.

“Apa aku harus memutuskan Joshua ? apa aku harus menjauhinya ?”

“Apa kau sanggup ? kulihat dari nada bicaramu saja, kau tak sanggup mengatakan itu di depan Joshua.” Jun tau apa yang ada di pikiran Alice, ia tak akan memutuskan Joshua hanya berita seperti ini. malah akan berdampak pada karirnya, mungkin saja Alice akan terlihat murung dan kehilangan semangatnya setelah mengucapkan kata perpisahan

“Kita tunggu sebentar lagi kata netizen. Jika mereka menutujuinya itu hal yang positif  dan kita akan mengadakan konferensi pers. Jika mereka menolaknya kita tetap mengadakan konferensi pers, tapi siap – siap saja kau di bully mereka. Kau tahu kan mereka sangat menakutkan. Bahkan mereka bisa membuatmu tak ada di dunia ini tanpa menyentuhmu sedikitpun.”

Alice mencoba menahan air matanya, tapi sia – sia saja, ia tak dapat membayangkan apa yang akan menimpa Joshua, tak apa hanya dia saja yang menanggung semuanya. Ia tak mau merusak karir Joshua yang sudah ia impikan sejak kecil, yang sangat ia harap – harapkan. Ia masih ingat ekspresi saat Joshua setelah berjalan di catwalk untuk pertama kalinya. Ekspresi yang membuat Alice menangis bahagia melihat Joshua tersenyum seindah itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CeleprettyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang