Prolog

7.9K 384 2
                                    

Seorang anak laki-laki berlari kearah ibunya yang sedang duduk dibangku taman sebuah mansion. "Ibu, kapan ayah pulang? " tanya anak laki-laki itu.

"Ayah pasti pulang, Rider" kata wanita cantik itu. "Ayah sayang kita? " tanya Rider. "Ayah sayang kita, Rid. Ayo kita ke rumah" kata wanita yang bernama Stephanie Smith ibunya Rider.

Dua orang suster menghampiri Stephanie. Mereka membawa kursi roda dan membantu Ny. Smith untuk pindah duduk ke kursi roda itu. Salah satu dari mereka mendorong kursi roda itu.

"Aku saja, aku saja yang melakukannya " kata Rider pada perawat itu. Perawat membiarkan Rider yang melakukannya. "Kalian boleh pergi " kata Stephanie pada dua perawat itu. Mereka berdua pun berlalu.

"Sekarang usiamu berapa tahun? Apa kau ingat? " tanya Stephanie. "Tentu saja, usiaku sekarang 11 tahun" jawab Rider sambil mendorong kursi rodanya.

"Kau sudah besar, cita-citamu nanti ingin menjadi apa? " tanya Stephanie. "Aku ingin menjadi polisi seperti ayah" jawab Rider.

"Baguslah, kau harus menjadi polisi seperti ayahmu dan bertanggung jawab juga seperti ayahmu" kata Stephanie.

"Iya, tapi aku akan lebih memperhatikan keluarga" jawab Rider. Stephanie terharu mendengar ucapan putranya itu.

♡♥♡♥♡♥♡

Hari sudah larut namun ayah yang ditunggu Rider tak kunjung datang. Padahal kue dan dekorasi ulang tahunnya sudah disediakan.

Para pekerja mansion juga sudah duduk rapi dalam keadaan mengantuk. "Ayah inkar janji" gumam Rider.

"Mungkin ayahmu lupa, nak, dia pasti pulang" kata Stephanie.

Rider memeluk ibunya. Dia pun tertidur dengan kepala bersandar pada pangkuan ibunya. Stephanie membelai lembut kepala putranya itu.

Tiba-tiba, Stephanie meringis kesakitan. Rider terhenyak dan menatap ibunya. "Ibu kenapa? " tanya Rider. "Sakit sekali " ringis Stephanie sambil memegang kakinya.

"Ny. Smith " para pekerja mansion terkejut dan segera membawa Ny. Mereka ke rumah sakit. Rider menunggu di ruang tunggu sambil berusaha menghubungi ayahnya.

♡♥♡♥♡♥♡

Seorang pria berseragam polisi tengah berkelahi melawan para teroris yang berniat mengebom sebuah mall.

Meskipun ponsel nya berdering, pria yang bernama Arnold Smith itu sama sekali tidak berniat mengangkatnya.

Mereka pun kalah, Arnold bergegas memasuki mobil dengan keadaan seragam ternodai darah. Dia mengecek ponselnya. Tertera nama Stephanie dilayar. Kemudian dia menelepon balik, namun tidak di angkat.

Arnold pun melajukan mobilnya menuju mansion. Disana dia terkejut mendapati para pekerjanya menangis.

"Apa yang terjadi? Mana Rider dan Stephanie ku? " tanya Arnold.

"Ny... Ny.. Masuk rumah sakit " jawab salah satu dari mereka. Arnold segera kembali menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya secepat mungkin menuju rumah sakit.

Dia berlari cepat di lorong rumah sakit, dia mendapati Rider menatapnya dengan tajam.

"Rid, dimana ibumu? "

Rider tidak menjawab. "Rider katakan! " bentak Arnold seraya mendekat, namun Rider menjauh. Arnold bisa melihat air mata yang membasahi pipi putranya itu.

The Beautiful SPY [Sudah Terbit] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang