4 O'clock

1.5K 189 17
                                    

Jimin belum berhenti menangis. Waktu menunjukkan pukul 3 dini hari. Bajunya masih sama sepulang dari mini konser Jungkook. Konser itu sendiri berjalan lancar. Sahabatnya berhasil memikat seluruh fansnya dengan apik.

••Flashback••

Hentakan musik energik terdengar di penjuru vanue konser. Teriakan para fans Jungkook berhasil mengembangkan senyuman Jimin.

Sesaat setelah Jungkook selesai tampil membawakan cover lagu Justin Bieber - 2U lampu panggung dimatikan. Mungkin Jungkook sedang berganti kostum di backstage. Jimin sudah tidak sabar perform selanjutnya. Tiba-tiba handphone di saku celananya bergetar.

Jimin menyipitkan matanya heran, Namjoon mengirim pesan untuknya. Ia sedikit tersenyum geli melihat nama kontak Namjoon yang ia buat, kemudian ia teringat pesan Jungkook tadi. Jimin segera membuka pesan tersebut.

from : R to the M yo-

sepulang dari event ini akan kukirim email lagu ini padamu,

.the original version.

kuharap kau bisa merasakannya kehadirannya, jimin.

Jimin masih tak mengerti dengan maksud pesan singkat Namjoon. Dia hanya mengendikan bahu, setelah itu teriakan nyaring membuyarkannya, ia mendongak. Senyumnya terkembang, disana.., di tengah panggung itu berdiri sosok yang dirindukannya, sosok pengganti hyung nya yang sudah tiada. Kim Namjoon.

Tatapan mereka bertemu sepersekian detik. Jimin bersumpah ia melihat senyum tipis Namjoon. Entah apa maksudnya ia belum mengerti.

Musik mulai mengalun indah, suara Jungkook menambah merdunya lagu itu. Jimin merasa sesak, dadanya sakit, ia tak tahu mengapa. Jimin mencoba mencerna setiap kata di setiap bait lagu itu. Air matanya turun tanpa diperintah.

Bayangan Taehyung yang sedang tersenyum tiba-tiba muncul. Suara baritonnya terngiang di telinga Jimin. Mata jernih nan damai yang selalu ia kagumi tergbar jelas, ia merindukan pelukan hangat Taehyung yang sudah lama tak dia dapatkan.

"Ada apa dengaku.." ujarnya pada diri sendiri

"Tae...." lirih Jimin sekali lagi.

••Falsback End••

Menepati janjinya, sepulang dari konser Jimin langsung pulang dan mengambil laptopnya. Membuka email dan ya, Namjoon sudah mengirimi sebuah email singkat.

Sebuah file video dan demo lagu. Ia membuka video itu terlebih dahulu. Mata sipitnya membola, Taehyung muncul di depan kamera. Jimin langsung menangis dan mempause video itu. Ia bergumam belum siap melihat Taehyung. Bukan ia membencinya, ia hanya tidak ingin diingatkan bahwa sahabatnya itu kini sudah berpulang.

Ia kuatkan hatinya dan melanjutkan menonton video itu. Sebenarnya video itu sama dengan video yang di tonton Namjoon.

".....aku titip mereka ya hyung jika nanti mereka sudah menjadi bintang panggung..."

"Aku bukan barang Tae! Kau tidak bisa seenaknya menitipkanku." Jimin terisak

"....ehmm... sebenarnya aku malu mengatakan ini.., tapi maukah hyung memberikan lagu yang aku buat ini kepada jimin ?

ah.. maksudku lagu yang dibuat hyung ini, yang dengan lancangnya aku ubah.. hiihiihiii...

sampaikan pada jimin bahwa aku selalu mendukungnya dari belakang, sampaikan padanya aku merindukan dia... Dia bisa mendengarkan lagu ini jika dia rindu padaku, saat itu mungkin aku sudah tak bisa berada disisinya lagi."

The Last Melody Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang