1

119 10 1
                                    

Aleah pov

Sinar matahari memaksa masuk ke dalam selimut yang aku gunakan, aku tidak ingin bangun rasanya pagi ini.

Aku masih mengingat kejadian beberapa tahun lalu, dimana orang yang kucintai mengkhianati ku, dan karena itulah aku mulai menutup diri.

Aku berjalan menyusuri anak tangga untuk sarapan bersama keluarga ku. Ya, aku hidup bersama ayah, ibu, dan kakak laki-laki ku. Aku sangat bahagia dengan mereka, mereka begitu menyayangiku.

"Morning mom, dad, keii"sapa ku lalu duduk di kursi

"Pagi sayang, tidur mu nyenyak nak?" Tanya ayahku

"Oh ayolah dad, aku bukan anak kecil yang sering mimpi buruk di malam hari sehingga kau menayakan hal itu ketika aku bangun" jawabku sambil menatap ayahku

Aku menghabiskan sarapan pagiku bersama ayah, ibu, dan kakak laki laki ku, di meja makan ini terasa kehangatan keluarga. Tawa, canda, gurauan yang membuatku dapat perlahan melupakan kejadian itu.

"Aleah" ayahku memulai pembicaraan

"Ada apa dad?"

"Ehm apakah kau mempunyai seorang kekasih?"

"Ya tentu, tapi aku belum berani membawanya ke rumah, memang kenapa?" Tanya ku bingung, tidak biasanya ayahku menanyakan hal seperti ini

"Sepertinya kau harus memutuskan hubungan mu itu" ayah ku berterus terang

"Tapi kenapa? Bahkan kau belum melihatnya"

"Karena aku sudah mempunyai seseorang yang cocok untuk mu, dan aku berharap kau bisa menerimanya"

"Maksud dad? Kau akan menjodohkan ku? Oh ayolahhh itu cara yang sangat kuno" tolak ku

"Dengarkan kata ayah mu aleah, ayah mu mau yang terbaik untuk mu" sambar ibu ku, sambil membawakan teh yang masih mengeluarkan kepulan asap yang tidak terlalu banyak

"Tapi dengan siapa? Bahkan aku tidak mengenalnya?"

"Dengan anak sahabat ku, dia anak yang baik"

"Lelaki yang menjadi kekasih ku saat ini juga cukup baik dad, bahkan keii sudah mengenalnya, kau belum menemuinya dad, jika kau menemuinya aku yakin kau akan membatalkan perjodohan ini dad" jelasku

"Heii kenapa kau membawa nama ku leah?" Keii yang dari tadi menyantap sarapannya ikut angkat bicara ketika aku menyebutkan namanya

"Oh ayolah keii bantu aku, jadilah kakak yang berguna untuk ku di saat-saat seperti ini" cerutuku

"Maaf aku tidak bisa my little sister, sebaiknya aku ke kantor sebelum dad berubah fikiran untuk menjodohkan ku" keii melenggang pergi meninggalkan kami di meja makan

"C'mon keii help me pleaseee"

"Bye mom, dad, semoga kau menyetujui perjodohan ini" ucap keii sedikit berteriak

"KEIIIII" teriakku

"Jadi bagaimana aleah?" Tanya ayahku

"Aku akan memikirkannya lagi, aku tidak bisa memutuskan hubunganku begitu saja dad" ucapku dengan tatapan kosong

"Ayolah aleah, dengarkan kata-kata ayahmu itu, jika itu yang terbaik untuk mu"

"Aku akan berangkat sekarang, aku ada kelas pagi ini" ucapku sambil menyambar tas yang ku sangkutkan ke kursi

"Hati-hati aleah, semoga kau bisa memikirkannya kembali, dan ku harap kau bisa menerima perjodohan ini" ucap mom

Aku mencium pipi ibu dan ayah ku. Aku langsung menuju kampus dengan perasaan bingung, apa aku harus mengikuti perkataan orang tuaku? Atau aku harus mempertahankan hubungan ku dengan nichole? Ya nama kekasih ku nichole, kami menjalin hubungan sudah 1 tahun, sebenarnya aku menjalin hubungan dengannya agar aku bisa melupakan mantan kekasih ku itu, namun nihil, aku tetap mengingatnya.

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang