5

40 5 0
                                    

(Aleah pov)

Setelah membalas pesan aku langsung mengganti pakaian ku.  Aku memakai pakaian serba putih, aku memakai kaos yang tidak menutupi semua bagian perutku.  Aku merapikan rambut ku, aku membiarkan rambut ku tergerai.

"Leah apa kah kau sudah siap? Zayn sudah ada di bawah" ucap seorang laki laki yang aku yakin suara keii.

Aku berlari menuruni anak tangga, dan melihat seorang pria yang tingginya melebihi ku, dia terlihat berbeda, dia lebih rapih dibanding saat aku pertama bertemu dengannya.

"Bisa kah kita langsung pergi"

"Ya" hanya itu jawabannya.

Aku berjalan dibelakang Zayn, sebernarnya aku sangat malas untuk menerima ajakannya.  Jika bukan karena ibu ku aku tidak akan pernah menerima perjodohan ini.

"Pakailah helm ini" Zayn menyodorkan helm hitam, helm kesukaan ku dulu.  Dia masih menyimpannya.

"Kau membawa motor?"

"Ya, karena aku tau kau sangat meyukai naik motor"

Flashback on

"Zayn kita akan pergi kemana?" Tanya gadis yang bernama Malayka

"Aku akan membawa mu ke taman yang sangat indah" ucap Zayn

"Masuklah ke mobil sayang" sambungnya

"Aku tidak suka mobil Zayn"

"Kenapa? Apa yang kau tidak sukai dari mobil ku? Mobil ku jelek? Maaf kan aku--" belum sempat Zayn menyelesaikan perkataannya ada sebuah jari mungil yang mendarat di bibir merah mudanya.

"Bukan itu maksud ku Zayn.  Aku tidak suka naik mobil karena kita hanya dapat berdiam menyaksikan jalanan dan itu tidak mengasyikan.  Dan jika kita naik motor jika aku atau kau kedinginan aku dapat memeluk mu dari belakang, dan itu lebih romantis dari pada naik mobil" gadis itu melingkarkan tangan mungilnya ke leher jenjang laki laki yang di sayangi nya itu.

"Ohhh jadi itu mau mu? Kau mau memeluk ku dari belakang?" Ucap Zayn menggesekan hidungnya yang lancip ke hidung Malayka yang lancip dan mungil

"Yap" hanya kata itu dan senyuman yang sangat manis yang terlontar dari gadis itu

"Jika kau bisa memeluk ku dari depan kenapa harus dari belakang sayang" ucap Zayn dengan senyuman khas nya lalu seraya memeluk Aleah.

"Aku menyayangimu, sangat menyayangimu Malayka" ucap Zayn di sela sela pelukan hangat nya itu.  Sesekali Zayn menciumi puncak kepala gadis yang sangat ia sayangi itu.

Flashback off

"Aku memang sangat menyukai naik motor, tapi itu dulu sebelum ada yang merusak kebahagianku" ucapku menerawang kejadian 5 tahun lalu

"Aku mau naik mobil"

"Tapi aku hanya membawa motor ini, ibuku membawa mobil untuk menghadiri pernikahan temannya" ucap Zayn

"Kita bisa naik mobil ibu--" aku mengedarkan pandangan untuk mencari mobil yang biasa diparkir di pekarangan rumah, namun nihil.  Ibu dan ayah pergi membawa mobilnya.

"Baiklah kau menang, apa kah kau masih berteman dengan Liam dkk?" Tanyaku

"Masih, memang kenapa?"

"Aku mau bertemu dengan mereka, aku rindu dengan lelucon mereka" aku memakai helm kesukaan ku miliknya, dan ini agak susah untuk memasang pengamannya.

"Biar aku membantumu"

Tangan yang dipenuhi tato mendekati leher ku, lebih tepatnya untuk memasang pengaman helm ini. Tanpa sengaja tangannya menyentuh kulit leher ku, seperti ada kupu kupu yang berterbangan di perut ku.

"Ini agak susah, helm ini sudah lama tidak diapakai, aku tidak merelakan siapapun memakai helm ini.  Ini helm spesial hanya untuk mu" matanya bertemu dengan mata ku dan

Klek

Terpasang, aku langsung menjauhkan diriku dari tatapannya.

"Aku memang mau mengajak mu ke tempat biasa ku berkumpul dengan mereka, mereka sedang mengadakan party, naiklah" Zayn berbicara kepada ku sambil menyalakan motor yang sudah lama tak ku lihat.

Aku naik keatas motor yang lama tak ku lihat, ini masih seperti dulu.  Tapi beda dengan rasanya, dulu aku sangat menyayanginya, tapi sekarang ada rasa benci yang mendampinginya.

(Zayn pov)

Aku sangat senang hari ini, bagaimana tidak? Hari ini Aleah banyak mengeluarkan suaranya untuk bicara kepada ku.

Aku memacu kecepatan motor hitam ku.  Aku merasakan ada sesuatu yang menjalar di sekitaran pinggang ku, dah ah ya, Aleah agak takut jika aku memacu motor dengan kecepatan tinggi.  Aku berinisiatif untuk menarik kedua tangannya untuk memeluk ku dari belakang seperti yang biasa ia lakukan dulu.

"Apa yang kau lakukan" aleah berusaha menarik tangannya, aku mencegahnya.

"Aleah ku mohon, untuk kali ini turuti permintaan ku, hilangkanlah sebentar rasa benci mu terhadap ku, aku mohon" aku mengusap usap punggung tangan Aleah.

Aleah mulai meng-eratkan pelukan terpaksanya itu.  Lalu aku merasakan sesuatu menyentuh bahu ku, aku tau itu.  Typical Aleah yang selalu menyandarkan kepalanya di bahu ku.  Walaupun itu sudah 5 tahun berlalu aku tidak akan melupakannya.  Mungkin Aleah benar, naik motor lebih romantis dibadingkan naik mobil bersama pasangan mu, aku sarankan untuk membawa motor ketika kau mengajak pasangan mu kencan dude haha.

Sesekali aku melirik ke arah gadis-ku, betapa indah nya ciptaan tuhan.  Kenapa aku menjadi manusia yang sangat bodoh, mengapa aku tidak mendengarkan penjelasannya waktu itu.

Tanpa ku sadari kami sudah sampai di tempat biasa ku berkumpul bersama sahabat sahabat ku.

"Kita sudah sampai" aleah turun dari motor dan melepaskan helm nya, dia melihat sekeliling bangunan ini, senyumnya berkembang di wajah manisnya itu.

"Kalian masih berkumpul di tempat ini?" Tanyanya, aku hanya mengangguk.

"Aku kira tempat ini sudah di gusur, tidak ada perubahan?"

"Aku tidak memperbolehkan siapapun merubah bentuk bangunan ini, sekecil apapun" aku mengajaknya berjalan memasuki gedung yang berarti bagi ku.

Aleah hanya mengekor di belakang ku, dia bilang ingin membuat kejutan untuk sahabat lama nya.

"Hai guys" aku membuka pintu gedung, dapat terlihat 4 pemuda yang sedang berkumpul

"Ada apa Zayn? Kau terlihat berbeda dari sebelumnya?" Tanya Harry

"Aku membawa seseorang yang sudah kalian tidak lihat selama 5 tahun belakangan ini" mereka mengernyitkan dahi dengan tatapan 'apa maksud mu?'

"HAIIIII GUYS!!!" Teriak aleah dengan sangat girang

"What the fuck!! Is that you Aleah???" Tanya Niall

"Hello, it's me" ucap aleah sembari bernyanyi, senyuman nya tidak pudar dari wajahnya

"But how can?" Harry langsung beranjak dari tempat duduknya, di ikuti ke tiga temannya di belakang.

Aleah hanya melemparkan senyuman yang aku sukai.

"Orang tua kami menjodohkan ku dengan nya"

Boommmm!!!!!

Ga kerasa udah chapt 5, gw ga tau ini cerita ampe berapa chapt.  Readersnya dikit huuuu.
Nikmati saja ceritanya heuheu
-L

Everything Has ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang