Prolog

75.5K 377 6
                                    

Suara desahan terus terdengar dari kamar sebelah, membuat Kera sesekali melemparkan pandangan jengah. Konsen trasinya yang ingin belajar seakan hilang sudah. Padahal besok cewek bermata hazel tersebut ada ulangan Kimia.

Kelakuan Fero, anak dari pemilik rumah yang ditempatinya benar-benar mengganggu hidupnya.

Kera membanting kasar buku paket yang sejak tadi dipelajarinya. Keputusan kedua orang tuanya menitipkannya di rumah Om Rudi, salah satu sahabat serta kerabat jauh Ayahnya sepertinya salah besar.

Ini bukan kali pertamanya Fero, putra tunggal dari keluarga Rudi Hermawan membawa seorang gadis di kamarnya dan melakukan perlombaan desahan yang membuat telinga serta pikiran Kera hancur berantakan.

Setiap kali Om Rudi keluar Negeri pasti Fero selalu menggunakan kesempatan itu untuk membawa wanita untuk ditidurinya.

Kesabaran Kera mulai habis, cewek itu keluar dari kamarnya dan menuju kamar Fero. Kera berdiri mematung, antara membuka atau tidak.

Jika boleh jujur, Kera sebenarnya cemburu dan sakit hati, Kera menyukai Fero sejak pertama Kera pindah kerumah ini dan melihat Fero untuk pertama kalinya, namun siapa sangka jika kelakuan Fero ternyata diluar dugaan. Paras tampan yang dimilikinya tidak menunjukkan sama sekali kelakuan bejatnya.

Kera menelan ludah, desahan yang samar-samar di degarnya di kamarnya ternyata terdengar sangat jelas di depan kamar Fero dan itu mengundang sesuatu yang lain dalam dirinya.

Kera menginginkannya, yah. Kera ingin merasakan apa yang wanita jalan itu lakukan bersama Fero.

Dengan penuh emosi, Kera menendang pintu kamar Fero dengan keras, setelahnya Kera bersalan masuk kedalam kamarnya. Berdiri lebih lama didepan kamar Fero hanya akan membuat hatinya semakin sakit dan tentunya membuat sesuatu miliknya yang ada di bawah sana berdenyut nyeri karena desahan gila yang Fero lakukan di dalam sana bersama wanita lain.

Stay With MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang