Last

1.5K 202 10
                                    



Bunyi alat EKG memenuhi ruangan steril serba putih itu. Seorang pemuda 17 tahun terbaring di ranjang pesakitan itu. Siapa pun pasti akan sedih melihat keadaan pemuda itu.

Pemuda yang terbaring lemah itu tidak memakai baju pasien seperti yang lain. Tubuhnya hanya tertutup selimut tebal, pun hanya sebatas perut hingga pahanya.

Kepala yang dililit perban, luka-luka bakar kecil menghiasi wajah tampannya, selang ventilator panjang tertanam dari mulut hingga tenggorokannya, kabel yang menempel di seluruh badannya, berbagai macam cairan penopang hidup tergantung di atasnya,

dan yang lebih menyayat hati adalah...

Kaki pemuda itu..



Kakinya diamputasi hingga hanya menyisakan pahanya yang dibalut perban.

Ya, kedua kaki pemuda itu, diamputasi karena luka bakar yang didapatnya hampir 90% dan susah merusak jaringan syaraf kakinya.



"Hiks...Ta..Tae...hikss...Taehyungie..."

Seorang pemduda lainnya hanya bisa menangis melihat adiknya di balik kaca ruang isolasi itu. Ia ingin masuk dan memeluk sang adik namun itu hanya akan semakin membahayakan nyawa adiknya.

"Joon..."

"Namjoonie.."

......

"Kim Namjoon berhentilah menangis, kau akan membangu-

"BAGAIMANA AKU AKAN BERHENTI MENANGIS JIKA KEADAAN ADIKKU SEPERTI ITU HYUNG !"

Namjoon sudah lelah. Ia hanya ingin segera bangun dari mimpi buruk itu.

"Darimana api itu berasal ? Siapa dalang dibalik semua kejadian ini ! Siapa yang berani-beraninya menyakiti Taehyungie... SIAPA !!" Namjoon menumpahkan segala emosinya.

Yoongi, dokter muda itu hanya memandang sendu sahabatnya itu. Bibirnya terkatup rapat, ia tidak tahu harus berkata apa. Satu-satunya kerabat yang dimiliki sahabatnya itu terbaring meregang nyawa di dalam ruangan putih itu. Sendirian.

"Hyung..." panggil Namjoon

"Hmm..." jawab Yoongi singkat

"Apa sudah tidak ada harapan lagi untuk Taehyungie bangun ?"

Yoongi tidak langsung menjawab pertanyaan itu.

"Jujur saja hyung.." seakan tahu apa yang dipikirlan Yoongi.

"Hanya keajaiban Tuhan yang mampu membangunkan Taehyung, Joon..." Pandangan dokter muda itu beralih pada pemuda yang terbaring damai itu.

"Mungkin Taehyung lelah.." kata Namjoon tiba-tiba

"Namjoon..." Yoongi mulai was-was

"Hyung.. Apa menurutmu  Taehyung akan marah, jika aku memutuskan untuk melepas semua kabel-kabel itu ?"

"Namjoon kau yakin ?" tanya Yoongi kaget. Pasalnya pihak keluarga pasien sendirilah yang menawarkan untuk melepas semua alat bantu pasien, bukan pilihan yang dibuat oleh dokter.

"Saat kebakaran itu, kau tau siapa yang membantuku mengeluarkan Taehyung dari kobaran api ?....

....Appa... hyung.. Appaku yang membantu menyelamatkan Taehyung. Tapi sebelum aku keluar ia mengatakan akan datang lagi nanti...

...aku tidak akan memaksa Taehyung untuk bertahan dan berjuang kembali disisiku, jika ia lelah maka aku harus memberinya istirahat...

.....bukan begitu, Yoongi Hyung...?"


The Last Melody Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang