Halusinasi

329 25 2
                                    

Seongwu sedang berjongkok disamping sebuah kolam ikan kecil. Tangannya ia ulurkan untuk bermain dengan ikan-ikan di kolam kecil itu.

“Ongie!”

Seongwu menoleh dan mendapati seseorang dengan gigi kelinci dan bahu lebar berlari kecil kearahnya.

“Oh Niel, darimana aja? Aku udah lama tau nungguin kamu.”

“Hehe, sorry babe. Tadi jalanan macet banget jadi aku cari-cari jalan pintas dulu biar cepat sampai kesini,” ujar pria yang dipanggil Niel itu sambil mengajak Seongwu duduk di kursi panjang di dekat kolam tesebut. Ia lalu mengulurkan kantung plastik putih kearah Seongwu.

“Apa ini?” Seongwu membuka kantung plastik dan melihat berbagai macam es krim kesukaannya.

“Oh jadi kamu mau nyogok aku pakai ini biar aku gak marah ya? Iya?”

“Hehehe kok mikirnya gitu sih, kan aku ngasih karena aku sayang kamu. Eh eh babe sebentar,” Daniel langsung mencegah tangan Seongwu yang hendak membuka bungkus es krimnya.

“Loh kenapa sih Niel? Ada sianidanya?”

Daniel mengeluarkan sapu tangan dan hand sanitizer dari sakunya lalu membersihkan kedua telapak tangan Seongwu.

“Kamu kan tadi abis mainin ikan di kolam, tangan nya itu kotor jadi dibersihin dulu. Nah udah bersih, kamu bisa makan es krim nya sekarang.”

Daniel tersenyum hangat dan itu sukses membuat wajah Seongwu memerah. Padahal ia sekarang lagi makan es krim. Bahkan es krim nya saja langsung meleleh. Efek senyum Daniel memang sedahsyat itu untuk Seongwu dan es krimnya.

“Ongie? Kok bengong? Es krimnya gak dimakan? Nanti cair loh,” Seongwu yang tersadar akhirnya memakan es krimnya yang mulai mencair dengan cepat.

“Niel, how’s your day? Is it good?”

“Umm nah, ada sedikit masalah tadi di kantor dan banyak sekali berkas yang harus aku tanda tangani. Tapi sekarang capek aku hilang karena ada kamu hehe.”

Daniel lalu menyandarkan kepalanya di pundak Seongwu dan Seongwu menepuk-nepuk kepalanya pelan.

“Ongie ya, I love you,” ucap Daniel sambil mengecup pelan pipi Seongwu.

Seongwu terkekeh, “Uhm, I love you too Daniel, my baby bear.”

•••


“Annyeong Seongwu-ssi,” Seongwu menolehkan kepalanya kesamping menghadap seseorang.

“Ah, Dokter Yoon.”

“Seongwu-ssi sedang apa sendirian? Ayo kembali ke kamar, saatnya minum obat,” ujar seseorang yang dipanggil Dokter Yoon.

“Oh? Dokter aku gak sendirian, ini ada Daniel kok,” Seongwu menunjuk pundak kosongnya. “Tapi Daniel gimana? Dia lagi tidur.”

Dokter Yoon tersenyum, “Kalau gitu Danielnya dibangunin dulu ya, suruh pulang kan udah sore.”

Seongwu mendelik kesal mendengar perkataan Dokter Yoon, “Gak mau! Daniel baru sampe masa udah disuruh pulang sih? Dokter Yoon jahat! Pokoknya gak mau!”

Seongwu mulai marah-marah dan mencakar dokter tersebut. Beberapa perawat datang berusaha menahan Seongwu. Salah satu perawat menyuntikkan sebuah cairan kedalam tubuh Seongwu dan perlahan membuat Seongwu tenang dan tertidur.

Dokter Yoon menghela napas dan membersihkan luka gores di tangannya akibat cakaran Seongwu tadi. “Masih belum ada perubahan ya ternyata. Suster jangan lupa berikan dia obat ketika sudah bangun,” ucap Dokter Yoon kepada salah satu perawat.

“Baik dokter.”

————————————————

IYA SEONGWUNYA CUMA HALUSINASI, DANIELNYA KHAYALAN, IYA JAHAT BANGET EMANG ACHU HUHUHU LEMPAR SAJA AKU PAKAI CINTA ONGNYEL

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 27, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PétillantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang